belajar dan berbagi

Contoh Resume

KETERAMPILAN MEMBACA

PENDAHULUAN
Di dalam modul I telah dibahas kedudukan keterampilan membaca di antara aspek keterampilan membaca dan berbahasa. Agar memperoleh pemahamanketerampilan membaca yang memadai dengan demikian setelah mempelajari modul ini, Anda diharapkan dapat:
1. Membaca dalam hati dengan pennuh konsentrasi.
2. Membaca bersuara dengan lafal dan dengan penuh intonasi yang tepat.
3. Membaca naskah pidato dengan baik dan efektif.
4. Membaca wacana informatif dengan pemahaman yang tepat dan kecepatan yang memadai.
5. Membaca karya sastra dengan baik dan ekspresif.
Sama halnya dengan keterampilan berbahasa lainnya, keterampilan dan membaca hanya akan Anda kuasai dengan baik dengan cara banyak berlatih. Oleh karena itu, selama dan setelah mempelajari modul ini hendaknya Anda berlatih sampai Anda memiliki keterampilan yang optimal.

KEGIATAN BELAJAR I
Kemampuan Dasar Dalam Kegiatan Membaca
A. Membaca dalam hati
Dalam kehidupan kita tentu banyak melakukan aktifitas membaca seperti majalah, koran, buku dan lain-lain. Bayangkan bila ada berada di ruang tunggu atau pun pelabuhan udara, sambil mengisi waktu Anda membaca koran dengan suara yang nyaring tentu semua orang diruangan itu akan menoleh ke arah Anda dan menyangka Anda melucu atau pun justru menganggap Anda gila.
Disamping dengan membaca dalam hati, kita tidak akan mengganggu pendengaran orang lain, membaca dalam hati pun lebih cepat dibandingkan dengan membaca bersuara.
Menurut Tarigan (1993, 30 – 31) membaca bisa dibedakan menjadi 2 jenis:
1. Membaca ekstensif
2. Membaca intensif

1. Membaca wacana informatif
a. Membaca menandai
- Scanning
- Simming
b. Membaca pemahaman
- Prabaca (previewing)
- Pendugaan (predikting)
2. Membaca dengan cepat bervariasi dan menandai bahan bacaan.
3. Membuat rangkuman

B. Membaca bersuara

Membaca bersuara merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pembaca bersama-sama dengan pendengar untuk menangkap informasi dari suatu bacaan atau untuk menikmati bacaan. Selain itu, seorang pembaca nyaring dalam tulisan yang dibacanya juga pembaca nyaring yang efektif, harus memiliki kemampuan menggerakkan mata dengan cepat karena selain harus dapat membaca perkelompok kata dan bahkan perkalimat. Ia juga harus dapat memelihara kontak mata dengan pendengar.

KEGIATAN BELAJAR 2

Kemampuan Lanjut Dalam Kegiatan Membaca
A. Membaca naskah pidato
Dalam pidato ada 2 metode persiapan tertulis yaitu:
1. Melakukan persiapan dengan hanya mencatat garis besar materi yang akan kita sampaikan.
2. Kita menyiapkan naskah pidato secara lengkap.
Ada 2 hal yang harus kita perhatikan dalam membaca naskah pidato:
1. Sebelum membaca naskah pidato dengan nyaring, hendaklah naskah tersebut di pahami terlebih dahulu dengan cara membacanya dalam hati.
2. Berupaya menggunakan bahasa tubuh yang tepat terutama memelihara kontak mata dengan pendengar ketika membacakan naskah pidato.
“Memahami isi naskah dan berlatih membaca bersuara”
Pemahaman terhadap pidato sangat diperlukan agar ketika membacanya secara nyaring dapat dipilih intonasinya, tekanan dan tempo suara yang tepat, volume dan bila memungkinkan juga warna suara.

B. Membaca wacana informatif di internet

Dalam memabca atau mencari informasi melalui internet ini kecepatan membaca sangat diperlukan karena dengan cepat membaca Anda akan menghemat biaya dan untuk lebih cepat atau mudah kunjungilah warnet-warnet terdekat dan gunakan fasilitas yang ada padanya.
Penjelajahan internet:
1. Klik logo internet explorer pada windows desktop.
2. Pada internet properties yang telah di tulis yahoo atau pun yang lain Anda tinggal mengisi defaultnya ataupun yang lain-lain.

C. Membaca karya tulis
Ada 3 jenis kode yang harus kita kuasai:
1. Kode bahasa
2. Kode budaya
3. Kode sastra


MODUL 5
KETERAMPILAN MENULIS


KEGIATAN BELAJAR I
Kemampuan dasar dalam kegiatan menulis:



Seorang penulis merencanakan tulisannya, kemudian menulis, melakukan revisi kemudian tulisan selesai dan hal ini dilakukannya berulang-ulang kali.

