belajar dan berbagi

Download Data Recovery

Download Data Recovery

Here are some links download hard drive recovery: NTFS Partition Data Recovery Software, FAT Partition Data Recovery Software, Pen Drive Data Recovery Software, Removable Media Data Recovery Software, Sim Card Data Recovery Software, Memory Card Data Recovery Software, Digital Camera Data Recovery Software, Digital Pictures Recovery Softwarem, iPod Data Recovery Software, Zune Music Recovery Software.


Details of the required specifications for each software :

NTFS Partition Data Recovery Software
Minimum System Requirements:
* Pentium Class or higher Processor
* 128 MB RAM
* 18 MB of free disk space

FAT Partition Data Recovery Software
Minimum System Requirements:
* Pentium Class or higher Processor
* 128 MB RAM
* 18 MB of free disk space

Pen Drive Data Recovery Software
Minimum System Requirements:
* Pentium Class or higher Processor
* 128 MB RAM
* 12 MB of free disk space

Removable Media Data Recovery Software
Minimum System Requirements:
* Pentium Class or higher Processor
* 128 MB RAM
* 12 MB of free disk space


Sim Card Data Recovery Software, Memory Card Data Recovery Software
Minimum System Requirements:
* Pentium Class or higher Processor
* 128 MB RAM
* 10 MB of free disk space

Digital Camera Data Recovery Software
Minimum System Requirements:
* Pentium Class or higher Processor
* 128 MB RAM
* 24 MB of free disk space

Digital Pictures Recovery Softwarem
Minimum System Requirements:
* Pentium Class or higher Processor
* 128 MB RAM
* 22 MB of free disk space

iPod Data Recovery Software
Minimum System Requirements:
* Pentium Class or higher Processor
* 128 MB RAM
* 16 MB of free disk space


Zune Music Recovery Software
System Requirements:
* Pentium Class or Equivalent Processor
* 128 MB RAM
* 10 MB of free disk space
* Windows 98, ME, NT, 2000, XP, VISTA editions

Data Recovery Downloads


PROSES PEMBENTUKAN TANAH

PROSES PEMBENTUKAN TANAH


BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Adapun yang melatar belakangi sehingga saya menuliskan makalah ini karena sebagaimana kita ketahui, bahwa proses pembentukan tanah masih banyak diantara kita yang tidak mengetahui bahkan memahami, terlebih kepada siswa-siswi yang ada di Negara kita ini dan akibat dari kehilafan tersebut sehingga kita tidak mampu menjaga tanah di bumi kita ini.


1.2 Permasalahan
Permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah apa faktor sehingga terbentunya tanah, batasan tanah, profil tanah, warna tanah, struktur tanah, klasifikasi tanah dalam muka bumi kita ini.

1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini sehingga kami mengeluarkan makalah ini untuk memampukan kita dalam memahami struktur tanah yang kita pijak ini dan kita mampu untuk menganalisis berbagai masalah dalam tanah kita serta untuk menjaganya.


1.5 Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini adalah untuk menyadarkan kita supaya mampu memahami struktur tanah dan mencegah supaya tidak terkena musibah yang mengakibatkan tanah rusak.

BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Faktor Pembentukan Tanah
Faktor pembentukan tanah merupakan faktor yang menentukan dalam pembentukan jenis-jenis tanah. Faktor-faktor pembentukan tanah pada mulanya dikemukakan oleh Dokuchaev (1883) dengan persamaan :
T = f (i, o, b) w
Dimana:
T = Tanah b = Bahan Induk
i = Iklim w = Umur Tanah
o = Organisme

Mengenai jenis faktor tanah yang mempengaruhi pada proses pembentukan tanah, tampaknya berbeda di setiap tempat. Tanah spodosol merupakan tanah tua yang berkembang dari bahan induk pasir, dengan tingkat kesuburan rendah sehingga perlu diketahui kendala-kendala dalam usaha pengelolaan.

2.2 Batasan Tanah
Marbut (1940) beranggapan bahwa tanah merupakan suatu sistem lapisan kerak bumi yang tidak padu dengan ketebalan berbeda dengan bahan-bahan dibawahnya yang tidak bau dalam hal warna bangunan fisik struktur dan yang lainnya.
Tanah merupakan suatu system yang ada dalam suatu keseimbangan dinamis dengan lingkungannya. Tanah tersusun atas lima komponen sebagai berikut:
1. Partikel mineral, berupa fraksi anorganik, hasil perombakan bahan-bahan batuan dan anorganik yang terdapat dipermukaan bumi.
2. Bahan organik yang berasal dari sisa-sisa tanaman dan binatang serta berbagai hasil kotoran binatang (5%).
3. Air (20-30%)
4. Udara tanah (20-30%)
5. Kehidupan jasa tehnik
6. Profil tanah

2.3 Profil Tanah
Profil tanah merupakan sebuah irisan melintang pada tubuh tanah dibuat dengan menggali tanah. Horijon merupakan lapisan tanah yang terbentuk karena adanya variasi komposisi, tekstur dan struktur tanah. Profil tanah pada dasarnya dapat dibagi menjadi 4 macam horizon, mulai dari yang teratas sampai kebagian yang terdalam mulai dari zona o, a, b dan c.

2.4 Warna Tanah
Warna tanah merupakan salah satu hal penting dalam mempelajari tanah. Melalui warna tanah kita dapat mengetahui kandungan bahan-bahan organik.
Warna tanah ditentukan dengan menggunakan warna-warna baku yang terdapat dalam buku Musel Soil Chart. Warna baku ini adalah warna di susunan oleh tiga variabel yaitu: Hue, Vaiue dan Corona. Hue adalah warna spektrum yang dominan sesuai dengan panjang gelombang. Value menunjukkan gelap terangnya warna, sesuai dengan jumlah sinar yang dipantulkan. Choroma menunjukkan kemurnian dan kekuatan dari warna spektrum.

2.5 Struktur Tanah
Struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir-butir tanah, gumpalan struktur ini terjadi karena butir-butir pasir, debu, dan tanah liat terikat satu sama lain oleh perekat seperti bahan organik, oksida besi dll. Contohnya adalah daerah curah hujan, umumnya ditemukan struktur remah atau granuler di permukaan dan di horizon bawah.

2.6 Klasifikasi Tanah
Klasifikasi tanah dapat dibedakan menjadi klasifikasi alami dan klasifikasi teknis. Klasifikasi alami adalah klasifikasi tanah yang didasarkan atas sifat-sifat tanah yang dimilikinya tanpa menghubungkan dengan tujuan penggunaan tanah tersebut. Sedangkan klasifikasi teknis adalah klasifikasi tanah yang didasarkan atas sifat tanah yang mempengaruhi kemampuan tanah, untuk penggunaan tertentu sistem klasifikasi tanah (alami) yang ada di dunia ada berbagai macam.


