belajar dan berbagi

Konsep Pelipat Atau Multiplier

Sekarang kita bertanya: berapakah besar perubaha Z bila salah satu unsurnya, karena sesuatu hal, berubah? Misalnya saja, apabila investor ingin meningkatkan invetasinya dengan ΔI , apa yang terjadi dengan Z? Apakah Z juga akan naik sebesar ΔI? Jawab Keynes adalah: tidak. Sebabnya adalah bahwa kenaikan pengeluaran masyarakat sebesar ΔI akan mempunyai akibat berantai.

Pada putaran-putaran, investor membelanjakan ΔI ini di pasar barang; ini tentunya meningkatkan Z sebesar ΔI. Tetapi proses ekonominya tidak berakhir di sini. Uang sebesar ΔI tersebut akan diterima oleh penjual barang/jasa yang dibeli oleh investor tadi sebagai tambahan pendapatan (ΔY). Pada putaran kedua, kenaikan pendapatan ini akan meningkatkan pengeluaran konsumsi (ingat fungsi konsumsi) sebesar c ΔY yang sama dengan c Δ. Jumlah ini akan dibelanjakan di pasar barang sehingga menambah lagi Z dengan jumlah tersebut. Jadi pada akhir putaran kedua Z akan naik dengan ΔI plus c ΔI.
Pengeluaran konsumsi putaran kedua tadi akan diterima oleh para penjual barang-barang konsumsi yang dibeli dalam putaran kedua tadi sebagai tambajan pendapatan (ΔY) yang besarnya sama dengan jumlah pengeluaran putaran kedua tadi, yaitu c ΔI. Pada putaran ketiga, kenaikan pendapatan tersebut dibelanjakan untuk pembelian barang-barang konsumsi (selai lagi lewat fungsi konsumsi mereka). Besarnya pengeluaran pada putaran ketiga ini adalah c kali c ΔI atau c2 ΔI. Jumlah ini akan diterima oleh penjual barang-barang konsumsi pada putaran ketiga ini dan selanjutnya, pada putaran keempat, dibelanjakan untuk membeli barang-barang konsumsi. Proses ini berjalan terus sampai putara-putaran selanjutnya. Jadi pengaruh kenaikan I sebesar ΔI terhadap Z adalah:
ΔZ = ΔI + c ΔI + c2 ΔI + c3 ΔI + ....
= (1 + c + c2 + c3 + ......... ) ΔI
Karena c (= MPC) adalah positif tetapi lebih kecil dari satu, maka (1 + c2 + c3 + ..... ) merupakan jumlah dari satu deret yang makin mengecil. Bida dibuktikan bahwa:
1+c^2+ c^3+ c^4+ …..= 1/(1-c )
Sehingga,
∆Z= 1/(1-c) ∆I
Karena 0 < c < 1, maka 1 : 1 – c > 1. Jadi, ΔI akhirnya mengakibatkan ΔZ yang lebih besar dari ΔI. Angka 1 : (1 – c) ini disebut pelipat pendapatan (income multiplier) atau pelipat pengeluaran (expenditure multiplier) atau bisa juga sebagami pelipat permintaan agregat (aggregate demand multiplier).
Contoh: c = MPC = 0.8
Kenaikan pengeluaran investasi (ΔI) = Rp 1 juta akan meningkatkan permintaan agregar (ΔZ) sebesar.
∆Z= 1/(1-0.8 ) Rp 1 juta=Rp 5 juta
Sekarang, bagaimanakah pengaruh ΔG terhadap Z? Jawabnya persis sama dengan pengaruh ΔI yang diurakan diatas, sebab memang melalui putaran-putaran yang persis sama.

Mula-mula kita pada posisi A, dengan permintaan agregat OZ0 dan pendapatan agregat OY0. Kemudian ada kenaikan I sebesar ΔI. Pada putaran pertama, Z akan meningkat sebesar AC. Jumlah ini akan diterima oleh para penjual barang yang dibeli investor sebagai pendapatan tambahan sebesar CE (= AC, karena ACE adalah segitiga sama kaki).
Pada putaran kedua pendapatan tambahan ini dibelanjakan oleh penerima pendapatan pada putaran pertama tadi untuk membeli barang-barang konsumsi. Jumlah yang dibelanjakan adalah MPC kali CE, yang besarnya sama dengn ED. Dan ED ini menambah ke Z. Demikian seterusnya proses tersebut berjalan dan berhenti bila kita sampai pada B. Akhirnya Z akan naik dari Z0 ke Z1 dan Y dari Y0 ke Y1.

PENAWARAN AGREGAT ATAU OUTPUT AGREGAT
Permintaan agregat adalah salah satu sisi dari “pasar barang”. Sisi lain dari pasar in, yaitu penawaran agregat (aggregat supply) atau output agregat (aggregat output) akan kita kupas dalam bagian ini.
Penawaran agregat mempunyai beberapa kesamaan dengan kurva penawaran pasar dalam teori mikro.
Kurva penawaran agregat adalah penjumlahan semua kurva horisontal dari semua kurva MC produsen yang ada didalam perekonomian tersebut. Jadi bentuk penawaran kurva agregat harus serupa dengan bentuk kurva MC, yaitu menaik dengan makin tingginya harga. Kesimpulan ini tetap berlaku seandainya tidak semua pasar didalam perekonomian tersebut berbentuk persaingan sempurna dan tidak hanya satu macam barang yang dihasilkan.

