belajar dan berbagi

Berapakah Kunjungan Blog Kita?

Saat kita belum mempunyai blog, kita ingin membuatnya. Bagi yang belum tau cara membuat blog, mereka sibuk mencari artikel tentang Cara Membuat Blog melalui Google, Yahoo atau search engine lainnya. Setelah menemukan artikel tentang Cara Membuat Blog tentunya mereka langsung membuatnya, dan begitu proses pembuatan blog selesai berbagai macam artikel, cerita, tips dan trik, tutorial, gambar, promosi bisnis offline maupun bisnis online maupun apa saja yang bisa dipostingkan pada blognya. Sehingga blog penuh dengan posting yang menarik, dan bermanfaat bagi yang memerlukannya.

Namun dibalik semua postingan itu, agar semua postingan kita terbaca oleh orang lain tentunya kita harus berusaha agar blog kita mendapatkan kunjungan. Banyak cara yang bisa kita gunakan untuk mendapatkan kunjungan misalnya : dengan cara mengundang teman, kerabat, maupun orang yang tidak kenal sekalipun. Atau bisa juga dengan Optimasi Search Engine / Search engine optimization (SEO).
Usaha pengoptimalan blog/optimasi blog telah dilakukan, (mengundang teman dan Optimasi Search Engine / Search engine optimization (SEO)). Singkatnya, blog telah OK. Lalu bagaimana caranya kita melihat berapa banyak (kunjungan blog)?
Saya jawab sendiri ya...
Untuk melihat berapa banyak kunjungan pada blog, bisa memasang widget counter dari http://www.histats.com. Dengan cara daftar terlebih dahulu pada website tersebut, lalu meng-copy & paste kode html ke blog.
Setelah Anda memasang widget, maka akan terlihatlah berapa jumlah kunjungan blog Anda.

itulah sedikit tentang bagaimana cara melihat
kunjungan blog

Semoga bermanfaat



Free mp3 Downloads

Free mp3 Downloads

Here is a collection of mp3 which you can download for free. Without a length, if you want to download ... Please download now

Download Mp3 Religi
Ya Rasulullah


Download Mp3 Jambi
Batanghari
Joget Si Rajo Sirih
Ketimun Bungkuk
Selendang Mak Inang
Si Kulup
Tumbuk Tebing


Download Mp3 Miscellaneous
LINGSIR WENGI
Xi Wang
Ya Rasulull
Wo Ki Yi
Tak_Gendong
Potret_Bunda
Batanghari
Batanghari
PutongPengyou
AiWoBieZou
Wo Ai Ni


Affiliasi Powered Templates

Affiliasi Powered Templates

Powered Templates adalah sebuah situs web yang menjual Power Point Templates, Brochure Templates, MS Word Templates, Website Templates, dan Clip Art. Mereka juga memiliki program afiliasi di mana Anda bisa dibayar untuk merujuk orang lain. Anda mendapatkan komisi 20% untuk setiap pelanggan baru Powered Templates yang Anda referensikan.

Jika Anda sudah memiliki blog atau website, Anda dapat mengintegrasikan template ke dalam situs web Anda juga. Pihak admin akan memungkinkan Anda untuk memberikan kode sesuai dengan pilihan Anda. Setelah itu Anda dapat memasukkan beberapa baris kode ke situs Anda dan voila, Anda akan memiliki eCommerce berfungsi penuh sebagai toko. Semua pemrosesan kartu kredit dilakukan oleh mereka dan untuk setiap penjualan account Anda akan dikreditkan sebesar 20% dari penjualan. Pembayaran dibayar melalui PayPal.
Saya rasa ini salah satu produk yang dipasarkan di internet, Anda dapat mempromosikannya untuk hampir setiap perusahaan dalam setiap industri. Karena hampir semua perusahaan menggunakan Power Point slide sebagai alat untuk presentasi. Jadi, mengapa Anda tidak menyediakan kepada mereka dengan template ppt profesional dan tentunya Anda akan mendapatkan uang?
Keuntungan mengikuti Affiliate ini:
• Untuk bergabung ke Program afiliasi ini adalah GRATIS.
• Tidak ada jumlah minimal rujukan untuk dibayar.
• Tepat waktu dalam pembayaran - menerima cek setiap bulan untuk penjualan Anda.
• Anda akan memiliki akses ke statistik rinci yang melacak jejak, klik, dan penjualan di tempat kerja Anda dari Powered Templates
• Affiliate ini memiliki tutor / ahli yang dapat membantu Anda untuk menjadi seorang afiliasi.
• Ada banyak pilihan banner dan teks link bagi Anda dari Powered Templates.
• Anda akan memiliki kesempatan untuk menjual produk Powered Templates melalui website Anda.

Untuk lebih jelasnya silahkan kunjungi : Powered Templates

Islamic Names for Boys

Islamic Names for Boys


Islamic Names for Boys
  A






Aban - Old Arabic name
Abbas - Description of a lion
Abbud - Worshipper
Abbudin - Worshippers
Abdul, Abdel - Servant (of Allah)
Abdul-Alim - Servant of the Omniscient
Abdul-Aliyy - Servant of the Most High
Abdul-Azim - Servant of the Mighty
Abdul-Aziz - Servant of the Powerful One
Abdul-Bari - Servant of the Creator
Abdul-Basit - Servant of the Extender
Abdul-Fattah - Servant of the Opener (of the gates of sustenance)
Abdul-Ghaffar, Abdul-Ghafur - Servant of the Forgiver
Abdul-Hadi - Servant of the Guide
Abdul-Hafiz - Servant of the Protector
Abdul-Hakam - Servant of the Arbitrator
Abdul-Hakim - Servant of the Wise One
Abdul-Halim - Servant of the Mild, Patient One
Abdul-Hamid - Servant of the Praised One


Abdul-Haqq - Servant of the Truth
Abdul-Hasib - Servant of the Respected, Esteemed
Abdul-Jabbar - Servant of the Mighty
Abdul-Jalil - Servant of the Great, Revered One
Abdul-Karim - Servant of the Noble, Generous One
Abdul-Khaliq - Servant of the Creator
Abdul-Latif - Servant of the Kind One
Abdul-Malik - Servant of the Master (or King)
Abdul-Majid - Servant of the Glorious One
Abdul-Matin - Servant of the Firm, Strong
Abdul-Muhaimin - Servant of the Supervising, the Guardian, the Protector
Abdul-Mu'izz - Servant of the Giver of Might and Glory
Abdul-Mujib - Servant of the Responder
Abdul-Muta'al - Servant of the Most High
Abdul-Nasser - Servant of the Victorious One
Abdul-Nasir - Servant of the Helper, Protector
Abdul-Qadir - Servant of the Capable, Powerful
Abdul-Qahhar - Servant of the Subduer, the Almighty
Abdul-Quddus - Servant of the Most Holy
Abdul-Rafi - Servant of the One Who Raises, Elevates (intellect, esteem)
Abdul-Rahim - Servant of the Most Compassionate One
Abdul-Rahman - Servant of the Merciful One
Abdul-Rashid - Servant of the Rightly Guided One
Abdul-Ra'uf - Servant of the Most Merciful
Abdul-Razzaq - Servant of the Maintainer, the Provider
Abdul-Sabur - Servant of the Patient
Abdul-Salam - Servant of the Peace
Abdul-Samad - Servant of the Eternal
Abdul-Sami - Servant of the All-Hearing
Abdul-Shakur - Servant of the Most Thankful
Abdul-Tawwab - Servant of the Forgiver
Abdul-Wadud - Servant of the Loving
Abdul-Wahhab - Servant of the Giver
Abdul-Wahid - Servant of the One
Abdullah - Servant of God
Abu Bakr - Name of one of Muhammad's companions
Abu al Khayr - One who does good
Adel - Just
Adham - Black
Adnan - Proper name
Afif, Afeef - Chaste, modest
Ahmad, Ahmed - Most highly adored, or most praised; variation of the name "Muhammad"
Akil - Intelligent, thoughtful, one who uses reason
Akram - Most generous
Ala' - Nobility
Aladdin, Ala' al din - Nobility of faith
Ali, Aliyy - The highest, greatest, excellent, noble
Alim - Wise or learned
Altair - The flying eagle; also refers to a first magnitude star in the constellation Lyra
Amid - General
Amin, Ameen - Faithful, trustworthy
Amir, Ameer - Prince
Amjad - More glorious
Ammar - Builder, constructor
Amr - Old Arabic name
Anis - Close friend
Anwar - Light
Arfan - Gratitude
Arif - Corporal; aquainted, knowledgable
Asad - Lion
Asadel - Most prosperous one
Ashraf - Most honorable
Asif - Forgiveness
Asim - Protector, defender
Aswad - Black
Ata - Gift
Atif - Compassionate, sympathetic
Awad - Reward, compensation
Ayman - Lucky; on the right
Ayyub, Ayoob - A Prophet's name
Aza - Comfort
Azhar - Most shining, luminous
Azeem, Azim - Defender, referring to one of God's ninety-nine qualities
Azzam - Determined, resolved


Islamic Names for Boys B


Badr - Full moon
Badr al Din - Full moon of the faith
Baha - Beautiful, magnificent
Baha al Din, Bahiyy al Din - Magnificence of the faith
Bahir - Dazzling, brilliant
Barakah - Blessing
Bashshar - Bringer of glad tidings
Basil - Brave
Bassam, Basim - Smiling
Bilal - Name of the Prophet's Muezzin
Bishr - Joy
Burhan - Proof


Islamic Names for Boys D


Dabir - Secretary
Da'ud, Dawud - Arabic form of "David", beloved; a Prophet's name
Dhul Fiqar - Name of the Prophet's sword
Diya al Din - Brightness of the faith


Islamic Names for Boys E


Emir - To command
Esam, Essam - Safeguard


Islamic Names for Boys F


Fadi - Redeemer
Fadil - Generous, honorable
Fahd, Fahad - Lynx
Faisal, Faysal - Decisive
Fakhir - Proud, excellent
Fakhiri, Fakhry - Honorary
Fakih - Legal expert; one who recites the Qu'ran
Farid, Fareed - Unique
Fariq, Fareeq - Lieutenant General
Faris - Horseman, knight
Faruq, Farooq - One who distinguishes truth from falsehood
Fath - Victory
Fatin, Fateen - Clever, smart
Fawwaz - Successful
Ferran - Baker
Fida - Redemption, sacrifice
Firas - Perspicacity
Fouad - Heart
Fudail - Excellent in character