Makalah ULUMUL QUR’AN

Makalah ULUMUL QUR’AN

PEMBAHASAN

Dari ilmu-ilmu hidayah benar-benar telah mencakup sesuatu yang pertumbuhannya tak tergambarkan. Sehingga membangkitkan cita-cita ulama umut ini dalam memperluas keterangan ilmu-ilmu itu dari kandungan al-qur’an al-Rahim, karena itu mereka mengarang kitab-kitab itu mengagumkan dan mentafsir Al-Qur’an Al-Hakim. Berdasarkan beberapa metode riwayat dan dirayah dari beberapa aspek diantaranya:


- Mementingkan keanehan (gharib) Al-Qur’an
- Menyusun kitab-kitab dan menjelaskan kata Al-Qur’an
- Mementingkan i’rab yang sulit-sulit dan memperluas ilmu-ilmu i’rab

Jika seorang menulis untuk dirinya sendiri untuk menerangkan aspek tertentu dari Al-Qur’an karyanya bermanfaat, tidak ada suatu berita sejelas melihat dengan mata kepala dan orang yang memadukan antara ilmu-ilmu diriyah dan riwayat. Keterangannya lebih kuat dan sandarannya lebih benar. Sedangkan orang yang lalai sedikit saja kelalaiannya jelas betapa pun membungkusnya dengan sebutan ilmu.
Imam-imam Muitahid Radhiallahuanhu mempunyai pendapat hukum (istinbath yang teliti dari ayat-ayat hukum ahdam) dengan maka jelaslah tingkatan mereka dalam menyelami hukum dan dengan itu pula orang-orang yang memahami fiqih naik berangsur-angsur keatas jenjang ilmu fiqh. Maka wajiblah memberi perhatian sepenuhnya terhadap istinbath tersebut supaya menghasilkan buah sebagaimana mestinya.
Dan ulama Ilmu Tauhid mempunyai Istinbath yang mengagumkan dari ayat-ayat Al-Qur’an Al-Hakim. Maka anda lihat orang yang berkata wajib mengetahui Tauhid kepada Allah dengan akal menggunakan alasan (hufah) dengan firman Allah Ta’ala

•             

Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak mempunyai dosa yang selain syirik itu lagi siapa yang dikehendakinya (An-Nisa : 116)

Karena dimutlakkannya ayat itu dan tidak adanya syarat (qayid) sampainya khabar Rasul, maka ia berdosa sebab syirik, dosa yang tidak diampuni secara mutlak, sampai atau tidak sampai khabar itu kepadanya karena akal sudah cukup untuk mengenal tauhid kepada Allah azza wajalla.
Ia mengatakan ayat ini menunjukkan bahwasannya tidak ada azab yang menyekutukan (Allah) sebelum datangnya khabar dari rasul tentang tauhid dan pembalikan orang yang berkata pertama atas orang yang berkata: sesungguhnya anda membawakan azab atas azab yang lain diakhirat tanpa dalil. Meskipun berlomba (As. Sibaag) dan mengiring (As-Siyaqa) dalam ayat tersebut menentukan bahwa yang dimaksud dengan azab Allah azab memusnahkan (Adzaabal-istishal) di dunia. Ia berlaku didunia bukan diakhirat karena Allah SWT mengulur tidak adanya azab hingga masa bangkitnya rasul dan yang disayangi rasul memberontak (tidak Mau) menerima risalah dan itu didunia dengan demikian maka azab itu adalah azab memusnahkan didunia.
Adalah suatu pernyataan mengenai azab memusnahkannya ketika mendurhakkan apa yang diperintahkan dari pada menerima perintah maka ini pun sebagai dalil lain yang menerangkan apa yang telah lalu dimana para peneliti ahli ilmu kalam tidak dapat menerima ketergantungan tauhid kepada risalah karena yang demikian memberi peluang untuk menyangkal perintah.
Kitab-kitab tentang hukum Al-Qur’an yang disusun berdasarkan mazhab ahlul iraq antara lain adalah:
- Ahkam Al-Qur’an oleh Ali Musa bin Tazdad Al-Qumi
- Ahkam Al-Qur’an oleh Ani Ja’far Ath-Thatawi
- Ahkam Al-Qur’an oleh Abi Bakar Ahmad bin ali Ar-Rajji

PENUTUP

Beberapa metode dari riwayat dan diriyah dan aspek-aspeknya:
- Mementingkan keanehan (Ghaib) Al-Quran
- Menyusun kitab-kitab dan menjelaskan kata Al-Qur’an
- Mementingkan i’rab yang sulit-sulit dan memperluas jalan-jalan i’rab

Imam muztalid mempunyai pendapat-pendapat hukum yang mana jelaslah tingkatan mereka dalam menyelami hukum dan dengan itu pula orang-orang yang memahami fiqih naik berangsur-angsur keatas.

DAFTAR PUSTAKA

Karya
Imam syafi’i dan ajtihadnya
Abu Abdullah Muhammad Bin Idris As-lyafi’iy
Disusun
Imam Saihaqi
Abu Bakar Ahmad bin Husain bin Ali Abdullah


RPP Pendidikan Kewarganegaraan

RPP Pendidikan Kewarganegaraan


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah :
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Kelas/Semester : IV (empat)/II
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit (2x pertemuan) (M 1-2)



A. Standar Kompetensi
3. Mengenal sistem pemerintahan pusat

B. Kompetensi Dasar
3.1 Mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK, dan BPK

C. Indikator
• Mengidentifikasi lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK, dan BPK

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan kegiatan ini diharapkan peserta didik mampu:
• Menjelaskan lembaga-lembaga negara (MPR, dan DPR)
• Menjelaskan lembaga-lembaga negara (Presiden)

E. Materi Pembelajaran
1. Menjelaskan lembaga-lembaga negara (MPR dan DPR)
2. Menjelaskan lembaga-lembaga negara (Presiden)

F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Kontekstual
Metode : a. Ceramah
b. Diskusi
c. Inkuiri (tanya-jawab)


G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 35 menit)
Tahap Kegiatan Kegiatan
Pendahuluan • Apersepsi
- Kesiapan kelas
- Absensi
• Motivasi
- Penjajakan kesiapan belajar siswa dengan memberikan pertanyaan tentang materi yang akan diajarkan
- Informasi kompetensi yang akan dicapai
- (Waktu 10 menit)
Inti • Siswa diajak untuk memperhatikan penjelasan materi yang akan diajarkan sesuai dengan indikator dan kompetensi dasar
• Guru menjelaskan lembaga-lembaga negara (MPR dan DPR)
• Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan guru)
• (Waktu 50 menit)
Penutup • Guru dan siswa menyimpulkan materi yang sudah diajarkan
• Pemberian tugas
• (Waktu 10 menit)

