belajar dan berbagi

CONTOH MAKALAH MIKROBOLOGI

PENYAKIT YANG DISEBABKAN BAKTERI
Penyakit bakteri pada tanaman baru dikenali pada tahun 1878-1883 oleh Burril. Ternyata banyak bakteri yang dapat menyebabkan sakit pada tanaman. Diantaranya pada tanaman apel dan per. Sebelum tahun 1878 belum diketahui adanya penyakit bakteri pada tanaman, dikira bakteri hanya menyebabkan penyakit pada manusia dan binatang piaraan. Smith pada tahun 1920 melaporkan bahwa terdapat banyak penyakit yang disebabkan oleh bakteri pada bermacam-macam tanaman. Jumlahnya lebih dari 60 keluarga dan lebih dari 150 genus. Pada tahun 1930 Elliot melaporkan telah mencatat 177 jenis penyakit bakteri pada tanaman. Bergey pad atahun 1930 mengatakan bahwa penyakit tanaman dibagi dalam dua genus yaitu Erwinia dengan 12 jenis dan Phytomonas dengan 81 jenis. Tetapi ternyata di kemudian hari lebih banyak lagi penyakit bakteri yang diketemukan.

A. Morfologi
Yang pertama kali mengenal bakteri di bawah mikroskop adalah Antony van Leeuwenhoek pada tahun 1683 Bakteri adalah tumbuhan tingkat rendah yang paling kecil. Bakteri itu bentuknya bermacam-macam ada yang bulat di sebit tipe kokus garis tengahnya 0,15 sampai 1 mikron; yang berbentuk batang atau silindris panjang atau pendek disebut tipe baksil dan ada yang berbentuk silindris, spiral panjang atau pendek disebut tipe spiril yang garis tengahnya 0,3 sampai 3 mikron sedang panjangnya 1 sampai lebih dari 6 mikron. Umumnya bakteri bersel tunggal tidak mempunyai klorofil, berkembang biak dengan cara membelah dan dengan spora. Tiap sel dikelilingi oleh dinding sel atau membran yang menyerupai lendir yang bila berkelompok ujudnya seperti lendir yang kental, bentuknya tak teratur, ada yang panjang, bulat, atau lapisan tipis seperti buih. Bakteri itu ada yang inaktif atau tidak dapat bergerak dan ada pula yang bisa berenang atau bergerak akibat adanya bulu-bulu yang bisa bergetar.

B. Perkembangbiakan
Bakteri berkembang dengan cara membelah diri. Dalam waktu 20 sampai 30 menit satu sel dapat menjadi dua. Beberapa jenis bakteri dapat membentuk endospora yang letaknya dalam sel, dikelilingi membran padat yang kuat. Endospora sangat tahan terhadap kekeringan, panas dan faktor lain yang tak menguntungkannya. Bila kemudian keadaan baik, endospora akan berkecambah membentuk sel-sel vegetatif. Bakteri ada yang bersifat parasit, saprofit, atau heterotrop (bisa parasit atau saprofit). Ada juga bakteri autotrop yang dapat melakukan asimilasi C, karena mempunyai zat warna seperti klorofil. Bakteri ini tak tergantung dari organisme lain. Misalnya bakteri ungu dan hijau. Ada bakteri yang menggunakan tenaga kimia yaitu tenaga diambil dari reaksi kimia yang terjadi, misal bakteri nitrifikasi, belerang, dan besi. Bakteri autotrop tidak menjadi penyakit tanaman karena bisa mendapatkan tenaga sendirian.

C. Tipe Penyakit Bakteri
1. Penyakit Pembuluh Pengangkut Air
Penyakit ini menyerang pembuluh pengangkut air pada tanaman sehingga pembuluh itu penuh bakteri, jalannya air terhambat tak bisa mencapai daun, akhirnya daun akan menjadi layu. Yang tergolong penyakit ini misalnya Pseudomonas Solanacearum yang menyebabkan busuk cokelat pada tanaman kentang, terung, tomat, tembakau dan tanaman yang termasuk keluarga Solanaceae; kemusian Pseudomonas campestris yang menyebabkan busuk hitam pada tanaman kol, kubis bunga, sawi, kol tunas dan tanaman lainnya yang termasuk keluarga Cruciferae.