Islamic Names for Boys G


Gamal, Gamali - Camel
Ghalib - Victor
Ghassan - Old Arabic name
Ghazi - Conqueror
Ghiyath - Succorer


Islamic Names for Boys H


Habib - Beloved
Hadi - Guiding to the right
Hakeem, Hakim - Wise, one of God's ninety-nine qualities
Hakem - Ruler, governor
Halim - Mild, gentle, patient
Hamal - Lamb
Hamdan - The praised one; variation of the name "Muhammad"
Hamid - The praised one; variation of the name "Muhammad"
Hamzah - Lion
Hanbal - Purity
Hani - Happy, delighted, content
Hanif - True believer
Harith - Ploughman, cultivator
Haroun, Harun - Arabic form of "Aaron"; lofty or exalted; A Prophet's name
Hashim - Broker, destroyer of evil; Hashim was a descendent of the Prophet Muhammad (pbuh)
Hassan - Beautiful, handsome
Hatim - Judge
Haytham - Young hawk
Hilal - Moon
Hilel - The new moon
Hisham - Generosity
Hud, Houd - A Prophet's name
Hudhayfah - Old Arabic name
Humam - Courageous, generous
Husain, Hussein - Little beauty; Hussein was a descendent of the Prophet Muhammad (pbuh)
Husam - Sword
Husam al Din - Sword of the faith
Husayn - Beautiful


Islamic Names for Boys I


Ibrahim - Father of a multitude; a Prophet's name (Abraham)
Idris - A Prophet's name
Ihsan - Beneficence
Imad - Support, pillar
Imad al Din - Pillar of the faith
Imran - A Prophet's name
Irfan - Thankfulness
Isa, Eisa - A Prophet's name (Jesus)
Isam, Issam - Safeguard
Ishaq - A Prophet's name
Isma'il - A Prophet's name
Izz al Din - Might of the faith

Islamic Names for Boys J


Jabbar - Mighty
Jabir - Consoler, Comforter
Jafar - Rivulet
Jalal - Glory of the faith
Jalil, Jaleel - Great, revered
Jamal - Beauty
Jamal al Din - Beauty of the faith
Jamil, Jameel - Beautiful
Jawad - Open-handed, generous
Jawhar - Jewel, essence
Jibril - Archangel of Allah (Gabriel)
Jihad - Struggle, holy war
Jumah - Born on Friday


Islamic Names for Boys K


Kadar, Kedar - Powerful
Kadeen, Kadin - Friend, companion, confidant
Kadeer, Kadir - Green or green crop (connoting freshness and innocence)
Kahil - Friend, lover
Kaliq - Creative, refers to a quality of God
Kamal - Beauty, perfection
Kamil, Kameel - Perfect; one of the ninety-nine qualities of God
Kardal - Mustard seed
Karif, Kareef - Born in Autumn
Karim, Kareem - Generous, noble, friendly, precious and distinguished
Kasib, Kaseeb - Fertile
Kaseem, Kasim - Divided
Kateb - Writer
Khaldun, Khaldoon - Old Arabic name
Khalid, Khaled - Eternal
Khalil, Khaleel, Kalil - Beautiful, good friend
Khatib - Religious Minister
Khair al Din - The good of the faith
Khairy, Khayri - Charitable, beneficent
Khuzaymah - Old Arabic name


Islamic Names for Boys L


Labib, Labeeb - Sensible, intelligent
Latif - Gentle, kind, pleasant, friendly
Luqman - Name of a wise man in Islamic history.
Lutfi - Kind and friendly

Islamic Names for Boys M


Mahdi - Guided to the right path
Mahir - Skilled
Mahmud, Mahmoud - The praised one; variation of the name "Muhammad"
Maimun - Lucky
Majdy - Glorious
Majid al Din - Glory of the Faith
Majid, Majd - Glorious
Makin - Strong, firm
Malik - Master, angel, king
Mamdouh - One who is commended, praised, glorified
Ma'mun - Trustworthy
Ma'n - Benefit
Mansur - Divinely aided
Marid - Rebellious
Marzuq - Blessed by God, fortunate
Mash'al - Torch
Mas'ud - Fortunate, happy, lucky
Mazin - Proper name
Misbah - Lamp
Mohammed - Praised; from "Muhammad", name of the Prophet (pbuh)
Mu'adh - Protected
Mu'awiyah - Young fox (first Umayyad Kalifah)
Mu'ayyad - Supported
Mubarak - Happy, blessed
Mufid, Mufeed - Useful
Muhammad - Praised; the name of the Prophet (pbuh)
Muhanned - Sword
Muhsin - Beneficient, charitable
Muhtadi - Rightly guided
Mujahid - Fighter (in the way of Allah)
Mukhtar - Chosen
Mundhir - Warner, cautioner
Munir, Muneer - Brilliant, shining
Muntasir - Victorious
Murtadi, Murtadhy - Satisfied, content
Musa, Moosa - A Prophet's name (Moses)
Mus'ad - Unfettered camel
Muslim - Submitting oneself to God
Mustafa - Chosen one
Muta - Obeyed
Mu'tasim - Adhering (to faith, to God)
Mu'tazz - Proud, mighty
Muti - Obedient
Muwaffaq - Successful


Islamic Names for Boys N


Nabhan, Nabih - Noble, outstanding
Nabil, Nabeel - Noble
Nadhir - Warner
Nadim, Nadeem - Friend
Nadir - Dear, rare
Naif Na'il - Aquirer, earner
Naim - Comfort, ease, tranquility
Naji - Safe
Najib, Najeeb - Of noble descent
Najjar - Carpenter
Najm al Din - Star of the faith
Nasih - Advisor
Nasim - Fresh air
Nasir, Nasser - Protector
Nasir al Din - Protector of the faith
Nasser - Victorious
Nawfal - Generous, old Arabic name for the Sea
Nazih, Nazeeh - Pure, chaste
Nazim, Nazeem - Arranger, adjuster
Nuh, Nooh - A Prophet's name
Numair - Panther
Nu'man - Blood
Nur al Din - Brightness of the faith
Nuri, Noori - Shining, brightness


Islamic Names for Boys O


Omar - Long life, first son, most high, the Prophet's follower
Omran - Solid structure


Islamic Names for Boys Q


Qasim - Divider, distributor
Qays - Firm
Qudamah - Courage
Qutaybah, Qutaiba - Irritable, impatient


Islamic Names for Boys R


Rabah - Gainer
Rabi - Spring, breeze
Rafi - Exalting
Rafiq - Kind, friend
Raghib, Ragheb - Desirous
Rahman - Compassionate, merciful; referring to qualities of God listed in the Qu'ran
Ra'id - Leader
Rais - Captain
Rakin - Respectful
Rashad - Integrity of conduct
Rashid - One of good council; rightly guided, having true faith
Ratib - Arranger
Rayhan - favored by God
Reda, Rida, Ridha - (In God's) favor; contentment, satisfaction
Ridwan - Acceptance, good will; name of the keeper of the gates of Heaven
Riyad, Riyadh - Gardens


Islamic Names for Boys S


Sabih, Sabeeh - Beautiful
Sabir, Sabeer - Patient
Saad - Good luck
Sadaqat - Charity
Sa'eed, Sa'id - Happy
Safiy - Best friend
Safwan - Rocks
Sahir - Wakeful
Sajid - One who worships God
Salah - Righteousness
Salah al Din - Righteousness of the Faith
Saleh, Salih - Good, right
Salim, Saleem - Safe, whole, flawless
Salman - Safe
Sameh - Forgiver
Sami - High, lofty, exalted
Samir, Sameer - Entertaining companion
Samman - Grocer
Saqr - Falcon
Sariyah - Clouds at night
Saud - Fortunate
Sayyid - Master
Seif, Sayf - Sword (of religion)
Seif al Din - Sword of the faith
Shadi - Singer
Shafiq, Shafeeq - Compassionate, tender
Shakir - Thankful
Sharif, Shareef - Honest, noble, distinguished
Shihab - Flame, blaze
Siraj - Lamp, light
Sofian - Devoted
Subhi - Early morning
Suhail, Suhayl - Gentle, easy; the name of a star
Suhayb - Of reddish hair or complexion
Sulaiman, Sulayman - A Prophet's name (Solomon)
Su'ud, Suoud - Good luck


Islamic Names for Boys T


Tahir - Pure, clean
Talal - Nice, admirable
Talib - Seeker (of truth)
Tamir - One who owns date palm trees
Tamam - Generous
Tarif, Tareef - Rare, uncommon
Tariq - Name of a star
Tawfiq - Success, reconciliation
Taymullah - Servant of God
Taysir - Facilitation
Tayyib - Good or delicate
Thabit - Firm
Thaqib - Shooting Star


Islamic Names for Boys U


Ubadah, Ubaida, Ubaydah - Servant of God
Ubaid - Faithful
Ubayy - Old Arabic name
Umar - Name of the second Khalifa
Umarah - Old Arabic name
Umayr, Umair - Old Arabic name
Usama, Usamah - Description of a lion
Utbah - Old Arabic name
Uthman - One of the companions of the Prophet (pbuh)


Islamic Names for Boys W


Wadi - Calm, peaceful
Wafiq, Wafeeq - Successful
Wahid - Singular, exclusive, unequalled
Wa'il - Coming back (for Shelter)
Wajih, Wajeeh - Noble
Wakil - Lawyer
Waleed, Walid - Newborn child
Walliyullah - Supporter of God
Wasim, Waseem - Graceful, good looking
Wazir - Minister


Islamic Names for Boys Y


Yahyah - A Prophet's name
Yaman - Proper name
Ya'qub - Arabic form of "Jacob"
Yasar, Yasser - Wealth, ease
Yasin, Yaseen - One of Muhammad's names
Yasir - Wealthy
Yazid, Yazeed - God will increase
Youssef, Yusef, Yusuf - Arabic form of "Joseph"; to increase (in power and influence); a Prophet's name
Yunus, Yoonus - A Prophet's name
Yushua - God saves
Yusuf - A Prophet's name (Joseph)


Islamic Names for Boys Z


Zafir - Victorious
Zahid - Self-denying or ascetic
Zahir - Bright, shining
Zaid, Zayd - Increase, growth
Zaim - Brigadier General
Zakariyya - A Prophet's name
Zaki - Intelligent
Zakiy - Pure
Ziyad - Super abundance
Zuhair, Zuhayr - Bright

Islamic Names for Boys
Makalah Filsafat Umum

Makalah Filsafat Umum


PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Filsafat dan ilmu adalah dua kata yang sering terkait, baik secara substansial maupun hisfories karena kelahiran ilmu tidak lepas dari peranan filsafat, sebaliknya perkembangan ilmu memperkuat keberadapan filsafat. Kelahiran filsafat di Yunani menunjukkan pola pemikiran bangsa Yunnai dari pandangan mitologi akhirnya lenyap dan pada gilirannya rasiolah yang lebih domain. Dengan filsafat, pola pikir yang selalu tergantung pada rasio. Kejadian seperti gerhana tidak lagi di anggap sebagai kegiatan dewa yang tertidur, tetapi merupakan kejadian alam yang disebabkan oleh matahari, bulan dan bumi berada pada garis yang sejajar. Sehingga bayang-bayang bulan menimpa sebagian permukaan bumi.


