A. Pengangkatan Abu Bakar Sebagai Khalifah
Rasulallah S.A.W. tidak memilih penggantinya dan menyerahkan pemilihan atas penggantinya dan menyerahkan kepada umatnya.Ada dua kelompok muslim di madina,yakni kaum muhajirin (penduduk dari mekah) dan kaum Anshar (para penolong, yakni orang Madinah).Setelah Rasulallah SAW Wafat.kaum ansor berkumpul dalam sebuah gedung besar di madinah yang di kenal dengan syaqifah bani sa’idah, untuk mendiskusikan tentang pengangkatan kholifah. Abu Bakar dan umar (r.a)bersama orang muhajirin terkemuka yang saat itu tengah berada dalam masjid,ketika mandengar imformasi mengenai berkumpulnya kaum Anshor,juga pergi kesana disertai oleh sejumlah orang-orang muhajirin yang terpanduan seperti Abu Ubaidah bin Al-jarroh.
Terjadi banyak perdebatan dalam pertaruan tersebut mengenai pemilihan seorang kholifah beberapa di antara pemimpin kaum anshor menginginkan seorang kholifa dari kalangan mereka.Akan tetapi Abu Bakar tidak setuju akan hal tersebut,menurutnya seorang arab tidak akan menyetujui atas seorang amir (pemimpin) selain dari seorang dari kaum kurois dan pada akhirnya sejumlah dari orang-orang anshor mendukung pendapat ini dan pada umumnya dalam dewan merasa puas atas pemilihan seorang khalifa dari kalangan Muhajirin (orang-orang quraisy). Setelah mendengar dukungan dari kaum Anshor, Abu Bakar memutuskan agar Umar atau Abu Ubaida bin Al-jarroh untuk diangkat sebagai kholifah. Tetapi ke dua orang tersebut menolak,bahkan Umar berkata,Abu Bakar adalah yang terbaik diantara kita.Karena allah menyebutkanya dalam al Qur’an dengan menyebutkan satu diantara dua orang di dalam Goa.
Abu Bakar tetap ragu-ragu,tetapi Umar bin Tsabit memegang tanggunganya dan mengambalikan sumpa kesetiaanya.Kemudian diikuti oleh Ubaidah bin AL-Jarroh dan Basyir bin An-nu’man juga mengambil sumpa setia kepa Abu Bakar.Melihat hal ini,orang-orang dari semu sudut berdesakan untuk berjanji setia pada Abu Bakar r.a.sebagai penganti rosulallah SAW. Dalam memimpin umat islam.Sekitar tiga puluh orang mengambil kesetiaan kepada kepemimpinan Abu Bakar. Dalam masjid Nabawi.Maka resmilah Abu Bakar menjadi khalifa pertama setelah wapat Rosullallah SAW.
B. Usaha Abu Bakar dalam mempertahankan islam
1. Pengumpulan Al-Qur’an
Salah satu hal terbesar yang di berikan oleh Abu Bakar r.a. kepada islam adalah pengumpulan AL-Qur’an.Terdapat ratusan orang huffaz (penghapal al-Qur’an) diantara para sahabat selama hidup Rasulalah SAW. Akan tetapi tidak tersusun dalam bentuk kitab (buku).
Meskipun penghapalan tersebut berjalan terus bahakan setelah Rosulallah wapat. Dalam berbagai peperangan yang berlangsung ketika meghadapi pemberontak dan nabi-nabi palsu, banyak sekali huffaz yang telah mati Kadzdzab, setelah tuju puluh orng huffaz yang gugur dalam medan peperangan.
Akibat dari banyaknya huffaz yang gugur,maka terpikirlah oleh Umar untuk menjaga keutuhan Al-Qur’an dalam bentuk aslinya,dan dibutuhkan langkah-langkah yang harus di ambil setiap jenis bahaya agar Al-Qur’an selalu terjaga keaslianya.Lalu Umar mendesak Abu Bakar untuk membuatnya dalam bentuk sebuah kitab (buku),Dan para sahabat lainya setuju dengan pendapat Umar tersebut.Akan tetapi,Abu Bakar masih ragu-ragu untuk melakukan hal tersebut karena tidak pernah dilakukan pada masa Rasulallah SAW.
