BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Pragmatisme
Pragmatisme adalah suatu sikap metode dan filsafat yang memakai akibat-akibat dari ide-ide dan kepercayaan sebagai ukuran untuk menetapkan nilai dan kebenarannya.
William James mendefinisikan pragmatisme sebagai sikap memandang jauh terhadap fakta-fakta pragmatisme pada dasarnya adalah gerakan filsafat di Amerika yang menjadi terkenal selama abad terakhir.
Pragmateisme menekankan kepada metode pendirian, pragmatisme memakai metode ilmiah modern sebagai dasar suatu filsafat ia sangat dekat dengan sains, khususnya biologi dan ilmu kemasyarakatan dan pengetahuan ilmiah dalam menghadapi problem-problem manusia termasuk juga etika dan agama
Beberapa pendapat tokoh tentang pragmatisme diantaranya:
Charles S. Peirte
Charles adalah sebgai pendiri pragmatisme pada tahun 1878. ia mengatakan bahwa problem-problem termasuk persoalan-persoalan metafisika dapat dipecahkan jika kita memberi perhatian kepada akibat-akibat dari mengikuti bermacam-macam fikiran.
Charles merupakan seorang ahli logika. Perhatiannya terhadap logika mencakup teori alamat ia memandang logika sebagai alat komunikasi. Sumbangan Charles yang penting terhadap filsafat adalah teori tentang arti, ia membentuk satu dari teori-teori tentang arti dengan mengusulkan suatu teknik untuk menyebarkan fikirannya.
William James
William James tokoh filsafat (1842 – 1910). Ia sangat memperhatikan kepada masalah fakta-fakta sebagai aliran empirisme. Diantara pemikiran-pemikiran William James adalah :
a) Empirisme radikal
James mendefinisikan istilah empirisme radikal; yaitu harus tidak menerima dalam bentuknya unsur apa saja yang dialami secara langsung, atau mengeluarkan dari bentuknya unsur yang dialami secara langsung.
b) Teori kebenaran menurut William James
Teori kebenaran dari James merupakan nilai dari suatu ide, dan menekankan ukuran akibat-akibat yang memuaskan kebutuhan dan perbedaan dalam kehidupan yang akan ditentukan. Karena suatu teori itu adalah buatan manusia untuk menyesuaikan diri dengan maksud-maksud manusia itu sendiri. Dan satu-satunya ukuran kebenaran suatu teori adalah jika teori tersebut membawa kita kepada hasil-hasil yang berfaedah.
John Dewey
John Dewey dilahirkan di Burlington Vermont tahun 1859 mula-mula ia adalah seorang pemuda yang pemalu. Tetapi akhirnya menjadi seorang yang pengaruhnya sangat besar dalam bidang filsafat.
Tujuan filsafat bagi Dewey adalah untuk mengatur kehidupan dan aktivitas manusia secara lebih baik untuk didunia dan sekarang Dewey mengatakan manusia telah memakai dua metode untuk menghindari bahaya dan mencapai keamanan.
Diantara pemikiran-pemikiran Dewey adalah :
- Pengalaman dan dunia yang berubah
Pengalaman adalah satu dari kata-kata kunci dalam filsafat Dewey, filsafat Dewey adalah mengenal dan untuk pengalaman sehari-hari. Pengalaman adalah keseluruhan drama manusia dan mencakup segala proses saling mempengaruhi antara organisme yang hidup dan lingkungan ronal dan fisik.
- Metode kecerdasan
Hal-hal yang pokok dalam filsafat Dewey adalah teori tentang ide-ide dan menggunakan intelegensi (kecerdasan) sebagai metode. Ia mementingkan persoalan antara suatu organisme dengan lingkungannya semua pemikiran dan konsep, doktrin logika dan filsafat merupakan alat pertahanan bagi manusia dalam perjuangan untuk kehidupan.
- Kemerdekaan kemauan dan kebudayaan
Menurut Dewey manusia dan alam selalu saling bersandar. Alam dalam manusia adalah alam yang sudah berfikir dan menjadi cerdas. Alam dapat difikirkan dan dipahami, alam dimanfaatkan tetapi sesuatu yang harus diubah dan dikontrol.
Dewey juga membela kemerdekaan moral kemerdekaan memilih, dan ia juga pembela hak-hak sipil dan politik, bagi setiap orang disegala tempat kehidupan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penguraian materi pada bab sebelumnya dapat disimpulkan dan diuraikan yakni :
- Pragmatisme pada dasarnya adalah suatu filsafat di Amerika yang akhirnya menjadi tersohor selama satu tahun abad terakhir dikarenakan tanah yang subur dan adanya para tokoh-tokoh diantaranya seperti Charles S. Pairte, William James, John Dewey dan George Robert Mead.
B. Saran-Saran
Dalam makalah ini mungkin masih banyak terdapat kesalahan atau kekurangan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik maupun saran-saran dari pembaca khususnya. Melalui makalah ini penulis menghimbau kepada para teman-teman agar menggali berbagai ilmu pengetahuan dan meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah Swt.
C. Kata Penutup
Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan makalah ini meskipun masih sangat sederhana. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
- Rasjidi, Persoalan Filsafat, Jakarta 1984.
PEMBAHASAN
A. Definisi Pragmatisme
Pragmatisme adalah suatu sikap metode dan filsafat yang memakai akibat-akibat dari ide-ide dan kepercayaan sebagai ukuran untuk menetapkan nilai dan kebenarannya.