Perubahan dari pola pikir mite-mite kerasio membawa implikasi yang tidak kecil. Perubahan yang mendasar adalah di temukannya hukum-hukum alam dan teori-teori ilmiah. Yang menjelaskan perubahan yang terjadi, baik alam semesta maupun manusia sendiri. Dari penelitian alam semesta dan manusia, munculkah ilmu-ilmu seperti astronomi, kosmologi, fisika, kimia, biologi, psikologi, sosiologi, dan lainnya. Ilmu-ilmu tersebut kemudian menjadi lebih terspesialisasi dalam bentuk yang lebih khusus lagi dan sekaligus semakin aplikatif dan terasa manfaatnya.

PENGERTIAN FILSAFAT

Pengertian filsafat dapat di tinjau dari dua segi yakni secara etimologi dan terminologi:
1. Arti secara etimologi
Kata filsafat dalam bahasa arab adalah falsafah yang dalam bahasa inggris di kenal dengan istilah philosophy adalah bersal dari bahasa Yunani philosophia. Kata philosophia terdiri atas kata philein yag berarti cinta (love) dan sophia yang berarti kebijakasanaan (Wisdom), sehingga secara etimologi filsafat berarti cinta kebijaksanaan (love ofwisdom). Seorang filsafat adalah pencinta atau pencari kebijaksanaan.
2. Arti terminologi
Arti terminologi maksudnya arti yang di kandung oleh istilah-istilah stemen “filsafat”.
Menurut plato, filsafat adalah pengaturan yang terminat mencapai pengetahuan kebenaran yang asli.
Menurut Aristoteles filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi kebenaran yang tekadang di dalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi politik dan estetika (filsafat keindahan).
Hasbullah Bakry, ilmu filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai keutuhan alam semesta dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakekatnya sejauh yang dapat dicapai akal manusia dan bagaimana sikap manusia itu seharusnya telah di capai pengetahuan itu.
Adapun ahli Mudhofir (1996) memberikan arti filsafat sangat beragam:
- Filsafat sebagai suatu sikap terhadap kehidupan dan alam semesta, sikap secara filsafat adalah sikap menyelidiki secara kritis, terbuka, toleran dan selalu tersedia menunjau suatu problem dari semua sudut pandang.
- Filsafat sebagai suatu metode artinya cara berpikir secara reflektif (mendalam), penyelidikan yang menggunkan alasan, berpikir secara hati-hati dan teliti.
- Filsafat merupakan usaha untuk memperoleh pandangan yang menyeluruh mencoba menggantungkan beberapa kesimpulan dari berbagai ilmu dan pengalaman manusia menjadi suatu pedagang dunia yang konsisten.
Jadi dari batasan-batasan di atas tersebut dapat di tarik kesimpulan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu yang ada secara mendalam dengan menggunakan akal sampai pada hakekatnya.

OBJEK FILSAFAT

Filsafat adalah sesuatu yang merupakan bahan dari suatu penentuan untuk pembentukan pengetahuan yang di bedakan menjadi dua yaitu: objek material dan objek formal.
Objek material filsafat
Objek material yaitu suatu yang menjadi tinjauan penelitian atau pembentukan pengetahuan itu atau objek material yaitu hal yang diselidiki di pandang atau di sorot oleh suatu disiplin ilmu.
Objek formal filsafat
Objek formal filsafat yaitu sudut pandangan yang menyeluruh secara umum sehingga dapat mencapai hakikat dari objek materialnya. Jadi yang membedakan filsafat dengan ilmu-ilmu lain terletak dalam objek material dan objek formalnya. Jika dalam ilmu-ilmu lain, objek materialnya mambatasi dari apapun pada objek formalnya membahas objek materialnya itu sampai ke hakikatnya untuk esensi dari yang di hadapinya.


METODE FILSAFAT

Kata metode berasal dari kata Yunani methods, sambungan kata depan meta (ialah menuju, melalui, mengikuti, sesudah) dan kata benda hodos (ialah jalan perjalanan, cara, arah, kata methodos sendiri berarti penelitian. Metode ilmiah, hipoteses ilmiah, uraian ilmiah. Metode inilah cara bertindak menurut sistem aturan tertentu.
Runes dalam dictionary of philosophy sebagaimana di kutip oleh Anton Bakker menguraikan sepanjang sejarah filsafat telah di kembangkan sejumlah metode-metode filsafat yang berbeda yang dapat di susun menurut garis histories sedikitnya ada 10 metode, yaitu:
1. Metode kritis: Socrates, Plato
Bersifat analisis istilah dan pendapat yang menjelaskan keyakinan dan memperlihatkan pertentangan dengan jalan bertanya, membedakan, membersihkan, menyisihkan dan menolak akhirnya di temukan hakikat.
2. Metode intuitif: Plotinus, Bergson
Dengan jalan instrospeksi dan dengan pemakaian simbol-simbol di usahakan pembersihan. Intelektual (bersama dengan persucian moral), sehingga tercapai suatu penerangan pikiran.
3. Metode skolastik: Aristoteles, Thomas Aqinas, filsafat abad pertengahan.
Metode ini cenderung bersifat sintesis-deduktif, dengan bertitik tolak dari defenisi-defenisi atau prinsip-prinsip yang jelas dengan sendirinya, di tarik kesimpulan-kesimpulan.
4. Metode Geometris: Rene decscarter dan pengikutnya.
Melalui analisis mengenai hal-hal kompleks, di capai intuisi akan hakikat-hakikat sederhana (ide terang dan berbeda dari yang lain); dari hakikat-hakikat itu di dideduksikan secara matematis segala pengertian lainnya.

STRUKTUR KAJIAN FILSAFAT

Relasi Antara Pengetahuan, Filsafat dan Agama
Manusia di lahirkan dengan tanpa memiliki pengetahuan, hanya saja Tuhan menganugerahkan akal pikiran dan panca indra kepada manusia. Dengan ini pula, manusia dapat memperoleh pengetahuan. (Q. S Al Nahl: 78). Islam sendiri menyuru umatnya agar selalu mencari pengetahuan sejak kita masih dalam buaian ibu sehingga ajal menjemput nyawa. Karena dalam pengetahuan ilmiah manusia dapat berinteraksi dengan alamnya.
Sepanjang sejarah, manusia tidak akan pernah lepas dari usaha untuk menundukan alam dengan menggunakan akal pikirannya. Makin lama pengalaman dan pengetahuan manusia semakin meluas sehingga ia pun lebih mampu membedakan dan memanfaatkan berbagai benda yang berada di kelilingnya. Ketika ia melihat dua batu yang saling berbenturan kemudian menimbulkan titikan api, manusia berpikir bahwa batu dapat di gunakan untuk menerangi 902-902, namun bersama dengan perputaran waktu manusia mulai mengetahui bahwa batu yang berbenturan dengan benda tertentu menimbulkan keretakan misalnya, manusia primitif pun berpikir bahwa batu dapat di gunakan sebagai alat untuk berburu, sebagai senjata dan lain sebagainya.
Bagi mansusia primitif, pikiran mereka barangkali masih di bayang-bayangi dengan pikiran mistis, namun setidaknya dengan melihat fenomena alam, manusia telah berpikir untuk menafsirkan berbagai gerakan dan kehidupan di alam raya sesuai dengan kemampuan mereka saat itu. Mereka juga berpikir bagaimana ia berinteraksi dengan alam sekitarnya. Manusia primitf percaya bahwa gerakan di alam ini ada yang mengatur sebagaimana yang mereka pahami. Dari sini berkembang kepercayaan animisme, dinamisme dan peganisme dalam masyarakat primitif.
Bersama dengan putaran waktu, pengetahuan manusia primitif semakin bertambah. Mereka mulai berpikir bahwa sesuatu yang dulu dianggapnya sebagai Tuhan ternyata tidak mampu memberikan sosuli terhadap berbagai masalah yang sedang mereka hadapi. Indah dan teratur ini tidak mungkin di ciptakan dari banyak Tuhan. Dari sini manusia mulai percaya bahwa di sana hanya ada satu tuhan saja.
Semakin lama pengetahuan manusia pun semakin meluas. Sehingga satu persatu pengetahuan dapat berdiri sendiri secara tematis, perlahan-lahan, pengetahuan mulai menjadi sebuah ilmu yang memiliki berbagai cabang sesuai denan tema dan tujuannya masing-masing. Dari sini berkembanglah ilmu filsafat yang dapat menilai sesuatu secara lebih menyeluruh dan logis. Ilmu pun berkembang dengan filsafat dan hal ini dapat di manfaatkan manusia untuk mengimbangi kebutuhan mereka dalam berinteraksi dengan realitas. Dengan ini pula peradapan dapat berkembang sesuai dengan perkembangan pengetahuan manusia.

PENUTUP

Manusia mulai dengan berfilsafat, bila ia berpikir dengan teliti dan teratur untuk memecahkan problem-problem dan memandang permasalahannya dari sudut yang hakiki. Maka dari itu pada hakekatnya. Filsafat mengemukakan pandangan-pandangan yang bersifat akar dari ilmu yang lain. Namun disamping itu antara ilmu filsafat dan ilmu-ilmu lain terdapat kesamaan-kesamaan sifat, yaitu bahwa semuanya tertarik pada pengetahuan dan masing-masing adalah lapangan yang mengadakan pemeriksaan dan penemuan, mempunyai objek, metode penelitian dan sistem.