Pertemuan 2 (2 x 35 menit)
Tahap Kegiatan Kegiatan
Pendahuluan • Apersepsi
- Kesiapan kelas
- Absensi
• Motivasi
- Penjajakan kesiapan belajar siswa dengan memberikan pertanyaan tentang materi yang sudah dan yang akan diajarkan
- Informasi kompetensi yang akan dicapai
- (Waktu 10 menit)
Inti • Siswa diajak untuk memperhatikan penjelasan materi yang akan diajarkan sesuai dengan indikator dan kompetensi dasar
• Guru menjelaskan lembaga-lembaga negara (Presiden)
• Siswa memperhatikan dan menjawab pertanyaan yang diajukan guru
• (Waktu 50 menit)
Penutup • Guru dan siswa menyimpulkan materi yang sudah diajarkan
• Pemberian tugas
• (Waktu 10 menit)


H. Alat dan Sumber
1. Alat/Media : Gambar
2. Sumber : a. UUD 1945
b. Lingkungan
c. Nara sumber
d. Buku pelajaran/LKS

I. Penilaian
1. Teknik penilaian : Tes tertulis, tes lisan, sikap
2. Bentuk : Uraian, angket, tulis
3. Soal Instrumen : (terlampir)



Kepala Sekolah



Guru Kelas






RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah :
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : IV (empat)/II
Alokasi Waktu : 5 x 35 menit (2x pertemuan) (M 1)

A. Standar Kompetensi
Mendengarkan
5. Mendengarkan pengumuman dan pembacaan pantun

B. Kompetensi Dasar
5.1 Menyampaikan kembali isi pengumuman yang dibacakan

C. Indikator
• Menjelaskan kembali isi pengumuman yang dibacakan
• Membuat pengumuman dengan bahasa yang komunikatif

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan kegiatan ini diharapkan peserta didik mampu:
• Menjelaskan kembali isi pengumuman berdasarkan penjelasan yang disampaikan
• Membuat pengumuman dengan bahasa yang komunikatif

E. Materi Pembelajaran
1. Membaca pengumuman
2. Tanya jawab isi pengumuman
3. Membuat pengumuman dengan bahasa yang komunikatif

F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Kontekstual
Metode : a. Ceramah
b. Diskusi
c. Inkuiri (tanya-jawab)
d. Demonstrasi



G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1 (3 x 35 menit)
Tahap Kegiatan Kegiatan
Pendahuluan • Apersepsi
- Kesiapan kelas
- Absensi
• Motivasi
- Penjajakan kesiapan belajar siswa dengan memberikan pertanyaan tentang materi yang akan diajarkan
- Informasi kompetensi yang akan dicapai
- (Waktu 10 menit)
Inti • Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang pengumuman
• Siswa membaca pengumuman
• Siswa menjelaskan kembali isi pengumuman berdasarkan penjelasan yang disampaikan
• Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan guru
• (Waktu 85 menit)
Penutup • Guru dan siswa menyimpulkan materi yang sudah diajarkan
• Pemberian tugas PR
• (Waktu 10 menit)

Pertemuan 2 (2 x 35 menit)
Tahap Kegiatan Kegiatan
Pendahuluan • Apersepsi
- Kesiapan kelas
- Absensi
• Motivasi
- Penjajakan kesiapan belajar siswa dengan memberikan pertanyaan tentang materi yang sudah dan yang akan diajarkan
- Informasi kompetensi yang akan dicapai
- (Waktu 10 menit)
Inti • Siswa diajak untuk memperhatikan penjelasan materi yang akan diajarkan sesuai dengan indikator dan kompetensi dasar
• Guru menjelaskan kembali cara membuat pengumuman
• Siswa membuat pengumuman dengan bahasa yang komunikatif
• (Waktu 50 menit)
Penutup • Guru dan siswa menyimpulkan materi yang sudah diajarkan
• Pemberian tugas
• (Waktu 10 menit)


H. Alat dan Sumber
1. Alat/Media : Gambar
2. Sumber : a. Lingkungan
b. Nara sumber
c. Buku pelajaran/LKS

I. Penilaian
1. Teknik penilaian : Tes tertulis, tes lisan, sikap
2. Bentuk : Uraian, angket, tulis
3. Soal Instrumen : (terlampir)



Kepala Sekolah



Guru Kelas






RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah :
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : IV (empat)/II
Alokasi Waktu : 5 x 35 menit (2x pertemuan) (M 1)

A. Standar Kompetensi
Mendengarkan
5. Mendengarkan pengumuman dan pembacaan pantun

B. Kompetensi Dasar
5.1 Menirukan pembacaan pantun anak dengan lafaql dan instansi yang tepat

C. Indikator
• Membacakan pantun
• Menjelaskan pengertian pantun
• Menjelaskan ciri-ciri pantun
• Menjelaskan tentang isi pantun

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan kegiatan ini diharapkan peserta didik mampu:
• Membacakan pantun
• Menjelaskan pengertian pantun

E. Materi Pembelajaran
1. Membacakan pantun
2. Menjelaskan pengertian pantun

F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Kontekstual
Metode : a. Ceramah bervariasi
b. Diskusi
c. Inkuiri (tanya-jawab)
d. Demonstrasi


G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1 (3 x 35 menit)
Tahap Kegiatan Kegiatan
Pendahuluan • Apersepsi
- Kesiapan kelas
- Absensi
• Motivasi
- Penjajakan kesiapan belajar siswa dengan memberikan pertanyaan tentang materi yang akan diajarkan
- Informasi kompetensi yang akan dicapai
- (Waktu 10 menit)
Inti • Siswa mendengarkan guru membacakan pantun
• Siswa menirukan membaca pantun bergantian
• (Waktu 85 menit)
Penutup • Guru dan siswa menyimpulkan materi yang sudah diajarkan
• Pemberian tugas PR
• (Waktu 10 menit)

Pertemuan 2 (2 x 35 menit)
Tahap Kegiatan Kegiatan
Pendahuluan • Apersepsi
- Kesiapan kelas
- Absensi
• Motivasi
- Penjajakan kesiapan belajar siswa dengan memberikan pertanyaan tentang materi yang sudah dan yang akan diajarkan
- Informasi kompetensi yang akan dicapai
- (Waktu 10 menit)
Inti • Siswa diajak untuk memperhatikan penjelasan materi yang akan diajarkan sesuai dengan indikator dan kompetensi dasar
• Siswa mengamati pantun
• Guru menjelaskan pengertian pantun
• (waktu 50 menit)
Penutup • Guru dan siswa menyimpulkan materi yang sudah diajarkan
• Pemberian tugas
• (Waktu 10 menit)

H. Alat dan Sumber
1. Alat/Media : Gambar
2. Sumber : a. Lingkungan
b. Nara sumber
c. Buku pelajaran/LKS

I. Penilaian
1. Teknik penilaian : Tes tertulis, tes lisan, sikap
2. Bentuk : Uraian, angket, tulis
3. Soal Instrumen : (terlampir)