2. Penyakit Parenchym
Patogen menyerang jaringan parenchym yang lunak atau succulent yang menyebabkan terjadinya nekrosis atau membusuk bagian yang diserang, misal Pseudomonas malvacearum yang menyebabkan bercak daun menyudut pada tanaman kapas; Bacillus carotovorus yang menyebabkan busuk lunak pada akar wortel, atau bagian lainnya yang lunak dari batang atau buah pada tanaman lainnya.

3. Penyakit Hyperplastis
Bakteri ini menyebabkan terjadinya bintil, tumor, bonggol, atau bengkak. Bakteri merangsang sel-sel tanaman hingga terjadi perkembangan yang lebih cepat dari biasanya sehinga terjadi bisul atau tumor. Misalnya Pseudomonas tumefaciens yang menyebabkan bisul akar pada tanaman apel; dan lain-lain.

D. Masuknya Bakteri dalam Tanaman dapat Terjadi Melalui
1. Luka
2. Stomata
3. Pori air
4. Kelenjar madu
5. Lentisel

E. Letak Bakteri pada Jaringan yang Sakit
1. Interselular, bakteri terletak dalam ruangan antarsel, pada umumnya menyebabkan penyakit parenchym.
2. Intraselular, bakteri terletak dalam sel
3. Intravaskular, bakteri terletak dalam jaringan pengangkutan air (xylem) dan jaringan lain

F. Kerja Bakteri pada Tanaman Inang
1. Dengan adanya enzym bakteri bisa memecah sel, sehingga menimbulkan lubang pada bermacam-macam jaringan
2. Dengan adanya enzym bakteri bisa memecah tepung menjadi gula, senyawa nitrogen yang kompleks jadi lebih sederhana, untuk mendapatkan tenaga hidup
3. Bakteri menghasilkan zat racun, dan lain-lain, yang merugikan tanaman
4. Menghasilkan zat yang bisa merangsang sel-sel inang membelah secara tidak normal

G. Penyebaran Penyakit Bakteri
1. Lewat bibit berupa biji, buah umbi, batang setek, dan lain-lain, sehingga pada waktu ditanam bakteri bisa tersebar
2. Lewat serangga, burung, siput, ulat, manusia dan lain-lain
3. Lewat pupuk kandang atau kompos

H. Reaksi Tanaman Inang
1. Pertumbuhan jaringan atau keseluruhan tanaman jadi terhambat
2. Terjadi perubahan warna, bisa menjadi hijau tua, menguning atau pucat
3. Terjadi distorsi pada daun, batang atau bagian tanaman yang lain
4. Timbul jaringan baru, karena pembelahan sel bertambah (hyperplasia) atau terjadi hypertrophy. Membentuk sel-sel gabus untuk menahan kemajuan serangan bakteri

I. Klasifikasi Bakteri
Menurut Bergey’s Manual, edisi 1948, bakteri dibagi menjadi 5 ordo:
1. Eubacteriales atau bakteri sejati. Selnya tegar, tunggal, membentuk dalam rantai dan berkumpul dalam masa
2. Actinomycetales, selnya tegar, bentuknya menyerupai cendawan atau seperti benang bercabang
3. Chlamysobacteriales, selnya tegar, menyerupai ganggang
4. Myxobacteriales, selnya lentur, gerakannya merangkak
5. Spirochaetales, selnya lentur berbentuk spiral dan dapat bergerak
Dengan pelengkap:
1) Rickettsiales
2) Virales
3) Borreliomycetaceae
Bakteri penting dalam penyakit tanaman termasuk dalam keluarga Bacteriaceae dalam ordo bakteri sejati.