A. Menulis Kebahasaan
1. Pemakaian kata
Contoh pemakaian kata:
- Rencana pembangunan di kawasan bandung utara kembali dipersoalkan.
- Rencana pembangunan di kawasan bandung utara kembali dipermasalahkan.
Nah dalam contoh tersebut kita dapat menilai mana kata yang cocok dan yang memadai antara keduanya walaupun memiliki arti yang sama bersinonim.
- Sinonim dan antonim
- Denotasi dan konotasi
- Kata umum dan khusus
- Kata konkret dan kata abstrak
- Kata populer dan kajian
- Kata asing dan serapan

2. Penulisan kalimat
- Unsur subjek dan prediket
- Kehematan
- Kesejajaran
- Kevariasian
- Penekanan

3. Penggunaan ejaan
a. Pemenggalan kata
Contoh:
Maaf - ma’af
Saaat - sa at
Buah - bu ah

b. Penulisan kata depan
Contoh:
Ke sawah
Dari sekolah
Kepada ortu

c. Pemakaian tanda baca
1. Pemakaian tanda koma dalam penulisan gelar akademik.
Contoh:
Muhammad Yusuf, S.H
2. Pemakaian kalimat dalam penulisan kalimat majemuk.
Contoh:
Karena nasib rakyat tidak diperhatikan,
Terjadilah krisis kepercayaan
Terhadap pemerintah
3. Pemakaian tanda titik 2 (:)
Contoh:
Sebagai berikut:
4. Penulisan tanda petik (lc .... ,”)
a. Tanda petik mengapit kalimat langsung atau petikan langsung.
b. Tanda petik dipakai untuk mengapit puisi, artikel, bab

4. Kalimat paragraf
Dalam paragraf, gagasan utama disebut juga pikiran utama atau topik utama, kemudian kalimat tersebut diikuti oleh serangkaian kalimat yang disebut kalimat penjelas yang berisi penjelasan-penjelasan.

KEGIATAN BELAJAR 2

Kemampuan lanjutan dalam kegiatan menulis:
a. Merencanakan tulisan fiksi
b. Merencanakan tulisan non fiksi
1. Pilihan topik
2. Perumusan tujuan
3. Penulisan kerangka karangan

MODUL 6
KETERAMPILAN BERBAHASA TERPADU DENGAN FOKUS MENYIMAK


KEGIATAN BELAJAR I

Keterpaduan keterampilan berbicara dengan fokus menyimak hubungan menyimak dan berbicara.
1. Suatu ujaran dapat dipelajari melalui menyimak dan meniru.
2. Seorang anak akan lebih mudah mengulang cerita yang dijamaknya dibandingkan dengan cerita yang dibacanya.
3. Seorang pembicara yang ucapan atau lafal ujarnya tidak jelas akan mempengaruhi hasil yang diperoleh penyimak.

KEGIATAN BELAJAR 2
Keterpaduan keterampilan membaca dengan fokus menyimak penelitian para ahli tentang hubungan menyimak dan membaca adalah:
1. Penguasaan kosakata yang sedikit diperoleh melalui menyimak erat kaitannya dengan kesukaran-kesukaran yang dihadapi oleh seseorang dalam membaca.
2. Daya simak buruk yang sangat mempengaruhi kemampuan membaca seseorang.
3. Peningkatan terhadap kemampuan penyimak akan menimbulkan peningkatan pada kemampuan yang lain.
Ahli lain mengatakan:
1. Menyimak maupun membaca menuntut adanya kesiapan kecakapan.
2. Pada umumnya maksud dan tujuan menyimak serta membaca bersifat fungsional dan apresiatif.
3. Baik dalam menyimak maupun membaca, kata bukanlah merupakan kesatuan pemahaman, tetapi mempengaruhi pemahaman terhadap frase, kalimat dan paragraf.
4. Menyimak dan membaca dapat berlangsung dalam situasi-situasi individual atau sosial.
KEGIATAN BELAJAR 3
Keterpaduan keterampilan menulis dengan fokus menyimak. Menulis hasil singkat.
Hal-hal yang harus dilakukan ketika mendengarkan atau menyimak rekaman yaitu:
1. Temukanlah gagasan pokok dan gagasan-gagasan penjelas yang terdapat dalam informasi tersebut.
2. Catatlah gagasan pokok dan gagasan penjelas yang Anda temukan itu.
3. Susunan gagasan tersebut menjadi sebuah kerangka karangan kecil.

MODUL 7

KEGIATAN BELAJAR I

Keterpaduan keterampilan menyimak dengan fokus berbicara:
a. Berbagai kegiatan keterpaduan menyimak dengan fokus berbicara
1. Menyimak dan bercerita
Ilmu matematika adalah ilmu yang menggunakan lambang bilangan khusus untuk mengelola pengertian tentang dunia. Dengan lambang bilangan, misalnya isi dunia dapat dihitung tetapi menggunakan lambang tidak hanya dilakukan oleh matematika.
Bahasa adalah lambang mengenai apa saja yang dapat ditinjau oleh cipta kuasa manusia.
2. Menyimak dan bercakap-cakap
3. Menyimak dan diskusi

KEGIATAN BELAJAR 2
Keterpaduan keterampilan menulis dengan fokus berbicara:
a. Tema yang mudah dipilih
1. Pilih yang dikuasai
2. Pilih sesuai dengan keahlian
3. Pilih yang diyakini
4. Pilih yang bersifat kritik
5. Pilih yang humor

b. Cara membatasi tema
1. Mencari aspek tema
2. Penggunaan jadwal
3. Menentukan tujuan
4. Menentukan sasaran
a. Kerangka karangan
b. Langkah-langkah menyusun kerangka
Sistem penepatan ide-ide di dalam heading dapat dilakukan dengan macam-macam cara:
......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Itulah contoh resume, semoga "contoh resume" diatas dapat membantu. Jika kurang tepat silahkan cari kembali contoh resume contoh resume yang lain


Labels: Makalah

Thanks for reading Contoh Resume. Please share...!

Back To Top