Kepala Sekolah



Guru Kelas






RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah :
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV (empat)/II
Alokasi Waktu : 5 x 35 menit (2x pertemuan) (M 1)

A. Standar Kompetensi
5. Menjumlah dan mengurangkan bilangan bulat

B. Kompetensi Dasar
5.1 Mengurutkan bilangan bulat
5.2 Menjumlahkan bilangan bulat

C. Indikator
• Mengurutkan bilangan bulat positif, negatif dari yang terkecil atau terbesar
• Menentukan letak bilangan bulat pada garis bilangan
• Melakukan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan garis bilangan

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan kegiatan ini diharapkan peserta didik mampu:
• Mengurutkan bilangan bulat positif, negatif dari yang terkecil atau terbesar
• Menentukan letak bilangan bulat pada garis bilangan
• Melakukan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan garis bilangan

E. Materi Pembelajaran
• Mengurutkan bilangan bulat positif, negatif dari yang terkecil atau terbesar
• Menentukan letak bilangan bulat pada garis bilangan
• Melakukan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan garis bilangan

F. Metode Pembelajaran
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Inkuiri (tanya-jawab)
d. Demonstrasi

G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1 (3 x 35 menit)
Tahap Kegiatan Kegiatan
Pendahuluan • Apersepsi
- Kesiapan kelas
- Absensi
• Motivasi
- Penjajakan kesiapan belajar siswa dengan memberikan pertanyaan tentang materi yang akan diajarkan
- Informasi kompetensi yang akan dicapai
- (Waktu 10 menit)
Inti • Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang
• Mengurutkan bilangan bulat positif, negatif dari yang terkecil atau terbesar
• Menentukan letak bilangan bulat pada garis bilangan
• Siswa menjawab pertanyaan soal latihan
• (Waktu 85 menit)
Penutup • Guru dan siswa menyimpulkan materi yang sudah diajarkan
• Pemberian tugas PR (waktu 10 menit)

Pertemuan 2 (2 x 35 menit)
Tahap Kegiatan Kegiatan
Pendahuluan • Apersepsi
- Kesiapan kelas
- Absensi
• Motivasi
- Penjajakan kesiapan belajar siswa dengan memberikan pertanyaan tentang materi yang sudah dan yang akan diajarkan
- Informasi kompetensi yang akan dicapai
- (Waktu 10 menit)
Inti • Siswa diajak untuk memperhatikan penjelasan materi yang akan diajarkan sesuai dengan indikator dan kompetensi dasar
• Guru menjelaskan cara
• Melakukan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan garis bilangan
• Siswa mengerjakan latihan soal
• (Waktu 50 menit)
Penutup • Guru dan siswa menyimpulkan materi yang sudah diajarkan
• Pemberian tugas (Waktu 10 menit)


H. Alat dan Sumber
1. Alat/Media : Gambar
2. Sumber : a. Lingkungan
b. Nara sumber
c. Buku pelajaran/LKS

I. Penilaian
1. Teknik penilaian : Tes tertulis, tes lisan, sikap
2. Bentuk : Uraian, angket, tulis
3. Soal Instrumen : (terlampir)


Kepala Sekolah



Guru Kelas






RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah :
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : IV (empat)/II
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit (2x pertemuan) (M 1)

A. Standar Kompetensi
7. Memahami gaya dapat mengubah gerak dan/atau bentuk suatu benda

B. Kompetensi Dasar
7.1 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerkan suatu benda

C. Indikator
• Melakukan percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak suatu benda

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan kegiatan ini diharapkan peserta didik mampu:
• Melakukan percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak suatu benda

E. Materi Pembelajaran
• Melakukan percobaan gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak suatu benda

F. Metode Pembelajaran
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Inkuiri (tanya-jawab)
d. Demonstrasi


G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 35 menit) M 1
Tahap Kegiatan Kegiatan
Pendahuluan • Apersepsi
- Kesiapan kelas
- Absensi
• Motivasi
- Penjajakan kesiapan belajar siswa dengan memberikan pertanyaan tentang materi yang akan diajarkan
- Informasi kompetensi yang akan dicapai
- (Waktu 10 menit)
Inti • Guru menjelaskan tentang gaya dorong dan gaya tarik dapat mengubah suatu gerak benda
• Guru membimbing siswa melakukan percobaan tentang gaya dorong dapat mengubah gerak suatu benda
• Siswa menyimpulkan hasil percobaan
• Tanya jawab materi yang diajarkan
• (Waktu 50 menit)
Penutup • Guru dan siswa menyimpulkan materi yang sudah diajarkan
• Pemberian tugas PR (Waktu 10 menit)

Pertemuan 2 (2 x 35 menit)
Tahap Kegiatan Kegiatan
Pendahuluan • Apersepsi
- Kesiapan kelas
- Absensi
• Motivasi
- Penjajakan kesiapan belajar siswa dengan memberikan pertanyaan tentang materi yang sudah dan yang akan diajarkan
- Informasi kompetensi yang akan dicapai
- (Waktu 10 menit)
Inti • Guru membimbing siswa melakukan percobaan tentang gaya tarikan dapat mengubah gerak suatu benda
• Siswa menyimpulkan hasil percobaan
• Siswa mengerjakan tugas LKS/buku
• (Waktu 50 menit)
Penutup • Guru dan siswa menyimpulkan materi yang sudah diajarkan
• Pemberian tugas (Waktu 10 menit)


H. Alat dan Sumber
1. Alat/Media : Gambar
2. Sumber : a. Lingkungan
b. Nara sumber
c. Buku pelajaran/LKS

I. Penilaian
1. Teknik penilaian : Tes tertulis, tes lisan, sikap
2. Bentuk : Uraian, angket, tulis
3. Soal Instrumen : (terlampir)



Kepala Sekolah



Guru Kelas






RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah :
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester : IV (empat)/II
Alokasi Waktu : 12 x 35 menit (4x pertemuan) (M 1-4)

A. Standar Kompetensi
2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajemukan teknologi di lingkungan Kabupaten/Kota dan Provinsi

B. Kompetensi Dasar
2.1 Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya

C. Indikator
• Menjelaskan bentuk-bentuk kegiatan ekonomi di lingkungannya
• Membuat daftar tentang kegiatan ekonomi yang memanfaatkan sumber daya alam setempat
• Menjelaskan kegiatan ekonomi potensi lain di daerahnya (bidang jasa, niaga/perdagangan

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan kegiatan ini diharapkan peserta didik mampu:
• Menjelaskan kembali isi pengumuman berdasarkan penjelasan yang disampaikan
• Membuat pengumuman dengan bahasa yang komunikatif