Penyakit layu bakteri
Pseudomonas Solanacearum (E. F. Smith) E. F. Smith
Sinonim : Xanthomonas solanacearum (E. F. Smith) Dowson
Bacterium solanacearum (E. F. Smith) E. F. Smith
Phytomonas solanacearum (E. F. Smith) Bergey


Penyakit layu bakteri juga disebut penyakit lendir, penyakit liyer, penyakit lengger, penyakit klenger. Penyakit ini menyerang tanaman tembakau, tomat, cabai, terung, kacang tanah, pisang, wijen dan lebih dari 140 jenis tanaman terutama yang termasuk dalam keluarga Solanaceae. Penyakit ini tersebar di daerah tropis dan subtropis, dari Afrika, Asia, Australia, Amerika dan Eropa.

Gejala
Patogen menyerang jaringan pengangkutan air sehingga mengganggu transpor air tanaman inang. Akibatnya kelihatan gejala layu, menguning dan kerdil. Bila keadaan memungkinkan, tanaman yang musah terserang seperti tembakau, kentang, tomat, dna terung akan segera mati dalam beberapa hari. Bila keadaan kurang baik bagi patogen maka layunya tanaman pelan-pelan atau malahan tidak layu tetapi pertumbuhannya kerdil, menguning, dan daunnya mengering. Pada tanaman cabai akan terjadi kerontokan daun. Pada tanaman pisang akan terjadi perubahan warna dan daun mudanya akan terkulai anakkannya menjadi kerdil atau menghitam, buahnya kerdil atau busuk; akarnya menjadi busuk.
Apabila tanaman yang terserang, batangnya dipotong melintang akan kelihatan penampang melintang berwarna cokelat apabila kita pijat maka akan keluar lendir yang berwarna putih kotor dari bekas potongan yang berisi jutaan bakteri. Apabila batang dibelah memanjang maka akan kelihatan garis-garis berwarna cokelat. Kadang-kadang garis ini mencapai sampai ke daun. Akar yang sakit berwarna cokelat.
Penyakit layu bakteri ini kadang-kadang dikelirukan dengan penyakit layu cendawan Verticillium dan Fusarium spp., untuk membedakannya kalau layu cendawan, batang tanaman yang sakit kalau dipotong tak mengeluarkan lendir kalau dimasukkan dalam air, sedang pada layu bakteri akan keluar lendir.

Daur Hidup
Bakteri layu ini aerob, bisa bergerak dengan satu atau beberapa bulu cambuk (flagella), berbentuk batang (rod) lebarnya ½ mikron, panjangnya 1 ½ mikron; temperatur optimum setiap strain berbeda-beda berkisar antara 30-370C. Infeksi biasanya terjadi melalui luka sistem perakaran, bakteri segera berkembang dalam jaringan akar dan terlihat sesudah 4 hari infeksi, tetapi kadang-kadang kelihatan lebih lama tergantung keadaan inang atau keadaan sekelilingnya. Ada yang muncul sesudah 3-4 minggu sejak bibit ditanam. Tanaman yang sakit bisa membebaskan banyak sekali bakteri dalam tanah dan bakteri bisa masuk ke dalam tanaman lain yang sehat, melalui aliran air, penggemburan tanah, tanah selama beberapa bulan sampai beberapa tahun, dengan temperatur 21-350C, dengan kandungan air tanah yang tinggi.

Pengendalian
1. Rotasi tanaman, dengan menanam tanaman yang tidak diserang penyakit misalnya dengan Mimosa invisa selama lebih kurang 2 tahun
2. Pesemaian disterilisasi dengan air panas 1000C. Tanah difumigasi dengan methyl bromide
3. Menggunakan air siraman yang bebas dari penyakit
4. Biji atau umbi yang disemai bebas dari penyakit
5. Penyiangan dan penggemburan dilakukan dengan har-hati jangan sampai merusak atau melukai sistem perakaran, karena luka ini bisa menjadi tempat masukknya patogen
6. Tanaman yang sakit dicabut dan dibakar, tanah bekas tanaman sakit jangan sampai tersebar ke mana-mana
7. Tanamlah jenis tanaman yang resisten terhadap penyakit layu

Busuk Hitam Kol
Pseudomonas campestris (Pam) E.F.S
Sinonim : Xanthomonas campestris (Oammel) Dowson
Bacillus campestris Pammel
Bacterium campestris (Pammel) Chester
Phytomonas compestris (Pammel) Bergey et al


Penyakit busuk hitam ini banyak menyerang tanaman keluarga Cruciferae (Brassicaceae) seperti kol, kol bunga, sawi, dan lain-lain. Penyakit ini disebut juga busuk bakteri atau busuk cokelat dan tanah tersebut juga busuk dunia yang telah ditanami kol alias kubis.