William James mendefinisikan pragmatisme sebagai sikap memandang jauh terhadap fakta-fakta pragmatisme pada dasarnya adalah gerakan filsafat di Amerika yang menjadi terkenal selama abad terakhir.
Pragmateisme menekankan kepada metode pendirian, pragmatisme memakai metode ilmiah modern sebagai dasar suatu filsafat ia sangat dekat dengan sains, khususnya biologi dan ilmu kemasyarakatan dan pengetahuan ilmiah dalam menghadapi problem-problem manusia termasuk juga etika dan agama
Beberapa pendapat tokoh tentang pragmatisme diantaranya:
Charles S. Peirte
Charles adalah sebgai pendiri pragmatisme pada tahun 1878. ia mengatakan bahwa problem-problem termasuk persoalan-persoalan metafisika dapat dipecahkan jika kita memberi perhatian kepada akibat-akibat dari mengikuti bermacam-macam fikiran.
Charles merupakan seorang ahli logika. Perhatiannya terhadap logika mencakup teori alamat ia memandang logika sebagai alat komunikasi. Sumbangan Charles yang penting terhadap filsafat adalah teori tentang arti, ia membentuk satu dari teori-teori tentang arti dengan mengusulkan suatu teknik untuk menyebarkan fikirannya.
William James
William James tokoh filsafat (1842 – 1910). Ia sangat memperhatikan kepada masalah fakta-fakta sebagai aliran empirisme. Diantara pemikiran-pemikiran William James adalah :
a) Empirisme radikal
James mendefinisikan istilah empirisme radikal; yaitu harus tidak menerima dalam bentuknya unsur apa saja yang dialami secara langsung, atau mengeluarkan dari bentuknya unsur yang dialami secara langsung.
b) Teori kebenaran menurut William James
Teori kebenaran dari James merupakan nilai dari suatu ide, dan menekankan ukuran akibat-akibat yang memuaskan kebutuhan dan perbedaan dalam kehidupan yang akan ditentukan. Karena suatu teori itu adalah buatan manusia untuk menyesuaikan diri dengan maksud-maksud manusia itu sendiri. Dan satu-satunya ukuran kebenaran suatu teori adalah jika teori tersebut membawa kita kepada hasil-hasil yang berfaedah.
John Dewey
John Dewey dilahirkan di Burlington Vermont tahun 1859 mula-mula ia adalah seorang pemuda yang pemalu. Tetapi akhirnya menjadi seorang yang pengaruhnya sangat besar dalam bidang filsafat.
Tujuan filsafat bagi Dewey adalah untuk mengatur kehidupan dan aktivitas manusia secara lebih baik untuk didunia dan sekarang Dewey mengatakan manusia telah memakai dua metode untuk menghindari bahaya dan mencapai keamanan.
Diantara pemikiran-pemikiran Dewey adalah :
- Pengalaman dan dunia yang berubah
Pengalaman adalah satu dari kata-kata kunci dalam filsafat Dewey, filsafat Dewey adalah mengenal dan untuk pengalaman sehari-hari. Pengalaman adalah keseluruhan drama manusia dan mencakup segala proses saling mempengaruhi antara organisme yang hidup dan lingkungan ronal dan fisik.
- Metode kecerdasan
Hal-hal yang pokok dalam filsafat Dewey adalah teori tentang ide-ide dan menggunakan intelegensi (kecerdasan) sebagai metode. Ia mementingkan persoalan antara suatu organisme dengan lingkungannya semua pemikiran dan konsep, doktrin logika dan filsafat merupakan alat pertahanan bagi manusia dalam perjuangan untuk kehidupan.
- Kemerdekaan kemauan dan kebudayaan
Menurut Dewey manusia dan alam selalu saling bersandar. Alam dalam manusia adalah alam yang sudah berfikir dan menjadi cerdas. Alam dapat difikirkan dan dipahami, alam dimanfaatkan tetapi sesuatu yang harus diubah dan dikontrol.
Dewey juga membela kemerdekaan moral kemerdekaan memilih, dan ia juga pembela hak-hak sipil dan politik, bagi setiap orang disegala tempat kehidupan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penguraian materi pada bab sebelumnya dapat disimpulkan dan diuraikan yakni :
- Pragmatisme pada dasarnya adalah suatu filsafat di Amerika yang akhirnya menjadi tersohor selama satu tahun abad terakhir dikarenakan tanah yang subur dan adanya para tokoh-tokoh diantaranya seperti Charles S. Pairte, William James, John Dewey dan George Robert Mead.
B. Saran-Saran
Dalam makalah ini mungkin masih banyak terdapat kesalahan atau kekurangan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik maupun saran-saran dari pembaca khususnya. Melalui makalah ini penulis menghimbau kepada para teman-teman agar menggali berbagai ilmu pengetahuan dan meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah Swt.
C. Kata Penutup
Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan makalah ini meskipun masih sangat sederhana. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
- Rasjidi, Persoalan Filsafat, Jakarta 1984.
Labels:
Makalah
Thanks for reading FILSAFAT PENDIDIKAN (PRAGMATISME). Please share...!
0 Komentar untuk "FILSAFAT PENDIDIKAN (PRAGMATISME)"
Yang sudah mampir wajib tinggalkan komentar