E. Materi Pembelajaran
• Bentuk-bentuk kegiatan ekonomi di lingkungan
• Daftar kegiatan ekonomi pemanfaatan sumber daya alam setempat
• Bentuk kegiatan ekonomi potensi lain (bidang jasa dan niaga/perdagangan)
• Daftar kegiatan ekonomi pemanfaatan bidang jasa dan perdagangan



F. Metode Pembelajaran
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Inkuiri (tanya-jawab)

G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1 (3 x 35 menit)
Tahap Kegiatan Kegiatan
Pendahuluan • Apersepsi
- Kesiapan kelas
- Absensi
• Motivasi
- Penjajakan kesiapan belajar siswa dengan memberikan pertanyaan tentang materi yang akan diajarkan
- Informasi kompetensi yang akan dicapai
- (Waktu 10 menit)
Inti • Siswa diajak untuk memperhatikan penjelasan materi yang akan diajarkan sesuai dengan indikator dan kompetensi dasar
• Guru menjelaskan bentuk-bentuk kegiatan ekonomi di lingkungan
• Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan guru
• (Waktu 85 menit)
Penutup • Guru dan siswa menyimpulkan materi yang sudah diajarkan
• Pemberian tugas (Waktu 10 menit)

Pertemuan 2 (3 x 35 menit)
Tahap Kegiatan Kegiatan
Pendahuluan • Apersepsi
- Kesiapan kelas
- Absensi
• Motivasi
- Penjajakan kesiapan belajar siswa dengan memberikan pertanyaan tentang materi yang sudah dan yang akan diajarkan
- Informasi kompetensi yang akan dicapai
- (Waktu 10 menit)
Inti • Siswa diajak untuk memperhatikan penjelasan materi yang akan diajarkan sesuai dengan indikator dan kompetensi dasar
• Siswa membuat daftar kegiatan ekonomi pemanfaatan sumber daya alam setempat
• (Waktu 50 menit)
Penutup • Guru dan siswa menyimpulkan materi yang sudah diajarkan
• Pemberian tugas (Waktu 10 menit)

Pertemuan 3 (3 x 35 menit)
Tahap Kegiatan Kegiatan
Pendahuluan • Apersepsi
- Kesiapan kelas
- Absensi
• Motivasi
- Penjajakan kesiapan belajar siswa dengan memberikan pertanyaan tentang materi yang sudah dan yang akan diajarkan
- Informasi kompetensi yang akan dicapai
- (Waktu 10 menit)
Inti • Siswa diajak untuk memperhatikan penjelasan materi yang akan diajarkan sesuai dengan indikator dan kompetensi dasar
• Guru menjelaskan bentuk kegiatan ekonomi potensi lain (bidang jasa dan niaga/perdagangan)
• Siswa memperhatikan dan mengerjakan tugas
• (Waktu 50 menit)
Penutup • Guru dan siswa menyimpulkan materi yang sudah diajarkan
• Pemberian tugas (Waktu 10 menit)

Pertemuan 4 (3 x 35 menit)
Tahap Kegiatan Kegiatan
Pendahuluan • Apersepsi
- Kesiapan kelas
- Absensi
• Motivasi
- Penjajakan kesiapan belajar siswa dengan memberikan pertanyaan tentang materi yang sudah dan yang akan diajarkan
- Informasi kompetensi yang akan dicapai
- (Waktu 10 menit)
Inti • Siswa diajak untuk memperhatikan penjelasan materi yang akan diajarkan sesuai dengan indikator dan kompetensi dasar
• Guru menjelaskan daftar kegiatan ekonomi pemanfaatan bidang jasa dan perdagangan
• Siswa memperhatikan dan mengerjakan tugas
• (Waktu 50 menit)
Penutup • Guru dan siswa menyimpulkan materi yang sudah diajarkan
• Pemberian tugas (Waktu 10 menit)


H. Alat dan Sumber
1. Alat/Media : Gambar
2. Sumber : a. Atlas
b. Lingkungan
c. Nara sumber
d. Buku pelajaran/LKS

I. Penilaian
1. Teknik penilaian : Tes tertulis, tes lisan, sikap
2. Bentuk : Uraian, angket, tulis
3. Soal Instrumen : (terlampir)



Kepala Sekolah



Guru Kelas







Pengolahan Kolang-Kaling

Pengolahan Kolang-Kaling

PEMBAHASAN

 Asal Mula Kolang-Kaling
Pohon arena atau enau (Arenga Pinata) merupakan pohon yang menghasilkan bahan-bahan industri. Hampir semua bagian atau produk tanaman ini dapat dimanfaatkan karena memiliki nilai ekonomi.

 Pengolahan Kolang-Kaling


1. Pemilihan Bahan
Pengolahan kolang-kaling diawali dengan pemilihan bahan (buah aren) yang masih setengah masak, yang ditandai dengan warna kulit buah yang masih hijau segar. Buah-buah aren dilepas satu persatu dari untaiannya dan dimasukkan kedalam bakul atau karung goni.

2. Pembakaran atau Perebusan Buah Aren
Ada dua cara untuk mengolah kolang-kaling, yaitu dengan membakar buah aren atau merebus buah aren. Tujuan utama pembakaran atau perebusan ini adalah untuk menghilangkan lendir yang menyebabkan rasa sangat gatal apabila menyentuh kulit.

3. Pengambilan Biji Aren
Pengambilan biji aren dapat dilakukan dengan mengiris atau membelah buah aren yang sudah direbus atau dibakar. Alat yang digunakan adalah pisau tajam yang dilakukan secara hati-hati agar biji aren tersebut tidak teriris atau terluka.

4. Pelepasan Kulit Biji Aren
Kulit biji yang berwarna kuning dilepaskan dengan menggunakan pisau secara hati-hati. Biji yang terlepas dalam keadaan utuh di cuci dengan air bersih.

5. Perendaman Biji Aren
Terlebih dahulu disiapkan belanga atau baskom yang berisi air kapur. Kemudian biji-biji aren yang sudah bersih dari kulitnya direndam dalam air kapur tersebut selama 2 – 3 hari. Air kapur ini berfungsi untuk mengendapkan segala kotoran dan dapat mengkenyalkan biji-biji buah aren. Setelah selesai perendaman tampaklah biji-biji buah aren yang terapung berwarna putih bersih agak bening, yang disebut kolang-kaling. Setelah itu biji dicuci dengan air bersih. Jika akan dipasarkan biji itu harus dalam keadaan direndam dalam air.