 Gejala
Pertama kali terlihat ada bercak mirip huruf V berwarna kuning di bagian tepi kol. Kemudian bercak ini meluas menuju tulang daun tengah. Pembuluh air bisa tersumbat bakteri yang jumlahnya banyak sekali, sehingga daun bisa layu, kering dna warnanya cokelat kekuningan. Infeksi bisa meluas sampai tangkai daun lewat jaringan pengangkut air, warna pembuluh jadi hitam. Apabila serangannya hebar warna daun akan menjadi kuning seluruhnya dan akhirnya rontok. Bakteri dari tangkai daun melanjutkan perjalanannya menuju batang, dari situ bisa ke atas atau ke bawah, sehingga selluruh tanaman bisa terkena infeksi dan akhirnya mati. Bakteri juga bisa melanjutkan perjalanan menuju bunga atau biji. Penyakit ini menyebabkan busuk kering tetapi seringkali ada serangan sekunder dari bakteri busuk lunak, atau bakteri lain hingga gejalanya berubah menjadi busuk basah, yang baunya luar biasa . Infeksi juga bisa terjadi selama kol disimpan, hingga kol yang diduga telah terkena infeksi jangan dicampur dengan yang masih sehat. Penyakit busuk hitam kadang-kadang menyerupai penyakit pembuluh daun jadi hitam sedang penyakit kuning pembuluh daunnya jadi kuning atau cokelat. Tanaman yang terserang menjadi kerdil, tidak membentuk kepala atau apabila kepalanya sudah terbentuk, akan jadi busuk dan bisa rontok juga. Apabila yang diserang daunnya satu persatu akan rontok, sehingga tinggal kepalanya saja yang akhirnya juga akan busuk dan rontok.
Kol bunga yang terserang, daun bagian tepinya kering, seringkali seluruh daun. Pada waktu udara kering, daun menjadi berlubang-lubang. Apabila udara basah batangnya bisa menjadi busuk basah.
Sawi juga bisa diserang dengan gejala timbul bercak-bercak pada daunnya, akhirnya busuk dna mati. Serangan pada sawi cepat sekali menimbulkan kematian dan akan segera menjalar ke tanaman lain.

 Daur Hidup
Bakteri ini dapat berkembang dengan cepat pad atemperatur 200C ke atas, temperatur optimum 300C. Pada temperatur yang rendah bakteri tidak berkembang. Bakteri ini bisa bertahan hidup beberapa tahun, baik pada biji kol, dalam tanah, sisa-sisa tanaman sakit, serta bermacam-macam tanaman inang, terutama yang termasuk dalam keluarga Cruciferae. Bakteri muda bergerak secara aktif dengan pertolongan bulu cambuk pada ujung batang. Jenis ini tidak membentuk endospora, berbentuk batang dengan lebar 0,4-0,5 mikron dan panjangnya 0,7-3 mikron, bisa hidup satu-satu atau membentuk rantai panjang.
Masuknya ke dalam tubuh tanaman lewat bekas luka gigitan serangga, pori air atau hydathoda pada tepi daun. Pada waktu malam yang dingin dan lembap, penguapan air yang keluar dari pori itu terhambat hingga terkumpul bintik air pada tepi daun, maka bila ada bakteri patogen mencapai ait itu, akan segera berkembang biak, masuk ke dalam ruangan hydathoda dan mencapai jaringan pembuluh air yang berdekatan. Waktu inkubasi 7 sampai 20 hari. Bakteri akan bergerak terus sampai mencapai pangkal daun dan masuk ke dalam jaringan pembuluh utama pada batang yang bisa naik ke atas atau ke bawah lalu masuk ke dalam daun. Pada waktu bakteri mencapai pembuluh air utama, pembuluh itu dipenuhi bakteri maka jalannya air akan terhambat dan daun mulai layu. Masuknya bakteri juga bisa lewat stromata atau akar tanaman, lewat aliran air hujan atau percikan air hujan yang telah lewat tanah yang tercemar.