Setelah melalui beberapa diskusi dan melihat situasi yang terjadi bahwa umat islam telah banyak kehilangan penghapal Al-Qur’an (huffaz) dalam pekerjaan tersebut. Zaid bin Tsabit adalah orang yang memiliki kualitas terbaik dalam pekerjaan ini,karena a bertindak sebagai juru tulis Rasulallah SAW.,dan merupakan salah satu dari seorang sahabatyang belajar Al-Qur’an secara langsung dari beliau,bahkan ia pernah hadir pada susatu kesempatan ketika Rasulallah SAW. Melantunkan seluruh ayat Al-Qur’an lengkap di hadapan malaikat jibril.
Setelah selesai, kitab Al-Qur’an disimpan di rumah Umul Muaimin hafsah r.a. Dan di umumkan bahwa setiap orang yang ingin, boleh membuat satu salinan darinya atau menyamakan denganya selain Al-Qur’an yang dimilikinya.
2. Memerangi orang dan nabi palsu
Setelah Rasulallah SAW. Wapat muncul sebagai problem yang harus di hadapi khalifa Abu Bakar. Banyak sekali orang-orang botak dan tidak setia kepada khalifa Abu Bakar beberapa orang anggota umat muslim menolak untuk membayar zakat kepada khalifa untuk Baitulmal (perubahan politik). Bahkan beberapa orang pakir mengatakan dirinya sebagai nabi.
Untuk memerangi orang-orang murtat ini, Abu Bakar menunjuk Usman sebagai komandan karena beliau pernah di tinju oleh Rasulallah SAW. Untuk memimpin pasukan ketika menghadapi orang-orang Syiria. Setelah empat puluh hari, Usman kembali ke madinah dengan satu kemenangan besar.
3. Penyebaran dan perluasan agama islam
Setelah penumpasan para pemberotak dari amggota suku-suku di dalam negeri dan gabungan negeri kecil, Abu Bakar r.a. mengalihkan perhatianya pada pengabungan wilayah-wilayah yang telah melakukan pada kaum muslim dan islam serta secara terus menerus melawan kaum muslim. Tujuan Abu bakar r.a.,tidak hanya menumpas persekongkolan mereka yang melawan kaum muslim,tetapi sesunguhnya menyampaikan pesan-pesan unipersal islam. Jika merka menerima pesan allah, maka mereka siperlakukan sebagai saudara,dan jika sebaliknya,maka kaum muslim harus menerima tantangan mereka. Dengan digunakan sebagai suatu usaha pembelaan diri.
a. Ekspedisi ke Irak
Karena suku-suku Arab diperbatasan irak Persia) , pada waktu itu merupakan target utama orang-orang persia, maka mutsanna dan sahabat-sahabatnya mengambil keuntungan dari komflik internal kekaisaran persia, agar orang-orang persia tidak bisa bertempur dalam sekala penuh melawan orang-orang muslim, Abu Bakar r.a. mengijinkan mutsanna maju dengan rancanganya. Tetapi belakangan mutsanna datang kepada Abu bakar r.a. dan meminta izin untuk suatu pertempuran leguler.
b. Ekspedisi Syria
Ketika khalid r.a. mencapai ajnadin,yang menyeruhkan sebuah dewan dari semua komandan angkatan islam yang kekuatan totalnya antara empat puluh sampai empat puluh lima ribu orang. Usulan pertama diajukan dihadapan mereka oleh Khalid r.a. adalah menunjukan seorang panglima perang Ia mendukung bahwa seorang diantara mereka hendaknya bertindak sebagai panglima perang bergiliran setiap hari. Panglima perang pada hari pertama Khalid bin walid r.a. Ia membagi pasukan dalam beberapa aksi dan menyerahkan masing-masing aksi dibawa komando seorang komandan.
Setelah kemenangan di Ajnadin, tentara mislim bergerak maju dan berusaha keras mengepung Damas kus.
Dalam pada itu, Abu bakar jatuh sakit. Ia menerima berita kemenangan di ajanadin ketika dirinya tidak bisa meninggalkan tempat tidur.
