belajar dan berbagi

SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM

A. PERKEMBANGAN PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM
Pemikiran ekonomi Islam diawali sejak Muhammad saw dipilih sebagai seorang Rasul (utusan Allah). Rasulullah saw mengeluarkan sejumlah kebijakan yang menyangkut berbagai hal yang berkaitan dengan masalah kemasyarakatan, selain masalah hukum (fiqh’), politik (siyasah), juga masalah perniagaan atau ekonomi (muamalah). Masalah-masalah ekonomi umat menjadi perhatian Rasulullah saw, karena masalah ekonomi merupakan pilar penyangga keimanan yang haru diperhatikan. Sebagaimana diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah bersabda, “kemiskinan membawa orang kepada kekafiran”. Maka upaya mengentas kemiskinan merupakan bagian dari kebijakan-kebijakan sosial yang dikeluarkan Rasulullah saw.

B. PEMIKIRAN BEBERAPA EKONOMI ISLAM
1. Zayd bin Ali (699-738 M)
Cucu Imam Ali adalah salah satu ahli fiqh yang terkenal di Madina. Beberapa pandangan dan pengetahuannya tentang isu-isu ekonomi dipaparkan oleh Abu Zahra bin Ali membolehkan penjualan komoditi secara kredit dengan harga yang lebih tinggi dari harga tunai. Zayd tidak membolehkan harga yang ditangguhkan pembayarannya lebih tinggi dari pembayaran tunai, sebagaimana halnya penambahan pembayaran dalam penundaan pengembalian pinjaman. Setiap penambahan terhadap penundaan pembayaran adalah riba.
2. Abu Hanifa (80-150H/699-767 M)
Abu Hanifa Al-Nu’man ibn Sabit bin Zauti, ahli hukum agama Islam dilahirkan di Kufa pada 699 M semasa pemerintahan Abdul Malik bin Marwan. Ia seorang non – Arab keturunan Persia. Kakeknya Zauti, mengenalkan Sabit kepada Sayyidina Ali. Abu Hanifa mengalami pemerintahan sepuluh khalifah Umayyah, termasuk Umar bin Abdul Aziz yang bertahta ketika Abu Hanifa baru berusia 18 tahun. Abu Hanifa juga melihat kedua khalifah Abbasiyah, Saffah dan
Labels: Makalah

Thanks for reading SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM. Please share...!

1 komentar on SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM

Yang sudah mampir wajib tinggalkan komentar

Back To Top