 Produk Olahan Kolang-Kaling
Kolang-kaling yang berwarna putih dan mempunyai tekstur yang kenyal seperti agar-agar, banyak digunakan sebagai bahan campuran es buah (es campur), bajigur, sirup, kolak, manisan atau makanan ringan lainnya yang merupakan produk olahan dari kolang-kaling. Jika disimpan dalam waktu yang cukup lama, kolang-kaling segar akan cepat berlendir. Untuk mencegah hal itu, dilakukan penggantian air rendamannya.
• Bahannya:
- Kolang-kaling
- Gula pasir
- Air
- Pewangi (vanili)
- Pewarna makanan

• Alatnya:
- Baskom
- Panci
- Kompor


 Pembuatan Manisan Kolang-Kaling
1. Kolang-kaing direndam dengan air bersih selama satu malam kemudian dicuci. Air rendaman dibuang dan kolang-kaling ditiriskan.
2. Kalau manisan kolang-kaling ingin diwarnai, digunakan pewarna makanan yang tidak berbahaya. Kolang-kaling ini dicampur dengan pewarna dan diaduk-aduk sampai merata.
3. Kolang-kaling yang sudah diberi pewarna itu dicuci hingga bersih.
4. Disiapkan larutan gula pasir sekitar 60 % , yaitu 600 gram gula dilarutkan atau dicampurkan dalam 1 liter air. Air gula ini dipanaskan sampai mendidih, kemudian di dinginkan.
5. Kolang-kaling tersebut direndam dalam air gula yang telah dingin, perendaman dapat dilakukan selama beberapa hari.
6. Setiap hari air perendaman perlu dipanaskan lagi, kemudian air gula yang telah dipanaskan tersebut didinginkan dan digunakan kembali untuk merendam kolang-kaling air gula supaya kental.


Bertanam Kangkung

Bertanam Kangkung

PEMBAHASAN


Tanaman kangkung adalah batang muda dan pucuk-pucuknya sebagai bahan sayur-sayuran, kegunaan sayuran kangkung selain sebagai sumber vitamin A dan mineral yang berguna bagi kesehatan tubuh, juga dapat berfungsi untuk menenangkan saraf atau berkhasiat sebagai obat tidur.

A. Syarat Tumbuh
Kangkung mempunyai daya adaptasi cukup luas terhadap kondisi iklim dan tanah di daerah tropis sehingga dapat ditanam (dikembangkan) di berbagai wilayah Indonesia, persyaratan tumbuh yang harus diperhatikan dalam perencanaan budidaya kangkung sebagai berikut:


1) Syarat Iklim
Kangkung dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah sampai dataran tinggi (pegunungan) kurang lebih 2.000 m dpl dan diutamakan lokasi lahan terbuka atau mendapat sinar matahari yang cukup, tetapi jika di tempat yang terlindung, tanaman kangkung akan tumbuh memanjang tetapi kurus-kurus.

2) Syarat Tumbuh
a. Kangkung Air
Kangkung air membutuhkan tanah yang banyak mengandung air dan lumpur, misalnya rawa-rawa, persawahan atau kolam-kolam. Pada tanah yang kurang air (kekeringan), tanaman kangkung air pertumbuhannya akan kerdil dan lambat serta rasanya menjadi liat (kelat).


b. Kangkung Darat
Kangkung darat menghendaki tanah yang subur, gembur, banyak mengandung bahan organik dan tidak mudah menggenang. Pada tanah yang becek, akar-akar dan batang tanaman kangkung darat akan mudah membusuk.

B. Penyiapan Alat dan Bahan Tanam
1. Alat
Alat yang diperlukan dalam pembudidayaan tanaman kangkung antara lain:
a. Traktor/Bajak Sapi
b. Cangkul
c. Sabit
d. Sekop/Lempak
e. Timbangan
f. Meteran
g. Tambang Kenco
h. Bakul
i. Hand Sprayer/Emprat

2. Bahan
Bahan-bahan yang diperlukan dalam budidaya tanaman kangkung sebagai berikut:
a. Benih
1. Kangkung Air
• Kangkung air dikembangkan secara vegetatif dengan setek-setek pucuk ataupun batang.
• Ukuran panjang setek antara 20-25 cm dan untuk lahan seluas satu hektar (10.000 m2), diperlukan bahan tanam (bibit) sekitar 17.000 atau ± 17 setek/10 m2 luas lahan.
• Bahan tanam dipilih dari pohon induk yang pertumbuhannya subur dan sehat, serta jenis yang unggul.

2. Kangkung Darat
• Kangkung darat dapat dikembangkan dengan biji (secara generatif) atau secara vegetatif berupa stek pucuk, tetapi para petani umumnya menggunakan bahan tanam yang berasal dari biji (benih).
• Kebutuhan benih kangkung darat untuk penanaman seluas satu hektar (10.000 m2) adalah ± 2.5 Kg.
• Benih di pilih yang memenuhi persyaratan, yaitu kulitnya bernas, tidak keriput, sehat, murni (tidak tercampur dengan varietas lain). Daya kecambahnya tinggi (diatas 80%) dan berasal dari varietas unggul.
C. Langkah Kerja
1) Penyiapan Lahan
a. Lahan untuk kangkung air
- Pembukaan Lahan
1) Buat jalan di sekitar lokasi kebun
2) Bersihkan (potong) rumput-rumput liar dan kumpulkan pada suatu tempat atau hamparkan secara merata diatas tanah.
3) Tanah diangin-anginkan selama 1-2 minggu

- Pengolahan Tanah
1) Buat saluran drainase di sekeliling petakan
2) Olah tanah dengan menggunakan cangkul atau bajak atau traktor sedalam 25-30 cm sambil membenamkan gulma.
3) Genangi tanah hasil pengolahan tadi selama kurang lebih 1 minggu.
4) Olah tanah untuk yang kedua kalinya dengan cara di garu hingga struktur tanahnya menjadi lumpur.
5) Pada keadaan agak becek buatlah bedengan-bedengan arah utara dan selatan selebar 80-100 cm, dan jarak antara bedengan 30-40 cm.

b. Lahan untuk Kangkung Darat
- Pembukaan Lahan
1) Dengan membersihkan lahan dari rumput liat (gulma) dan kerikil di sekitar kebun.

- Pengolahan Tanah
1) Olah tanah dengan cangkul sedalam 20-30 cm sambil di balik kemudian dikeringkan selama 1-2 minggu.
2) Olah tanah untuk kedua kalinya sambil membuat bedengan-bedengan selebar 60-100 cm dan jarak antar bedengan 30-40 cm.
3) Sebarkan pupuk kandang yang sudah matang sebanyak 20-30 ton atau pupuk organik super TW plus 4-5 ton sambil dicampurkan merata dengan tanah.
4) Ratakan permukaan bedengan sehingga akhirnya lahan siap tanam (ditanami).