Sosialisasi Sebagai Proses Pembentukan Kepribadian

1. Pengertian Proses Sosialisasi
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, proses sosial adalah pengaruh timbal balik antara berbagai bidang kehidupan yang berguna. Kehidupan bersama itu dapat dilihat dari beberapa segi. Misalnya dilihat dari aspek hukum.
Aktivitas sosial itu terjadi karena adanya aktivitas dari manusia dalam hubungannya dengan manusia lain. Jadi, dapat dikatakan bahwa interaksi sosial merupakan bentuk utama dari proses sosial.

Sosialisasi Sebagai Proses Pembentukan Kepribadian




Keseluruhan kebiasaan yang dimiliki manusia di bidang ekonomi, kekeluargaan, pendidikan, agama, politik, dan sebagainya harus dipelajari oleh setiap anggota baru masyarakat melalui suatu proses yang dinamakan sosialisasi. Menurut Berger, sosialisasi sebagai proses melalui bagaimana seorang anak belajar menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat. Beberapa teori sosialisasi menurut para ahli sosiolog adalah sebagai berikut:
a. Teori George Herbert Mead
Menurut Mead setiap anggota baru harus mempelajari peran-peran yang ada di dalam masyarakat yaitu suatu proses yang dinamakan pengambilan peran. Dalam proses ini seorang belajar untuk mengetahui peran yang harus dijalankan serta peran yang harus dijalankan orang lain. Jadi diri seseorang terbentuk melalui interaksi dengan orang lain.
b. Teori Charles H. Cooley
Menurut Cooley, seseorang berkembang melalui interaksinya dengan orang lain melalui tiga tahap, yaitu:
1. Seseorang mempunyai persepsi mengenai penilaian orang lain terhadapnya.
2. Seseorang mempunyai persepsi mengenai penilaian orang lain terhadap penampilannya.
3. Seseorang mempunyai perasaan apa yang dirasakannya sebagai penilaian orang lain terhadapnya.

Ia menganalogikan antara pembentukan diri seorang dengan perilaku orang yang sedang bercermin. Misalnya seseorang siswa memperoleh nilai rendah dalam ujian, ia merasa bahwa para gurunya menganggapnya bodoh, maka ia kurang dihargai dan siswa tersebut menjadi murung.

2. Agen Sosialisasi
Ada empat agen sosialisasi yaitu keluarga, teman bermain, lingkungan sekolah dan media massa. Misalnya, surat kabar, majalah, buletin, televisi, radio dan iklan.
a. Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan utama yang dikenal oleh anak. Agen sosialisasi di lingkungan keluarga meliputi orang tua, saudara kandung bahkan untuk lingkungan besar termasuk kakek, nenek, paman, bibi, dan sebagainya. Di samping itu bagi keluarga yang memiliki status sosial yang lebih baik, agen sosialisasi termasuk, pekerja sosial, petugas anak, pembantu dan sebagainya. Peran agen sosialisasi terutama orang tua sangat penting. Arti pentingnya agen sosialisasi terletak pada pentingnya kemampuan yang harus dikerjakan kepada anak.
b. Teman bermain
Anak mulai bergaul dengan lingkungan selain keluarganya. Misalnya; tetangganya atau teman sekolahnya, berarti anak menemukan agen sosialisasi yang lain. Pada lingkungan ini seorang anak mempelajari berbagai kemampuan baru, dia melakukan interaksi sosial sederajat, anak memasuki game stage yaitu mempelajari aturan yang mengatur peran orang lain yang kedudukannya sederajat.

c. Lingkungan sekolah

Di lingkungan sekolah atau pendidikan formal seorang anak mulai mempelajari hal-hal baru yang belum dipelajari dalam lingkungan keluarga maupun kelompok bermain. Pendidikan formal mempersiapkan penguasaan peran-peran baru yang akan digunakan di kemudian hari, pada saat anak tidak tergantung pada orang tua lagi. Di lingkungan sekolah, seseorang belajar bahasa (mendengarkan berbicara, membaca dan menulis), belajar matematika, ilmu pengetahuan sosial dan pelajaran lain-lain. Di lingkungan sekolah, para siswa belajar kemandirian, prestasi, umum dan khusus.
1. Kemandirian
Jika di rumah anak dapat mengandalkan bantuan orang tuanya dalam melakukan berbagai tugas, maka di sekolah sebagian besar harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab. Jadi tidak ada ketergantungan pada orang lain.
2. Prestasi
Di sekolah anak belajar bersaing dan berprestasi. Setiap tugas-tugas yang diberikan akan memperoleh penghargaan berupa nilai, berbagai nilai yang diperoleh akan menunjukkan tingkat prestasi seseorang sehingga seorang anak termotivasi untuk belajar dan meraih prestasi.
3. Umum
Di lingkungan sekolah, setiap anak akan memperoleh perlakuan yang sama (secara umum), berbeda dengan di lingkungan keluarga, seorang anak cenderung memperoleh perlakuan khusus.
4. Khusus
Di lingkungan sekolah, penilaian terhadap perilaku siswa dibatasi secara khusus. Misalnya penilaian matematika tidak mempengaruhi mata pelajaran lain, seperti bahasa Indonesia, ilmu pengetahuan sosial dan lain-lain. Keberhasilan atau kegagalan ditentukan oleh prestasi secara khusus tiap-tiap mata pelajaran itu sendiri.
5. Media Masa
Media masa, baik media cetak (surat kabar, majalah) maupun elektronik (radio, televisi, film, internet) merupakan bentuk komunikasi yang dikatagorikan sebagai agen sosialisasi. Pesan-pesan yang disampaikan baik melalui surat kabar, majalah, radio, televisi, film dan internet akan mempengaruhi perilaku seseorang. Misalnya, anak mengikuti gaya mode dan penampilan para artis.

3. Tujuan dan Indikator Keberhasilan Proses Sosialisasi
a. Tujuan sosialisasi
Tujuan sosialiasi yaitu sebagai proses pengenalan diri sendiri dan orang lain dengan perannya masing-masing. Melalui sosialisasi, seseorang dapat menyesuaikan perilaku yang diharapkan, mengenal dirinya dan mengembangkan segenap potensinya untuk menjadi anggota masyarakat dengan menanamkan nilai-nilai dan kepercayaan sebagai pedoman dalam kehidupannya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan sosialisasi adalah:
1. Untuk mengenal dan mengetahui lingkungan sosial di mana seseorang individu bertempat tinggal, misalnya mengenal anggota keluarga (ayah, ibu dan saudara-saudaranya).
2. Untuk mengenal dan mengetahui lingkungan sosial masyarakat. Misalnya mengenal teman bermain, mengenal tetangga.
3. Untuk mengenal lingkungan alam sekitar. Misalnya mengenal kedudukan tempat tinggalnya di antara masyarakat dan mengenal lingkungan tempat bekerja.
4. Untuk mengenal sistem nilai-nilai norma-norma yang berlaku di lingkungan masyarakat. Misalnya, mengenal adat istiadat, mengetahui peraturan-peraturan yang berlaku dan sanksi-sanksi yang diterapkan.
5. Untuk mengenal dan mengetahui lingkungan sosial budaya sehingga dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat.

b. Indikator Keberhasilan Proses Sosialisasi
Keberhasilan seseorang individu dalam proses sosialisasi dapat dilihat dan diukur dari adanya indikasi-indikasi sebagai berikut:
1. Dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial dan lingkungan alam sekitarnya, hal ini dapat dan seorang mengenal keluarga, saudara, tetangga.
2. Dapat berintegrasi dengan lingkungan sosial masyarakat.
3. Adanya peningkatan status dan peranan seseorang dalam usaha peningkatan kasir.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Sosialisasi
Keberhasilan proses sosialisasi oleh beberapa faktor baik yang berasal dari diri individu, wawasan biologis, potensi dirinya dan faktor yang berasal dari luar dirinya.
a. Faktor dari dalam
Faktor yang berasal dan dalam individu seseorang meliputi:
1. Bilogis yang meliputi bentuk tubuh, golongan darah, wajah alat indera.
2. Tingkat kecerdasan atau Intelegensi Question (IQ).
3. Tingkat emotional atau Emotional Question (EQ) dan
4. Potensi, bakat, serta keterampilan.
b. Faktor dari luar
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses sosialisasi yang berasal dari luar yaitu lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat setempat, lingkungan bermain/pergaulan, lingkungan pendidikan, dan lingkungan pekerjaan.


5. Pembentukan Kepribadian
a. Faktor-faktor pembentukan kepribadian
Istilah “Kepribadian” adalah sebagai ciri-ciri watak seseorang individu yang konsisten, yang memiliki identitas khusus sebagai individu. Ciri khas tersebut berbeda antara individu yang satu dengan individu yang lainnya.
Beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang adalah:
1. Faktor keturunan
2. Faktor lingkungan alam
3. Lingkup budaya
4. Situasi

b. Unsur-unsur pembentukan kepribadian
1. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan unsur-unsur yang mengisi akal dan alam jiwa seseorang manusia yang sadar, dan secara nyata yang terkandung di dalam otaknya. Seluruh proses akal manusia yang sudah jadi antara lain, persepsi, apersepsi, pengamatan, konsep maupun fantasi.
2. Perasaan
Perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia, karena pengaruh pengetahuannya dinilai sebagai keadaan positif atau negatif. Adapun dorongan naluri antara lain, dorongan untuk memperatahankan hidup, dorongan seks, dorongan untuk berbakti, rasa, simpati, cemburu, dorongan akan kehendak bentuk, warna dan gerak.

c. Tipologi kepribadian
Tipologi kepribadian seseorang menjadi enam tipologi dan masing-masing memiliki karakter dan kedudukan yang berbeda-beda. Keenam tipologi yang dimaksud adalah:
1. Realistis
Tipe realistis yaitu seseorang yang menyukai kegiatan fisik yang menuntut kererampilan, kekuatan dan koordinasi.
2. Investigatif
Seseorang yang memiliki tipe investigatif menyukai kegiatan yang mencakup pemikiran, pengorganisasian dan pemahaman.
3. Sosial
Tipe sosial yaitu seseorang yang menyukai kegiatan yang membantu meringankan beban orang lain.
4. Konversional
Tipe konversional yaitu tipe yang menyukai kegiatan yang diatur dengan peraturan jelas.
5. Enterfising
Tipologi ini menyukai kegiatan di mana selalu ada peluang untuk mempengaruhi orang lain.
6. Artistik
Seseorang dalam tipologi ini menyukai kegiatan yang bersifat mendua, eksperesif, kreatif. Karakternya imajinatif, tidak teratur, idealis, emosional, tidak praktis. Kedudukannya: tukang cat, pemusik, penulis.