C. Sistem pemerintaha Abu Bakar
1. Demokratisasi dalam pemerintahanya
2. Majelis Syura (dewan penasehat )
3. Pengankatan para pejabat
4. Super pisi atas para pejabat
5. Para pejabat dari pemerintahanya
6. Administrasi pendapatan (negara ) dan Baiatul Mal
7. Angkatan perang dan Administrasinya
8. Penyebaran islam
9. Departemen ahli hukum (mufti)
10. Pengadilan
11. Hukuman
12. Pembagian semenanjung Arab kedalam berbagai provinsi
Rasulallah S.A.W. tidak memilih penggantinya dan menyerahkan pemilihan atas penggantinya dan menyerahkan kepada umatnya.Ada dua kelompok muslim di madina,yakni kaum muhajirin (penduduk dari mekah) dan kaum Anshar (para penolong, yakni orang Madinah).Setelah Rasulallah SAW Wafat.kaum ansor berkumpul dalam sebuah gedung besar di madinah yang di kenal dengan syaqifah bani sa’idah, untuk mendiskusikan tentang pengangkatan kholifah. Abu Bakar dan umar (r.a)bersama orang muhajirin terkemuka yang saat itu tengah berada dalam masjid,ketika mandengar imformasi mengenai berkumpulnya kaum Anshor,juga pergi kesana disertai oleh sejumlah orang-orang muhajirin yang terpanduan seperti Abu Ubaidah bin Al-jarroh.
Terjadi banyak perdebatan dalam pertaruan tersebut mengenai pemilihan seorang kholifah beberapa di antara pemimpin kaum anshor menginginkan seorang kholifa dari kalangan mereka.Akan tetapi Abu Bakar tidak setuju akan hal tersebut,menurutnya seorang arab tidak akan menyetujui atas seorang amir (pemimpin) selain dari seorang dari kaum kurois dan pada akhirnya sejumlah dari orang-orang anshor mendukung pendapat ini dan pada umumnya dalam dewan merasa puas atas pemilihan seorang khalifa dari kalangan Muhajirin (orang-orang quraisy). Setelah mendengar dukungan dari kaum Anshor, Abu Bakar memutuskan agar Umar atau Abu Ubaida bin Al-jarroh untuk diangkat sebagai kholifah. Tetapi ke dua orang tersebut menolak,bahkan Umar berkata,Abu Bakar adalah yang terbaik diantara kita.Karena allah menyebutkanya dalam al Qur’an dengan menyebutkan satu diantara dua orang di dalam Goa.
Abu Bakar tetap ragu-ragu,tetapi Umar bin Tsabit memegang tanggunganya dan mengambalikan sumpa kesetiaanya.Kemudian diikuti oleh Ubaidah bin AL-Jarroh dan Basyir bin An-nu’man juga mengambil sumpa setia kepa Abu Bakar.Melihat hal ini,orang-orang dari semu sudut berdesakan untuk berjanji setia pada Abu Bakar r.a.sebagai penganti rosulallah SAW. Dalam memimpin umat islam.Sekitar tiga puluh orang mengambil kesetiaan kepada kepemimpinan Abu Bakar. Dalam masjid Nabawi.Maka resmilah Abu Bakar menjadi khalifa pertama setelah wapat Rosullallah SAW.
B. Usaha Abu Bakar dalam mempertahankan islam
1. Pengumpulan Al-Qur’an
Salah satu hal terbesar yang di berikan oleh Abu Bakar r.a. kepada islam adalah pengumpulan AL-Qur’an.Terdapat ratusan orang huffaz (penghapal al-Qur’an) diantara para sahabat selama hidup Rasulalah SAW. Akan tetapi tidak tersusun dalam bentuk kitab (buku).
Meskipun penghapalan tersebut berjalan terus bahakan setelah Rosulallah wapat. Dalam berbagai peperangan yang berlangsung ketika meghadapi pemberontak dan nabi-nabi palsu, banyak sekali huffaz yang telah mati Kadzdzab, setelah tuju puluh orng huffaz yang gugur dalam medan peperangan.
Akibat dari banyaknya huffaz yang gugur,maka terpikirlah oleh Umar untuk menjaga keutuhan Al-Qur’an dalam bentuk aslinya,dan dibutuhkan langkah-langkah yang harus di ambil setiap jenis bahaya agar Al-Qur’an selalu terjaga keaslianya.Lalu Umar mendesak Abu Bakar untuk membuatnya dalam bentuk sebuah kitab (buku),Dan para sahabat lainya setuju dengan pendapat Umar tersebut.Akan tetapi,Abu Bakar masih ragu-ragu untuk melakukan hal tersebut karena tidak pernah dilakukan pada masa Rasulallah SAW.
Setelah melalui beberapa diskusi dan melihat situasi yang terjadi bahwa umat islam telah banyak kehilangan penghapal Al-Qur’an (huffaz) dalam pekerjaan tersebut. Zaid bin Tsabit adalah orang yang memiliki kualitas terbaik dalam pekerjaan ini,karena a bertindak sebagai juru tulis Rasulallah SAW.,dan merupakan salah satu dari seorang sahabatyang belajar Al-Qur’an secara langsung dari beliau,bahkan ia pernah hadir pada susatu kesempatan ketika Rasulallah SAW. Melantunkan seluruh ayat Al-Qur’an lengkap di hadapan malaikat jibril.