Ada 3 bagian dari kurva yang bisa kita bedakan. Daerah antara A dan B adalah daerah yang menunjukkan adanya kelebihan kapasitas pabrik-pabrik. Penambahan output sampai Q tidak meningkatkan biaya produksi (marginal) sehingga tidak menaikkan harga.
Daerah antara B dan C menunjukkan keadaan kapasitas yang sudah mulai ketat. Pada tahap ini Law of Diminishing Return mulai berlaku, sebab dengan kapasitas pabrik yang jumlahnya tetap (ingat: jangka pendek), penambahan terus menerus input-input variabel akhirnya akan menghasilkan output tambahan (marginal product) yang makin kecil.
Ini berarti bahwa marginal cost mulai menaik, pada daerah antara QL dan QM, output agregat masih bisa dinaikkan, tetapi hanya dengan biaya (dan harga) yang lebih tinggi. QM, adalah output maksimum yang bisa dihasilkan oleh kapasitas yang ada. Berapapun input variabel yang ditambahkan, tidak akan bisa meningkatkan output. Dengan lain perkataan, berapapun tingkat harga (P) yang berlaku dipasar tidak akan bisa menarik lebih banyak output lagi kepasar. Pada tahap ini, output hanya bisa dinaimkkan apabila kapasitas ditambah.
Tetapi menambah kapasitas hanya bisa dilakukan dalam “jangka panjang” yaitu setelah proyek investasi selesai dibangun dan mulai bekerja. Dalam buku ini kita tidak menganalisa kasus “jangka panjang”, sehingga kurva ABCS kita anggap satu-satunya kurva output (penawaran agregat) kita.

KESEIMBANGAN DI PASAR BARANG
Dari segi permintaan agregat kita mempmunyai proses multiplier untuk mencapai semacam “keseimbangan” didalamnya. Seandainya tingkat investasi berubah dengan ΔI, maka melalui proses multiplier perubahan dari unsur permintaan agregat ini akan mengakibatkan perubahan permintaan agregat sebesar:
∆Z= 1/(1-c) ∆I
Kita mempunyai tingkat permintaan agregat baru (lihat gambar 6.1)
Z1 = Z0 + ∆Z
Posisi Z1 adalah semacam posisi keseimbangan dalam arti bahwa tingkat tersebut proses multiplier sudah berhenti dan tidak ada kecenderungan bagi Z untuk berubah. Kita telah mencatat pula bahwa posisi keseimbangan tersebut Z = Y atau permintaan agregat = pengeluaran agregat = pendapatan agregat. Dalil ini selalu berlaku.
Tercapainya keseimbangan tersebut bukanlah berarti bahwa keseimbangan dipasar barang tercapai. Keseimbangan tersebut diatas hanyalah keseimbangan dari satu sisi dari pasar ini, yaitu sisi permintaan. Keseimbangan pasar barang (dan ini merupakan keseimbangan yang sesungguhnya dari perekonomian) akan tercapai bila permintaan agregat sama (atau berpotongan) dengan penawaran angket.
Pertemuan antara permintaan agregat dengan penawaran agregat di pasar barang ini menenbtukan tingkat harga umum (P) keseimbangan dan ouput (Q) keseimbangan. Jadi pada posisi keseimbangan pasar ini Z, Y, P, Q ada pada tingkat keseimbangannya masing-masing.

Seandainya posisi keseimbangan Z (dan Y) pada mulanya adalah pada titi A (lihat gambar A), dengan tingkat permintaan agregat Z dan pendapantan agregat Y0 (dan Z0 = Y0). Kita ingat bahwa permintaan agregat atau pengeluaran agregat masyarakat tidak lain adalah sejumlah uang (atau “daya beli”) yang ingin dibelanjakan oleh masyarakat di pasar barang. Beberapa unit barang-barang bisa diperoleh dari sejumlah uang ini tergantung kepada berapa harga per unit dari barang-barang tersebut.
Sekaranga apabila investasi naik dengan ΔI, maka melalmui proses multiplier Z dan Y akan naik menjadi Z1 dan Y1, yaitu kita bergerak dari titik A ke titik B dalam gambar A, tingkat pengeluaran yang baru inipun bisa kita terjemahkan menjadi kurva rectangular hyperbola Z1 pada gambar B. Posisinya, tentu saja terletak di sebelah kanan atas dari kurva Z0 karena jumlah uang yang dibelanjakan adalah lebih besar.
Keseimbangan di pasar barang-barang tercapai apabila kurva permintaan agregat ini bertemu (dan berpotongan) dengan kurva penawaran agregat.

Jangan Lupa berikan komentar Anda tentang blog ini, ataupun tentang posting ini.
Labels: Makalah

Thanks for reading Konsep Pelipat Atau Multiplier. Please share...!

0 Komentar untuk "Konsep Pelipat Atau Multiplier"

Yang sudah mampir wajib tinggalkan komentar

Back To Top