6. Fungsi Nilai dan Norma Sosial
a. Nilai Sosial
1. Pengertian nilai sosial
Nilai adalah suatu ukuran atau patokan yang diyakini dan dijadikan standar pedoman. Nilai sosial berarti pedoman perilaku yang dianggap baik, pantas dan benar sebagai ukuran perilaku masyarakat.
2. Ciri-ciri nilai sosial
1. Hasil interaksi sosial antar warga masyarakat
2. Bukan pembawaan sejak lahir
3. Terbentuk melalui proses belajar
4. Dapat mempengaruhi perkembangan pribadi
5. Berhubungan satu sama lain dan
6. Bervariasi antara budaya yang satu dengan yang lain.

b. Norma Sosial
1. Pengertian sosial
a. Umumnya tidak tertulis kecuali norma hukum
b. Hasil dan kesepakatan masyarakat
c. Warga masyarakat mentaatinya
d. Mengandung sanksi bagi yang melanggarnya dan
e. Menyebabkan terjadinya perubahan sosial sehingga norma sosial dapat berubah pula.

Menurut Berry, unsur pokok dari norma yaitu tekanan sosial terhadap anggota-anggota masyarakat untuk menjalankan norma-norma tersebut. Jika aturan-aturan tidak dikuatkan oleh desakan sosial, maka tidak dapat disebut norma sosial. Adanya desakan sosial itu merupakan ciri, bahwa norma-norma itu benar-benar telah menjadi norma sosial, sebab norma disebut sebagai norma sosial bukan saja karena telah mendapatkan sifat kemasyarakatannya akan tetapi telah dijadikan patokan dalam perilaku.

2. Tahap-tahap Norma sosial
Berdasarkan tingkat daya ikat terhadap masyarakat tahap-tahap norma sosial meliputi:

a. Norma cara (Usage)
Norma cara yaitu tata cara yang dianut seseorang dalam melakukan sesuatu.
b. Norma kebiasaan (Folkways)
Norma kebiasaan yaitu suatu aturan yang biasa berlaku di lingkungan masyarakat (biasa dilakukan secara berulang-ulang).
c. Norma tata kelakuan (Mores)
Suatu norma kebiasaan yang sudah mengakar di masyarakat berkembang menjadi norma tata kelakuan, norma tata kelakuan digunakan sebagai alat pengawasan oleh masyarakat kepada anggotanya.
d. Norma hukum
Norma hukum yaitu suatu rangkaian aturan yang menjadi pedoman bagi seluruh warga negara. Norma hukum berisi ketentuan-ketentuan perundang-undangan termasuk peraturan pemerintahan baik pusat maupun daerah dan keputusan-keputusan pejabat pemerintah yang dijadikan pedoman dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, apabila dilanggar dikenakan sanksi hukum baik penjara, denda atau hukuman mati.

3. Jenis-jenis norma sosial
Dilihat dari bidang-bidang kehidupan yang diaturnya, norma sosial dibagi menjadi 4 jenis antara lain adalah:
a. Norma kesusilaan dan kesopanan
Norma kesusilaan adalah norma yang bersumber dari perasaan manusia sedangkan norma kesopanan bersumber pada akal pikiran manusia.
b. Norma adat atau kebiasaan
Norma adat atau kebiasaan yaitu norma yuang mengatur kehidupan bermasyarakat yang dipergunakan secara berulang-ulang dan dibakukan sebagai pedoman adat dalam kelompok masyarakat tertentu, misalnya adat perkawinan, adat pembagian warisan, upacara penguburan dan selamatan.
c. Norma Agama
Norma agama yaitu aturan-aturan yang bersumber dan ajaran agama yang mengikat pada penganutnya yang berisi perintah-perintah maupun larangan bagi penganutnya masing-masing untuk memperoleh kebahagiaan dunia akhirat, pelanggaran norma tersebut akan dianggap sebagai perbuatan dosa.
d. Norma Hukum
Norma hukum merupakan norma sosial yang dibuat oleh lembaga berwenang untuk dijadikan pedoman dalam mengatur kehidupan warga negara, dan kehidupan dalam hal ini sanksi bagi yang melanggar dikenai denda, hukuman penjara, sesuai tingkat kesalahannya.

7. Fungsi Nilai dan Norma Sosial
Maurice Doverger berpendapat bahwa nilai-nilai sosial mencerminkan suatu kualitas referensi dalam tindakan, memberikan sumbangan yang berarti kepada pembentukan pandangan dunia mereka, memberikan perasaan identitas kepada masyarakat dan menentukan seperangkat tujuan yang hendak dicapai.
Saparinah Sadli menjelaskan bahwa norma-norma sosial yang menjadi pedoman perilaku manusia sebenarnya bersumber dari niali-nilai.
Fungsi nilai dan norma-norma sosial antara lain adalah:
1. Sebagai petunjuk perilaku
Nilai dan norma merupakan sesuatu yang mengandung kebaikan yang telah diyakini dan dijadikan pedoman dalam kehidupan.
2. Sebagai pelindung pihak-pihak yang lemah
Nilai dan norma sosial berlaku secara umum di lingkungan masyarakat. Nilai dan norma membatasi ruang gerak orang-orang yang kuat untuk melakukan perilaku sekehendaknya.

SIFAT HAKIKAT NEGARA DAN BENTUK-BENTUK KENEGARAAN

A. Sifat Hakikat Negara
Sifat hakikat negara sangat tergantung dari mana kita meninjaunya. Secara historis dapat dikatakan sebagai berikut:

a. Pada zaman Yunani, negara adalah polis yang kalau ditinjau pada saat ini adalah suatu negara dengan segala sifat-sifat khususnya, seperti demokrasi langsung dan lain-lain
b. Di abad pertengahan bahwa negara adalah suatu organisasi masyarakat yang bernama Civitas Terena (keduniawian) disamping Civitas Dei (keagamaan) dan Civitas Academica (ilmiah).
c. Pada permulaan abad modern, negara adalah milik suatu dinasti/imperium, dimana sebagai eksesnya yang paling menonjol nampak pada ungkapan “L’etat c’est moi”.
d. Pada sekarang ini muncul pandangan bahwa negara itu sifat hakikatnya adalah suatu ikatan tertentu atau status tertentu (staat = state), yaitu status bernegara sebagai lawan daripada belum bernegara (status naturalis lawan status civilis).
Negara mempunyai sifat-sifat khusus yang merupakan manifestasi dari kedaulatan yang dimilikinya dan sifat tersebut tidak terdapat pada asosiasi yang lain. Sifat-sifat khusus tersebut adalah sebagai berikut:
a. Sifat memaksa, artinya negara mempunyai kekuasaan untuk memakai kekerasan fisik secara legal, sarana untuk itu adalah polisi, tentara.
b. Sifat monopoli, artinya dalam rangka mewujudkan tujuan bersama negara memiliki kewenangan menentukan aliran-aliran politik, ideologi yang boleh dan tidak boleh.


B. Bentuk-Bentuk Negara dan Pemerintahan
1. Bentuk negara
Dalam konsep dan teori modern saat ini terdapat dua bentuk negara, yaitu negara kesatuan (unitarisme) dan negara serikat (federasi).
a. Negara kesatuan adalah bentuk negara yang merdeka dan berdaulat, dengan suatu pemerintah pusat yang berkuasa dan mengatur seluruh daerah. Dalam pelaksanaannya, negara kesatuan ini terbagi dalam dua.
1. Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi, yaitu negara dimana sistem pemerintahan dari seluruh persoalan yang berkaitan dengan negara langsung diatur oleh pemerintah pusat, sementara pemerintah daerah tinggal melaksanakannya.
2. Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi, yaitu dimana kepala daerah diberikan kesempatan dan kekuasaan untuk mengatur rumah tangga daerahnya sendiri.
b. Negara serikat adalah negara yang terdiri atas gabungan beberapa negara bagian dalam negara serikat. Pada mulanya negara bagian adalah negara yang merdeka, berdaulat dan berdiri sendiri.

2. Bentuk pemerintahan
Secara garis besar bentuk pemerintahan yang terkenal adalah kerajaan (monarkhi) dan republik.
a. Kerajaan (Monarkhi)
Pemerintahan kerajaan (monarkhi) adalah suatu negara yang kepala negaranya jika laki-laki dipimpin oleh seorang raja, sultan atau kaisar; dan apabila kepala negaranya perempuan disebut ratu. Kepala negara diangkat dan dinobatkan secara turun temurun dengan memilih putra putri tertua (sesuai dengan budaya setempat) dari istri yang sah (permaisuri). Contohnya, Belanda, Inggris, Malaysia dan Saudi Arabia.
Pemerintahan kerajaan (monarkhi) ada tiga macam, yaitu sebagai berikut:
1. Monarkhi mutlak ialah seluruh kekuasaan negara berada ditangan raja yang mempunyai kekuasaan dan wewenang yang tidak terbatas dan mutlak. Perintah raja merupakan Undang-Undang yang harus dilaksanakan. Kehendak negara adalah kehendak raja
2. Monarkhi konstitusional adalah suatu kerajaan dimana kekuasaan raja dibatasi oleh suatu Undang-Undang Dasar
3. Monarkhi parlementer, yaitu suatu kerajaan yang memiliki parlemen. Parlemen ini merupakan badan dimana para menteri, baik perseorangan maupun secara keseluruhan bertanggung jawab sepenuhnya dalam pemerintahan

b. Republik
Bentuk pemerintahan republik adalah suatu bentuk negara dimana kepala negaranya ialah seorang presiden.
Bentuk negara republik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu serikat dan kesatua. Seperti juga dalam negara kerajaan, negara republik juga dapat memiliki perdana menteri.
Negara dengan bentuk republik ini dapat dibagi menjadi sebagai berikut:
a. Republik mutlak (absolut)
b. Republik konstitusional
c. Republik parlementer
Seorang filosof klasik terkenal yang bernama Aristoteles, membagi negara menurut bentuk pemerintahannya sebagai berikut:
a. Monarkhi adalah pimpinan (pemerintah) tertinggi negara terletak ditangan satu orang (mono = satu, orchein = pemerintah)http://www.blogger.com/img/blank.gif
b. Oligarki adalah pemerintah negara terletak ditangan beberapa orang (biasanya dari kalangan golongan feodal, golongan yang berkuasa).
c. Demokrasi adalah pemerintahan tertinggi negara terletak ditangan rakyat (demos = rakyat, kratos/cratein = pemerintahan)

Download File Sosialisasi Sebagai Proses Pembentukan Kepribadian Dalam bentuk Ms. Word

Sosialisasi Sebagai Proses Pembentukan Kepribadian.doc
Teori Pertumbuhan Dan Pembangunan Ekonomi

Teori Pertumbuhan Dan Pembangunan Ekonomi

I. Mazhab Historismus
Perkembangan ekonomi berdasarkan suatu pola pendekatan yang berpangkal pada preseptif sejarah.

a. Friedrich List
• Sistem liberalisme yang Laissez-Faire dapat menjamin alokasi sumber daya secara optimal.
• Perkembangan ekonomi sebenarnya tergantung pada peranan pemerintah, organisasi swasta dan lingkungan kebudayaan.
• Perkembangan ekonomi hanya akan terjadi, jika dalam masyarakat ada kebebasan dalam organisasi politik dan kebebasan perorangan.