D. Pemeliharaan Tanaman
a. Penyulaman
1. Kangkung air pada umur 5-10 hari setelah tanam biasanya sudah mulai tumbuh (bertunas), tanaman yang kurang baik pertumbuhannya atau mati, segera diganti dengan bibit yang baru.
2. Benih kangkung darat setelah 2-5 hari ditanam sudah mulai kerkecambah. Jika terdapat benih yang tidak tumbuh harus segera diadakan penyulaman dengan benih yang baru.


b. Penyiangan
1. Rumput-rumput liar yang tumbuh disekitar tanaman kangkung menjadi pesaing untuk memperoleh air, sinar matahari, dan unsur hara.
2. Penyiangan rumput-rumput liar ini dapat dilakukan dengan cara mencabutnya dengan menggunakan alat bantu, koret, dll.
3. Waktu penyiangan rumput-rumput liar ini snagat bergantung pada keadaan populasi dan pertumbuhan gulma tersebut.


Pepaya Sebagai Obat Tradisional

Pepaya Sebagai Obat Tradisional

BAB I
PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Penulisan
Yang melatar belakangi saya menulis sebuah karya tulis sederhana. Saya ingin mengetahui manfaat-manfaat dari judul yang akan saya bahas. Sebelum saya membahas saya akan mengambil judul yang akan saya bahas yaitu “Pepaya Sebagai Obat Tradisional”. Alasan saya mengambil judul ini karena saya ingin mengetahui manfaat-manfaat dari pohon pepaya serta khasiatnya.



1.2 Permasalahan
Dalam pembahasan ini ada permasalahan yang akan saya bahas yaitu:
- Pengertian pohon pepaya
- Manfaat dari daun pepaya
- Manfaat dari akar pepaya
- Manfaat biji pepaya
- Manfaat buah pepaya yang matang
- Manfaat getah pepaya

1.3 Tujuan
Tujuan saya menulis karya tulis sederhana karena saya ingin mengetahui manfaat-manfaat serta khasiat dari pohon pepaya.

1.4 Manfaat
Manfaat saya mengambil judul pepaya sebagai obat tradisional untuk mengetahui bahwa pohon pepaya sangat berguna dan mengandung banyak manfaat.

BAB II
PEMBAHASAN



Pepaya merupakan tanaman buah-buahan yang mempunyai manfaat diantaranya buahnya yang matang dapat dimakan karena mengandung vitamin. Selain buahnya yang dapat dimanfaatkan biji, akar dan daunnya dapat juga dimanfaatkan untuk obat. Misalnya:
a. Manfaat Daun Pepaya
Kegunaan daun pepaya untuk mengobati sakit:
- Malaria
- Kaki gajah
- Kurang nafsu makan
- Kanker
- Masuk angin
- Pelacar ASI
- Pemeliharaan badan setelah melahirkan
- Kejengkolan

b. Manfaat Akar Pohon Pepaya
Kegunaan akar pohon pepaya ini dapat juga mengobati penyakit:
- Batu ginjal
- Radang ginjal
- Kandung kemih
- Digigit ulat berbisa
- Cacing keremi dan
- Encok


c. Manfaat Biji Pepaya
Adapun kegunaan/manfaat biji pepaya untuk mengobati sakit:
- Cacing gelang
- Ubanan sebelum waktunya
- Demam

d. Manfaat Buah Pepaya yang Matang
Kegunaan buah pepaya yang sudah matang untuk mengobati sakit:
- Sembelit
- Maag
- Tidak nafsu makan

e. Manfaat Getah Pepaya
Getah pepaya dapat dipakai sebagai obat:
- Luka bakar
- Jerawat


BAB III
PENUTUP


Dari pembahasan ini dapat disimpulkan bahwa pohon pepaya sangat bermanfaat bagi kehidupan kita. Apalagi pepaya yang sudah masak sangat mengandung banyak vitamin. Maka dari itu janganlah terpacu pada obat-obat yang tidak alami, sadarilah bahwa pohon pepaya mempunyai banyak manfaat.

DAFTAR PUSTAKA


Kloppen Burg, J. 1983. Petunjuk Lengkap Mengenai Tanaman-Tanaman Indonesia dan Khasiatnya Sebagai Obat-Obatan Tradisional. Yogyakarta: Yayasan Dana Sejahtera dan CD R.S. Bethesda.
Rismun Andar. 1988. Rempah-Rempah Komoditi Ekspor Indonesia. Bandung: Penerbit Sinar Baru.
Wijaya Kusuma, Hembing, Setiawan Dalimartha, A.S Wirian. 1994. Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia. Jakarta: Pustaka Kartini.


Bertanam Coklat

Bertanam Coklat

BAB I
PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Penulisan
Yang melatar belakangi saya ingin membuat karya tulis sederhana yang berjudul “Bertanam Coklat” ini adalah supaya kita bisa lebih memanfaatkan tanaman coklat dengan sebaik-baiknya.

1.2 Permasalahan
Dalam karya tulis sederhana ini saya akan membahas tentang:
- Syarat tumbuh
- Persiapan lapangan

- Pembibitan tanaman coklat
- Pengendalian hama dan penyakit
- Pengelolaan panen

1.3 Tujuan Penelitian
Untuk lebih mengetahui cara bertanam coklat dengan baik dan benar dan cara pemberantasan hama dan penyakit.

1.4 Manfaat
Kita bisa lebih mengetahui tentang cara bertanam coklat yang baik dan benar dan cara merawatnya.

BAB II
PEMBAHASAN



2.1 Syarat Tumbuh
Faktor iklim dan tanah menjadi kendala bagi pertumbuhan dan produksi tanaman coklat. Dengan demikian, curah hujan, temperatur, dan sinar matahari menjadi bagian dari faktor iklim yang menentukan pertumbuhan tanaman coklat.

2.2 Persiapan Lapangan
1. Persiapan Lahan
Membersihkan areal penanaman coklat dari semak belukar dan kayu-kayu kecil sehingga memudahkan penebangan pohon. Semak belukar dan kayu-kayu kecil sedapat mungkin dibabat rata dengan permukaan tanah. Areal yang telah bebas dari semak belukar, biasanya cepat sekali menumbuhkan ilalang. Seperti kita ketahui ilalang merupakan gulma utama dari areal pertanian.

2.3 Pembibitan Tanaman Coklat
1. Persyaratan Areal Pembibitan
Areal pembibitan tanaman coklat membutuhkan persyaratan khusus:
a. Dekat dengan sumber air
b. Bebas dari serangan hama dan penyakit
c. Areal rata/datar
d. Dekat dengan areal penanaman
e. Tersedianya lapisan tanah atas yang cukup
f. Terlindung dari gangguan angin, cahaya matahari, dan binatang liar.


2. Persyaratan Benih
Benih yang dipergunakan untuk bibit coklat, harus memenuhi syarat berikut ini:
a. Benih harus di pesan beberapa bulan sebelum di pergunakan. Pesanan biji dilakukan, kegiatan pembibitan di lapangan harus sudah dilakukan.
Biji coklat yang dipergunakan sebagai bibit adalah biji bagian tengah, yakni 2/3 bagian dari untaian biji. Biji bagian pangkal/tidak diikut sertakan.
b. Biji coklat harus bebas dari pulp yang melekat karena dapat menyebabkan timbulnya jamur dan serangan semut dan akibatnya biji mudah busuk. Biji yang telah bebas dari pulp, kemudian dilumuri dengan fungisida, sebelum dikecambahkan agar terbebas dari serangan jamur.