 Pengendalian
1. Tanamlah biji yang sehat dan bebas penyakit
2. Bila biji disangsikan kesehatannya, sebelum ditanam di disinfeksi dengan sublimat yang telah diencerkan 1:1000 selama 30 menit, kemudian dibilas dengan air bersih dan dikeringkan. Atau direndam dalam air panas 500C selama 18-25 menit, kemudian dibilas dengan air dingin dan dikeringkan
3. Tanah pesemaian didisinfeksi dengan sublimat yang telah diencerkan 1:1000 atau 1:1200
4. Tanamlah jenis yang tahan penyakit
5. Jangan pakai pupuk kandang atau kompos yang merupakan buangan bekas tanaman sakit, mislanya kol, sawi, lobak dan lain-lain
6. Kebersihan
a. Tanaman yang sakit segera dicabut dan dibakar, di usahakan tanah jangan tersebar ke mana-mana dan mengenai tanaman yang sehat.
b. Air siraman yang bersih jangan sampai terkena penyakit bekas mencuci kol, sawi, dan lain-lain. Apabila memakai air sungai perhatikan, di hulu sungai dipakai untuk menanam tanaman kol sakit atau tidak.
c. Penyiangan gulma
7. Dilakukan rotasi tanaman, lebih kurang 3 tahun jangan ditanami keluarga Cruciferae.

Busuk Lunak Bakteri
Erwinia carotovora (L.R. Jones) Hollander
Sinonim : Bacillus carotovorus L.R Jones


Penyakit busuk lunak ini banyak menyerang tanaman sayuran seperti kol, sawi, wortel, kentang, tomat, kacang tanah, buncis, selada, dan lain-lain.

 Gejala
Tanaman yang diserang bakteri ini akan menjadi lunak, berlendir, baunya busuk, bila keadaan memungkinkan, penyakit akan cepat sekali menjalar ke seluruh tubuh tanaman. Gejala pertama pada daun yang masih segar tampak berair, kemudian warnanya berubah menjadi kecokelatan. Apabila yang diserang batangnya tanaman bisa roboh hingga disebut penyakit busuk batang.

 Daur Hidup
Bakteri busuk lunak termasuk jenis parasit tipe lemah, yang biasanya baru akan menyerang tanaman bila ada bagian yang luka. Misalnya luka digigit ulat, atau karena sudah sakit akibat penyakit lain. Jadi bakteri ini merupakan penyakit sekunder. Temperatur iptimum lebih kurang 25 dan 300C, yang disertai dengan kelembapan tinggi. Penularan juga dapat terjadi lewat pisau yang telah digunakan untuk panen pada tanaman sakit. Bisa juga karena serangga seperti lalat dan aphis. Kol dan sayuran lain bisa busuk di tempat penyimpanan, karena pisau atau lalat.

 Pengendalian
1. Tanaman kol, sawi, dan lain-lain yang telah diserang lebih baik segera dipanen untuk dikonsumsi. Bila telah terserang berat dibakar saja dengan seluruh akar, batang dan daun. Tanah bekas tanaman jangan terbawa ke mana-mana
2. Sebelum terkena serangan tanaman disemprot dengan fungisida
3. Sayuran yang sehat saja yang disimpan atau dijual ke pasar, karena bisa menyebabkan kerusakan pada sayuran yang masih sehat.

Labels: Makalah

Thanks for reading CONTOH MAKALAH MIKROBOLOGI. Please share...!

0 Komentar untuk "CONTOH MAKALAH MIKROBOLOGI"

Yang sudah mampir wajib tinggalkan komentar

Back To Top