• Perkembangan ekonomi melalui 5 tahap yaitu:
1. Tahap Prinitif
2. Tahap Berternak
3. Tahap Pertanian
4. Tahap Pertanian dan Industri Pengelolahan
5. Tahap Pertanian, Industri Pengelolaan dan Perdagangan

b. Bruno Hilderand
• Selalu menekankan evolusi dalam perekonomian masyarakat.
• Perkembangan ekonomi bukan didasarkan pada cara produksi ataupun cara konsumsi tetapi pada cara distribusi yang digunakan, oleh karena itu ia mengemukakan 3 sistem distribusi
a. Perekonomian Barter
b. Perekonomian Uang
c. Perekonomian Kredit


c. Karl Buchr
• Produksi untuk kebutuhan sendiri (subsiston).
• Perekonomian kata dimana pertukaran sudah meluas.
• Perekonomian nasional dimana peran perdagangan menjadi semakin penting.

d. W.W Rostow
Menurut Rostow, proses pembangunan ekonomi biasa do bedakan kedalam 5 tahap yaitu:
1. Masyarakat Tradisional
Adalah masyarakat yang fungsi produksinya terbatas yang ditandai oleh cara produksi yang relatif masih primitif dan cara hidup masyarakat yang masih sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai kurang rasional.

2. Persyaratan untuk Tinggal Landas
Suatu masa tradisi dimana masyarakat mempersiapkan dirinya untuk mencapai pertumbuhan atas kekuatan sendiri. Pembangunan atau pertumbuhan ekonomi pada tahap ini ditandai oleh perubahan-perubahan mendasar pada karakteristik penting atau masyarakat.

3. Tinggal Landas
Pertumbuhan ekonomi selalu terjadi, pada tahap ini terjadi perubahan yang drastis dalam masyarakat seperti revolusi politik, terciptanya kemajuan yang pesat dalam inovasi atau berupa terbukanya pasar-pasar baru.

4. Menuju Kedewasaan
Sebagai masa dimana masyarakat sudah secara efektif menggunakan teknologi modern pada hampir semua kegiatan produksi.

5. Tahap Konsumsi Tinggi
Pada tahap ini perhatian masyarakat telah lebih menekankan pada masalah-masalah yang berkaitan dengan konsumsi dan kesejahteraan masyarakat bukan lagi kepada masalah produksi.

II. Mashab Analitis
Teori-teori pembangunan ekonomi yang termasuk dalam mushab ini berusaha mengungkapkan proses pertumbuhan ekonomi secara logis dan taat asas.

a. Teori Pembangunan Klasik
Sistem analisis klasik didasarkan pada asumsi bahwa perekonomian berada dalam keadaan persaingan sempurna. Ciri dari perekonomian liberal.
• Pertumbuhan liberal dipacu oleh semangat untuk mendapatkan keuntungan maksimal
• Keuntungan meningkat diikuti meningkatnya tabungan
• Tingkat upah meningkat, jumlah penduduk bertambah
• Menurun tingkat keuntungan

1. Teori Adam Smith
Smith menyebutkan 2 aspek utama pertumbuhan eknomi yaitu:
a. Pertumbuhan Output Total
b. Pertumbuhan Penduduk

a. Pertumbuhan Output Total
Unsur penentu proses produksi suatu negara dalam menghasilkan output total ada 3 yaitu:
a. Sumber daya alam yang tersedia (faktor produksi tanah)
b. Sumber daya manusia (jumlah penduduk)
c. Stok barang kapital yang ada
Stok kapital mempengaruhi tingkat output melalui 2 jalur:
1. Pengaruh Langsung
Posisi kapital sebagai input dan output

2. Pengaruh Tidak Langsung
Kapital terhadap output yang dihasilkan dari peningkatan produktifitas tenaga kerja. Tambahan kapital akan memungkinkan adanya spesialisasi dan bagian kerja. Pembagian atau spesialisasi kerja akan meningkatkan produktifitas porkena melalui 3 hal:
• Meningkatkan kleterampilan porkena karena selalu menangani hal yang sama
• Penghematan waktu dalam memproduksi barang yaitu tidak harus berpindah dari satu jenis pekerjaan ke pekerjaan yang lain
• Penemuan mesinhemat tenaga kerja

Sumber daya manusia atau angkatan kerja, input dalam proses produksi, berperan pasif dalam proses pertumbuhan ekonomi, jumlahnya akan bertambah atau berkurang sesuai dengan kebutuhan dalam proses produksi.

b. Pertumbuhan Penduduk
Peranan pertumbuhan penduduk dalam pertumbuhan ekonomi dalam arti angkatan kerja merupakan faktor yang penting dalam proses produksi, sehingga ikut menentukan cepat lambatnya pertumbuhan ekonomi, tetapi tidak pernah menjadi masalah karena selalu tersedia jika dibutuhkan dan akan berkurang jumlahnya jika hanya diperlukan dalam jumlah yang sedikit.

b. Teori Pertumbuhan David Ricard
Ricardo dalam menjabarkan mekanisme pertumbuhan ekonomi lebih menitik beratkan pada distribusi pendapatan antar pelaku ekonomi. Didalam masyarakat terdapat tiga (3) golongan masyarakat golongan kapitalis golongan buruh, golongan tuan tanah.
• Proses Pertumbuhan
1. Jumlah tanah terbatas
2. Tenaga kerja (penduduk) menyesuaikan ciri dengan tingkat upah
3. Kemajuan teknologi selalu terjadi
4. Akumulasi modal
5. Sektor pertanian

c. Teori Pertumbuhan Meoklasik
Teori ini dikembangkan berdasarkan analisa mengenai pertumbuhan ekonomi menurut pedagang ekonomi klasik. Printis teori ini adalah Robert M. Solow. Dalam membangun Solow menggunakan seperangkat asumsi.
1. Ada satu komoniti gabungan yang diproduksi
2. Proses produksi bersifat Constan Return to Scule
3. Tenaga kerja dan modal dibayar sesuai dengan pradivitas marginal
4. Harga dan upah fleksibel
5. Tenaga kerja dan modal dapat saling menggantikan dalam proses produksi
6. Tenaga kerja dan modal berada dalam tingkat pengerjaan penuh
7. Kemajuan teknologi bersifat netral

d. Teori Pertumbuhan Neo Keynes : Harrod – Domar
Teori Harrod – Domar merupakan peluasan dari analisa Keynes mengenai kegiatan ekonomi secara nasional dan masalah tenaga kerja. Analisa Keynes dianggap kurang lengkap karena tidak membicarakan masalah-masalah ekonomi jangka panjang. Sedangkan teori Harrod Domar menganalisa syarat-syarat yang diperlukan agar perekonomian bisa tumbuh dan berkembang dalam jangka panjang.
Teori Harrod – Domar mempunyai beberapa asumsi yaitu:
1. Perekonomian dalam keadaan pengerjaan penuh dan barang-barang modal yang terdapat dalam masyarakat digunakan secara penuh.
2. Terdiri dari dua sektor yaitu sektor rumah tangga dan sektor perusahaan, berarti pemerintah dan perdagangan luar negeri tidak ada.
3. Besarnya tabungan masyarakat adalah propesional dengan besarnya pendapatan nasional, berarti fungsi tabungan dimulai dari titik nol.
4. Kecenderungan untuk menabung (marginal propantsi to sava) besarnya tetap.


Teori Belajar

Teori Belajar

Belajar adalah suatu perubahan yang relative permanent dalam suatu kecenderungan tingkah laku sebagai hasil dari praktek atau latihan, Sudjana.
Belajar adalah suatu porses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungannya,
Slameto.
Belajar adalah suatu aktifitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan yang menghasilkan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap serta perubahan relative konstan dan berbekas, Winkel.


Proses belajar mengajar matematika di Sekolah Dasar. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan suatu perubahan pada diri seseorang. Melihat berbagai teori belajar yang berkembang sampai saat ini, Marzano, dkk (1993:11) merumuskan peristiwa belajar sebagai proses yang erat kaitannya dengan proses berpikir. Proses belajar menurut ketiga ahli tersebut memiliki lima dimensi.
Dimensi pertama adalah sikap dan persepsi yang positif mengenai belajar. Dimensi kedua adalah memperoleh dan menginteraksikan pengetahuan. Dimensi ketiga adalah memperjelas dan memperbaiki pengetahuan. Dimensi keempat adalah menggunakan pengetahuan secara bermakana.
Dimensi kelima adalah kebiasaan yang produktif dari pikiran kelima dimensi tersebut merupakan unsur pokok didalam belajar.
Proses belajar mengajar merupakan proses yang dilakukan oleh guru dan siswa, dalam melakukan sesuatu kegiatan pembelajaran, guru melaksanakan tugas sebagai pendidik dan menyampaikan ilmu-ilmunya kepada siswa, sedangkan siswa mengolah informasi yang diperolehnya dari guru dalam proses kegiatan pembelajaran. Menurut Fontana, (1981:147) pengajaran mengandung pengertian proses perubahan yang rekatif tetap dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman.
Pembelajaran matematika sebagai salah satu ilmu dasar yang dewasa ini telah berkembang amat pesat, baik materi, maupun kegunaannya. Dengan demikian maka setiap upaya penyusunan kembali atau penyempurnaan kurikulum Matematika Sekolah Dasar perlu selaku mempertimbangkan perkembangan-perkembangan tersebut. Pengalaman masa lalu serta kemungkinan masa depan.
Fungsi matematika sekolah adalah sebagai salah satu unsur masukan instrumen yang memiliki objek dasar abstrak dan berlandaskan kebenaran konsisten dalam proses mengajar belajar untuk mencapai tujuan pendidikan.
Tujuan pendidikan matematika di Sekolah Dasar (SD) adalah untuk:
1. Menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berhitung (menggunakan bilangan) sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menumbuh kemampuan siswa yang dapat dialihkan melalui kegiatan matematika.
3. Membentuk sikap logis, kritis, cermat dan disiplin.