2.4 Pemeliharaan Tanaman
Tahun-tahun pertama jenis tanaman yang ada di lapangan berupa tanaman pelindung. Pemangkasan pohon pelindung tetap dilaksanakan agar cabang dan daun-daun pohon coklat tumbuh dengan baik. Berikut tahap-tahap pemeliharaan.
1. Pemangkasan Pohon Pelindung Sementara
Pemangkasan tanaman pelindung sementara harus tetap dilakukan agar tidak menutupi tanaman coklat. Pohon pelindung itu, tingginya tidak lebih dari 1,5 m agar tanaman coklat mendapatkan sinar matahari yang sesuai dengan pertumbuhannya.

2. Tanaman Pelindung Tetap Harus di Pangkas
Tanaman pelindung tetap harus dipangkas dan dilakukan terhadap cabang-cabang yang tumbuhnya rendah dan lemah. Pemangkasan dilakukan paling tidak satu meter dari tajuk tanaman coklat.


3. Pemangkasan Tanaman Coklat
Pemangkasan bertujuan sebagai berikut:
a. Membentuk pohon dengan kerangka tempat tumbuh buah yang tetap dan kuat menyangga cabang-cabangnya serta memiliki pertumbuhan seimbang.
b. Memperbaiki sirkulasi udara dan kelembaban untuk menekan perkembangan hama.
c. Memudahkan pelaksanaan panen dan pemeliharaan.
d. Memperoleh hasil yang tinggi akibat pemangkasan yang merangsang terjadinya pembugaan yang disebabkan oleh adanya keseimbangan antara vegetatif dan generatif.

2.5 Pengendalian Hama dan Penyakit
1. Hama Tanaman Coklat
Hama tanaman Coklat adalah binatang yang mengganggu dan merusak tanaman sehingga dapat menurunkan produksi tanaman. Beberapa jenis tanaman coklat:
a. Penggerek Cabang
Hama ini menggerek cabang-cabang tanaman yang bergaris 3-5 cm. Serangan hama ini ditandai dengan adanya kotoran yang berwarna merah sawo matang yang dikeluarkan melalui liang gerek.

b. Kepik Pengisap Buah Coklat
Hama ini mengisap buah yang masih muda, daun muda dan kuncup bunga. Serangan berat pada pucuk daun dapat menyebabkan kematian pucuk.
Cara pemberantasannya dengan menggunakan insektisida launate 25 wp, sumithion 50 cc.


2. Penyakit Tanaman Coklat
Penyakit adalah binatang yang mengganggu tanaman serta merusak tanaman sehingga dapat menurunkan produksi tanaman. Berikut jenis penyakit tanaman coklat.
a. Penyakit Buah Busuk
Tanda-tanda penyakit itu adalah mula-mula adanya bercak kuning pada buah, kemudian dengan cepat meluas ke seluruh permukaan kulit buah dan berubah menjadi coklat kehitaman. Cara mengendalikannya sebagai berikut:
1. Mengurangi kelembaban dengan cara melakukan pemangkasan dan memperbaiki irigasi.
2. Melakukan simitasi dengan membuang buah yang busuk.
3. Mengadakan penyemprotan dengan fungisida.

b. Penyakit Kanker Batang
Tanda-tanda penyakit ini adalah kulit batang membusuk dan membengkak. Apabila kulit batang dikerok, maka bagian dalamnya berwarna putih, gejala awal penyakit ini sulit diketahui.
Cara pemberantasan penyakit ini sebagai berikut:
1. Mengurangi kelembaban dengan cara pemangkasan pohon secara teratur.
2. Kulit batang yang sakit dikerok, kemudian di poles dengan fungisida.

c. Penyakit Layu
Tanda-tanda penyakit ini sebagai berikut:
1. Tanaman menjadi layu secara tiba-tiba.
2. Daun berwarna coklat menggulung dan cabang yang terserang berkerut.
Untuk menghindari serangan penyakit, batang yang diserang dipotong kemudian dibakar.
d. Pernyakit Bercak Daun
Penyakit ini biasanya menyerang pada masa pembibitan tanaman. Tanda-tanda penyakit ini adalah mula-mula bercak daun berwarna kuning, kemudian berubah menjadi coklat lalu mengering dan berlubang.
Pengendaliannya dengan cara mengurangi tingkat kelembaban dilahan bibit. Dan dapat juga disemprot dengan fungisida.

2.6 Pengelolaan Panen
Memanen hasil adalah memetik buah coklat yang matang atau masak dari pohon, kemudian memecah buah tersebut dari bijinya. Tanda-tanda buah coklat yang matang dapat diketahui dari perubahan warba sepanjang alur kulit buah.
Pemecahan buah pada prinsipnya adalah memecahkan kulit buah. Caranya adalah dengan memukul secara langsung memakai alat pemukul kayu/pisau pada bagian tengah sehingga buah terbelah menjadi dua, kemudian diambil bijinya.
Pengambilan biji coklat harus dilakukan dengan hati-hati dengan tujuan:
a. Biji tidak pecah
b. Biji tidak tersentuh logam
c. Biji tidak kotor oleh tanah

BAB III
PENUTUP



3.1 Kesimpulan
Tanaman coklat hidup di dataran rendah dan di bawah naungan pohon-pohon yang tinggi atau hutan tropis. Tanaman coklat bisa menjadi pelindung. Fungsi pohon pelindung adalah untuk melindungi tanaman coklat muda yang masih lemah.
Free Download Arabic Songs

Free Download Arabic Songs

For those of you who are looking for Free Download Arabic Songs, here I give some links which you can download mp3 for free download

Free Download Arabic Songs Ramy Sabry Alf Mash3a Allah.mp3
Free Download Arabic Songs Ana Wyak Smosawy.mp3
Free Download Arabic Songs Amot Aaref.mp3
Free Download Arabic Songs Amot Aaref.mp3
Free Download Arabic Songs Ah Ya Ghazaly.mp3
Free Download Arabic Songs Shahr.mp3
Free Download Arabic Songs Shahr.mp3


Canon imageRunner iR6000 Error Code E000005-0000

Canon imageRunner iR6000 Error Code E000005-0000

This post is only my notes so I can easily look for when I need. And if it turns out you also need, please you go to read it.

Here's how to reset Canon imageRunner iR5000/iR6000 when experiencing with the "error codeE00005-0000"::

1. Press * 28 *
2. Copier
3. Counter
4. DRBL ~ 1
5. FX-WEB
6. Press button C (Clear) on keyboard
7. OK
8. Turn off the engine and then switch it on again.
Back To Top