Setelah selesai, kitab Al-Qur’an disimpan di rumah Umul Muaimin hafsah r.a. Dan di umumkan bahwa setiap orang yang ingin, boleh membuat satu salinan darinya atau menyamakan denganya selain Al-Qur’an yang dimilikinya.
2. Memerangi orang dan nabi palsu
Setelah Rasulallah SAW. Wapat muncul sebagai problem yang harus di hadapi khalifa Abu Bakar. Banyak sekali orang-orang botak dan tidak setia kepada khalifa Abu Bakar beberapa orang anggota umat muslim menolak untuk membayar zakat kepada khalifa untuk Baitulmal (perubahan politik). Bahkan beberapa orang pakir mengatakan dirinya sebagai nabi.
Untuk memerangi orang-orang murtat ini, Abu Bakar menunjuk Usman sebagai komandan karena beliau pernah di tinju oleh Rasulallah SAW. Untuk memimpin pasukan ketika menghadapi orang-orang Syiria. Setelah empat puluh hari, Usman kembali ke madinah dengan satu kemenangan besar.
3. Penyebaran dan perluasan agama islam
Setelah penumpasan para pemberotak dari amggota suku-suku di dalam negeri dan gabungan negeri kecil, Abu Bakar r.a. mengalihkan perhatianya pada pengabungan wilayah-wilayah yang telah melakukan pada kaum muslim dan islam serta secara terus menerus melawan kaum muslim. Tujuan Abu bakar r.a.,tidak hanya menumpas persekongkolan mereka yang melawan kaum muslim,tetapi sesunguhnya menyampaikan pesan-pesan unipersal islam. Jika merka menerima pesan allah, maka mereka siperlakukan sebagai saudara,dan jika sebaliknya,maka kaum muslim harus menerima tantangan mereka. Dengan digunakan sebagai suatu usaha pembelaan diri.
a. Ekspedisi ke Irak
Karena suku-suku Arab diperbatasan irak Persia) , pada waktu itu merupakan target utama orang-orang persia, maka mutsanna dan sahabat-sahabatnya mengambil keuntungan dari komflik internal kekaisaran persia, agar orang-orang persia tidak bisa bertempur dalam sekala penuh melawan orang-orang muslim, Abu Bakar r.a. mengijinkan mutsanna maju dengan rancanganya. Tetapi belakangan mutsanna datang kepada Abu bakar r.a. dan meminta izin untuk suatu pertempuran leguler.
b. Ekspedisi Syria
Ketika khalid r.a. mencapai ajnadin,yang menyeruhkan sebuah dewan dari semua komandan angkatan islam yang kekuatan totalnya antara empat puluh sampai empat puluh lima ribu orang. Usulan pertama diajukan dihadapan mereka oleh Khalid r.a. adalah menunjukan seorang panglima perang Ia mendukung bahwa seorang diantara mereka hendaknya bertindak sebagai panglima perang bergiliran setiap hari. Panglima perang pada hari pertama Khalid bin walid r.a. Ia membagi pasukan dalam beberapa aksi dan menyerahkan masing-masing aksi dibawa komando seorang komandan.
Setelah kemenangan di Ajnadin, tentara mislim bergerak maju dan berusaha keras mengepung Damas kus.
Dalam pada itu, Abu bakar jatuh sakit. Ia menerima berita kemenangan di ajanadin ketika dirinya tidak bisa meninggalkan tempat tidur.
C. Sistem pemerintaha Abu Bakar
1. Demokratisasi dalam pemerintahanya
2. Majelis Syura (dewan penasehat )
3. Pengankatan para pejabat
4. Super pisi atas para pejabat
5. Para pejabat dari pemerintahanya
6. Administrasi pendapatan (negara ) dan Baiatul Mal
7. Angkatan perang dan Administrasinya
8. Penyebaran islam
9. Departemen ahli hukum (mufti)
10. Pengadilan
11. Hukuman
12. Pembagian semenanjung Arab kedalam berbagai provinsi
Labels:
Makalah
Thanks for reading Sistem Pemeritahan Abu Bakar r.a. Please share...!
perlu memeriksa:)
ReplyDelete