Teori Belajar
Budidaya Tanaman Sawit

Budidaya Tanaman Sawit

Budidaya Tanaman Sawit

Pembibitan Tanaman Kelapa Sawit
1. Sistim Pembibitan
Didalam sistim pembibitan tanaman Kelapa Sawit terdapat 2 cara yaitu:
a. Pembibitan Awal (Pre nusery)
Di dalam sistim ini bibit dirawat selama 3 bulan dalam polibag kecil dengan ukuran 22 x 14 cm tebal 0.15 mm. Media yang digunakan tanah lapisan atas (top soil) yang di campur dengan pupuk kandang, setelah diisi polibag disusun rapat membentuk bedengan 10 baris polibag kemudian ditepi barisan polibag diberi papan agar tidak mudah roboh. Setelah diberi batas papan bedengan diberi naungan dengan tujuan agar bibit tidak secara langsung terkena sinar matahari dengan tinggi naungan 2 m dan jarak anatr tiang 3 meter, atap naungan bisa dari daun kelapa sawit, lalang, kornet dsb. Naungan mulai umur 1,5 bulan dikurangi.


b. Pembibitan Utama (Main nusery)
Di pembibitan utama bibit dipelihara selama 12 bulan dari pembibitan awal menggunakan polibag besar ukuran 35  40 cm. Pada pembibitan utama polibag dilakukan penjarangan dengan jarak 30  30 cm.
Tujuan dari pembibitan ini adalah untuk menghasilkan bibit kelapa sawit yang berkwalitas tinggi sesuai kebutuhan.

2. Lokasi Pembibitan
Ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam menentukan lokasi/areal pembibitan tanaman kelapa sawit yaitu:
1. Lokasi pembibitan harus berada pada lokasi yang datar
2. Draenasenya baik
3. Relatif dekat dengan sumber air
4. Tidak tenaungi dan bebas dari gangguan hewan dan manusia.
5. Jalan serta pintu masuk dan kelura lokasi pembibitan sebaiknya tidak jauh dari areal pembibitan agar memudahkan dalam pengangkutan.
6. Dekat dengan lokasi penanaman kelapa sawit.

3. Kebutuhan dan Pengadaan Bibit
Kebutuhan bibit sebanyak 40 % dari jumlah yang akan ditanam dengan perhitungan seleksi kecambah 2,5 %, seleksi di pembiitan awal 10 %, seleksi dipembibitan awal 10 % seleksi dipembibitan utama 15 % dan cadangan sisipan 5 %. Kerapatan 130 batang/ha dengan jarak tanam 9,4 x 9,4 m diperlukan 180 kecambah dan kerapatan 143 batang/ha dengan jarak tanam 9 x 9 m diperlukan kecambah 200 butir sistim tanaman segi tiga sama sisi. Kecambah dipesan 12 bulan sebelum rencana penanaman.

Penanaman Bibit di Lapangan
Sebelum melakukan penanaman bibit ke lapangan ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :
1. Persiapan Lahan
Lahan dibersihkan dari pohon-pohon besar menggunakan parang, gergaji atau sejenisnya. Setelah dibersihkan pohon tersebut di bakar atau di angkut.
2. Pengajiran
Pengajiran dilakukan setelah areal/lahan sudah bersih dari pohon dan semak-semak. Pengajiran dilakukan sesuai jarak yang kita inginkan bisa 9,4 x 9,4 m, 9 x 9 m dan 9,1 x 7,7 m. Pengukuran dilakukan menggunakan water pass sedangkan bahan yang digunakan sebagai ajir yaitu bambu atau kayu kecil dengan ukuran kurang lebih 1 m.
3. Pembuatan Lobang Tanam
Pembuatan lubang tanam dikerjakan 1 minggu sebelum kelapa sawit di tanam dengan ukuran 60 x 60 x 60 cm. Cara pembuatan lobang tanam adalah sebagai berikut:
 Tanah digali dengan ukuran 60 x 60 x 60 cm
 Lapisan tanah bagian atas (top soil) di pisahkan sebelah kanan dan bagian bawah sebelah kiri.
4. Persiapan Bibit
Bibit yang dipersiapkan dengan usia siap tanam yaitu 10-12 bulan setelah dilakukan penyeleksian. Untuk bibit tua dilakukan pemangkasan pada pelepah dengan ketinggian 1 - 1,5 m pangkal pelepah.
5. Pengangkutan
Sebelum di angkut bibit harus disiram terlebih dahulu selanjutnya bibit diangkut dengan truk sampai kelokasi kemudian dilakukan penjejeran dibeberapa tempat sesuai dengan kebutuhan.
6. Penanaman
Setelah melakukan penjejeran lakukan penanaman dengan cara:
1. Taburkan pupuk awal dengan menggunakan pupuk TSP 400 gr diberi ½ dari dosis kemudian taburkan ke dalam lobang tanam.
2. Bibit dimiringkan, sisi polybag di sayat dari bawah ke atas selanjutnya polibag ditarik kemudian bibit dimasukkan ke dasar lubang sesuai dengan baris tanaman.
3. Masukkan tanah lapisan atas (top soil) terlebih dahulu kira-kira setengah dari lubang tanam. Selanjutnya masukkan tanah lapisan bawah (sub soil) sampai kepermukaan kemudian dipadatkan.
4. Selanjutnya buat piringan disekeliling tanaman dengan diameter 1 m dan parit keliling sedalam kurang lebih 5-7 cm.
5. Taburkan sisa pupuk tersebut secara merata dilingkaran piringan.
6. Tancapkan ajir disisi tanaman dan bekas polibag diletakkan diujung polibag.
Pemeliharaan
a. Penyulaman
Penyulaman yaitu mengganti tanaman yang mati atau pertumbuhannya yang abnormal dengan tanaman yang baru. Penyulaman dilakukan setalah penanaman bibit di lapangan dengan waktu tanaman berumur 1 bulan setelah tanam.
b. Pengendalian Gulma
Pengendalian gulma dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:
1) Mekanik
Yaitu pengendalian dengan menggunakan alat seperti parang, mesin rumput dan sejenisnya. Di dalam pengendalian harus dilihat dari jenis gulma yang akan dimusnakan, apabila gulma berupa kayu dilakukan sampai keakar dan apabila rumput dilakukan hanya sekedar merobohkan batang tanaman tersebut.
2) Kimiawi
Yaitu pengendalian dengan menggunakan herbisida yang disemprotkan ke gulma tersebut. Dalam kegiatan ini gulma yang ditemukan adalah ilalang dan pasar piku. Pengendaliannya dapat menggunakan insektisida Gramoxone, Roundrap dengan dosis 100 cc/10 ltr air.
3) Sanitasi
Yaitu pembuangan pelepah pohon kelapa sawit yang melebihi standar pelepah, karena standar pelepah yang diperlukan pada tanaman kelapa sawit yaitu 48 - 66 pelepah.
Jumlah songgoh yang diperlukan dalam pembuangan pelepah tanaman kelapa sawit yaitu berjumlah 1 dan 2 songgoh. Adapun alat yang digunakan dalam pembuangan pelepah yaitu dodos dan egrek, jarak pemotongan pelepah yaitu 5 cm. Tujuan dari sanitasi adalah sebagai berikut:
o Meningkatkan produktivitas tanaman.
o Melancarkan proses fotosintesis dan respirasi.

4) Kastrusi (pembuangan)
Yaitu membuang bunga jantan dan bunga betina karena buah yang jadi belum ekonomis dipanen karena belum merata. Kegiatan ini dilakukan mulai saat tanaman berbunga umur 14-18 bulan sampai 26-30 bulan karean bila jumlah hasil monotoring suatu blok sudah mencapai 50%.
Cara kerjanya : Semua bunga jantan dan bunga betina kurang lebih 30 cm diatas tanah dibuang tanpa membuang pelepah bunga yang masih kecil dipatahkan dengan pengait. Sedangkan bunga betina yang sudah besar dipotong dengan alat dodos, bunga-bunga dikumpulkan, dikeringkan dan dibakar.
5) Pemupukan
Yaitu perlakuan untuk menambah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Jarak pemupukan dari batang tanaman adalah 1,5 - 2 m teknik pemupukan di bagi menjadi dua yaitu ditugal dan ditabur.
Sebelum melakukan pemupukan dilakukan pemasangan SPB (Suplai Penempatan Pupuk Besar) dengan dosis 5-6 sak dan SPK (Penempatan Pupuk Kecil). 1 SPK yaitu 5 pokok atau 2 baris 10 pokok, tujuannya untuk mengetahui tempat peletakkan/ tempat pemberian pupuk.
Jenis-jenis pupuk yang sering digunakan pada pemeliharaan kelapa sawit yaitu :
- Urea dengan kadar 46 %
- ZA denagn kadar 21 %
- TSP dengan kadar 36 %
- Rokphos Pane CRP TSP dengan kadar 30 %
- Klesent dengan kadar 26 - 27 % Mgo
- Dolomite dengan kadar 18 % Mgo

6) Hama dan Penyakit
a. Hama-hama tanaman kelapa sawit yaitu :
- Ulat Api dan Ulat Kantong
Pengendalian : dengan cara dibunuh menggunakan tangan dan dapat juga menggunakan bahan kimia seperti Insektisida.
- Babi
Pengendalian pemagaran terhadap tanaman yang baru disulam. Jenis-jenis pagar :
1. Pagar Kawat : bentuk lingkaran
2. Pagar Pelepah : bentuk segitiga
3. Pagar Bambu : bentuk lingkaran
- Tikus
Pengendalian membongkar sarang tikus, menggunakan racun seperti klerat
b. Penyakit
- Busuk pangkal batang
Penyebab jamur Genoderma Guinensis yang ditular melalui akar.
- Busuk tandan
Gejala permukaan tandan terdapat benang jamur putih mengkilat dan lama-lama miselium masuk ke daging buah sehingga buah busuk.
Penyebab Jamur Marasmius Palmivoras akibat suasana kelembaban yang tinggi.
Pengendalian : mengurangi kelembaban lingkungan dengan perbaikkan grainase dan kastrasi (pembuangan bunga jantan dan bunga betina) sesuai jadwal.
- Hindarkan buah/tandan yang busuk dipohon.
- Semprot dengan fungisida

Panen
Kriteria panen adalah tanaman yang sudah berumur 30 bulan di lapangan, maka tanaman itu sudah bisa dipanen dengan kriteria sebagai berikut :
- 60 % tanaman sudah mempunyai buah yang siap panen
- Berat TBS > 3 kg
- Penyebaran panen minimal 1 : 5 atau setiap satu baris ada 5 pokok yang sudah dipanen.
Tandan matang dapat dilihat dengan warna buah orange kemerahan, buah sudah mulai berjatuhan. Tingkat kematangan yang baik adalah berondolan maksimal 12,5 %.
Adapun fraksi (tingkat kematangan buah) dapat dilihat dari tabel dibawah ini :
Tabel 1.1 Fraksi ( Tingkat Kematangan Buah )

Fraksi Jumlah Berondolan Tingkat Kematangan
00 Tidak ada buah/ buah masih hitam Sangat mentah
0 Membrondol 1 - 12,5 % Mentah
1 Membrondol 12,5 - 25 % Matang
2 Membrondol 25 – 50 % Matang 1
3 Membrondol 50 -75 % Matang 2
4 Membrondol 75 – 100 % Lewat matang 1
5 Buah dalam ikut membrondol Lewat matang 2
6 Semua buah membrodolan Tandan kosong


Didalam pemanenan ada beberapa alat yang digunakan yaitu:
1. Dodos
Alat ini digunakan untuk ketinggian 2 – 4 m.
2. Egrek
Alat ini digunakan untuk memanen buah kelapa sawit yang ketinggiannya melebihi 4 meter.
3. Gancu
Alat ini digunakan untuk menaikkan buah kelapa sawit ke arco.
4. Arco
Alat ini digunakan untuk membawah buah kelapa sawit yang sudah dipanen ke TPH.
5. Karung
Alat yang digunakan sebagai tempat pengumpulan brondolan-brondolan yang ada ditiap piringan serta di TPH.
6. Tojok
Yang digunakan untuk menaikkan TBS ke mobil truk.

Makalah Perspektif Gender Dalam Manajemen

Makalah Perspektif Gender Dalam Manajemen

A. Perspektif Gender Dalam Manajemen.
Sudut pandang gender dalam manajemen memiliki cakupan pembahasan yang menyangkut tentang pandangan berbagai pihak atas pengertian gender dalam lingkup manajemen. Manajemen diartikan sebagai satu kelompok personil pimpinan organisasi atau kumpulan orang-orang tertentu. Walaupun demikian dapat saja manajemen tersebut diartikan sebagai proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran tertentu.


Dari pengertian singkat itu, maka pembahasan perspektif gender akan banyak berkaitan dengan masalah konsep gender dan sudut pandangnya dalam lingkup dari manajemen organisasi atau kelompok tertentu. Fakta sekarang ini semakin banyak dan justru mulai nampak ada kecenderungan semakin berperannya wanita dalam dalam posisi manajemen organisasi atau kelompok tertentu.
Namun dalam kondisi seperti itu belum merupakan jaminan bahwa telah diakomodasinya konsep gender dalam lingkup manajeman, mungkin secara tidak langsung, selama ini telah terjadi proses pengakomodasian kemampuan wanita dalam memimpin organisasi, namun hal itu lebih banyak berdasarkan penilaian rasional atas kemampuan dan prestasi yang berhasil ditunjukkan mereka.
Apa yang dapat ditemukan sekarang ternyata sudah ada beberapa personil manajemen wanita. Mereka umumnya justru dipilih dengan kriteria berdasarkan kemampuannya (profesionalisme), ditinjau dari penguasaan pengetahuan atau keterampilan. Hal-hal tersebut menggambarkan bahwa posisi wanita di sejumlah organisasi umumnya telah diterima.
Paling tidak dalam tiga dasawarsa terakhir ini telah tumbuh pengakuan tentang pentingnya peran wanita dalam proses pembangunan. Masih dirasakan bahwa peran dan partisipasi kaum wanita itu ternyata belum sepenuhnya dapat terkait dengan proses dan kegiatan pembangunan nasional dan fakta konkrit, dapat ditemukan indikasi tentang kesenjangan kesempatan dan kemampuan antara pria dan wanita, sehingga tidak cukup peluang untuk menjadi mitra kerja yang aktif dalam berbagai bidang. Memperhatikan kondisi dan pandangan banyak pihak pada posisi dan keterlibatan wanita dalam perencaaan pembangunan pada gilirannya telah menyebabkan semakin pentingnya mengakomodasi keberadaan para wanita itu saat ini maupun di masa mendatang.
Berikut ini dicatat kembali beberapa catatan tentang gender. Gender tidak sama dengan jenis kelamin (sex). Kadangkala dalam manajemen terjadi diskriminasi gender, artinya ialah pembedaan perlakuan, fasilitas, prioritas, hak maupun kesempatan.

B. Peran dan Fungsi Kelompok Manajemen
Jika diperhatikan peran dan fungsi kelompok manajemen dari suatu organisasi adalah secara semata-mata memimpin organisasi mewujudkan sasaran yang telah ditetapkan melalui pengalokasian dan pengendalian penggunaan sumber daya yang tersedia, termasuk memanfaatkan secara efektif dan efisien. Untuk itu apa yang diperlukan oleh manajemen organisasi tersebut pada para anggotanya diantaranya mencakup aspek-aspek:
1. Penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sesuai dan mampu mendukungnya dalam mengambil keputusan dan memecahkan persoalan.
2. Pemilihan sikap kepemimpinan dan terampil menerapkan hubungan antara personil yang efektif serta profesional dalam berorganisasi atau presentasi.
3. Pemilikan kemampuan yang efektif manakala menerapkan perannya sebagai anggota tim manajemen.
4. Pemilikan sikap kewirausahaan dan inovasi serta transparansi dalam menerima masukan atau umpan balik, termasuk proaktif dalam menghadapi berbagai perubahan maupun dampaknya.
5. Pemilikan rasa tanggungjawab dan memiliki perusahaan dan bukan sekedar sebagai orang yang bekerja dan untuk itu ia memperoleh balas jasa.

Dengan cakup gambaran minimum tentang kebutuhan umum yang diperlukan agar seseorang dapat bergabung dalam kelompok manajemen satu oragnisasi, pada dasarnya memerlukan track record yang jelas. Dan hal itu hanya mungkin diisi bagi mereka yang mengikuti jalur karir, sehingga melalui proses belajar yang ditempuhnya seseorang dapat mencapai karir tertingginya. Dalam kaitan itu pula nampaknya bahwa konsep gender seharusnya juga dapat diterapkan secara efektif dan transparan dalam proses mengelola kelompok manajemen tersebut. Untuk itu diperlukan pula proses sosialisasi konsep ini dalam kalangan eksekutif muda agar dapat menghilangkan berbagai ketidak fahaman tentang konsep gender, yang dapat mengakibatkan tumbuh dan berkembangnya ketidak seimbangan perlakuan antara aki-laki dan wanita yang sama-sama sebelumnya telah melalui track record tertentu dan mampu melalui proses persaingan yang kadang-kadang dalam praktek cukup sengit. Di samping itu dapat pula timbul upaya membedakan tugas dan perlakuan terhadap karyawan pria dan wanita. Kondisi ini memang perlu dikaji lebih lanjut, karena bisa jadi adapula kegiatan-kegiatan yang menurut faktanya sukar untuk dialokasikan kepada tenaga kerja wanita mengingat kegiatannya memerlukan dukungan fisik dan psikologi yang umumnya atau sebagian besar hanya dapat dipenuhi oleh tenaga pria (misalnya mereka yang bekerja di tungku perapian atau boiler). Demikian pula dampak lainnya adalah banyak keputusan yang kurang menguntungkan wanita.

C. Peran Sosial Wanita Dalam Lingkungan Manajemen.
Perspektif gender dalam manajemen tidak akan banyak menghadapi kendala. Walaupun demikian hal itu umumnya berlaku di wilayah perkotaan atau daerah relatif belum cukup terbuka, peran wanita dalam manajemen masih langka. Hipotesisnya justru menunjukkan bahwa tidak tersedia kandidat dari pihak wanita yang mampu bersaing dengan pihak pria. Hanya wanita-wanita yang mampu memenuhi tuntutan (tidak tertulis tetapi nampak sebagai tuntutan) seperti tegar dalam memegang prinsip, disiplin dalam bekerja dan bertindak, pandai dan terampil serta kerap kali berani berkorban untuk bekerja melampaui jam-jam normal, serta kerap kali pantang menyerah umumnya akan dengan bersaing untuk meraih posisi dalam kalangan manajemen atas. Kesemuanya itu tentu saja akan didukung oleh prestasi yang dapat dibuktikan.
Pada akhirnya kita tentu boleh bergembira dengan kondisi seperti itu di mana peran sosial wanita dalam lingkungan manajemen bukan lagi menjadi maslaah serius, namun tentu saja sosialisasi konsep gender perlu dilakukan, di samping perlu dukungan nyata melalui upaya pembinaan kualitas untuk meningkatkan pengetahuan dan kewirausahaan mereka di samping juga perubahan nilai-nilai sosial dan kelompok masyarakat yang ada. Ketidak adilan gender akan mengakibatkan terjadinya kondisi yang merugikan pihak wanita, seperti marginalisasi bidang ekonomi atau tumbuhnya sikap subordinasi (tidak penting atau anggapan lebih rendah) serta stereotype atas kemampuan wanita, yang dalam manifestasinya mengakibatkan pihak wanita tidak pernah mampu memberikan partisipasinya dalam kelompok manajemen.
Makalah Perspektif Gender Dalam Manajemen
Back To Top