PEMBAHASAN
1. MASA PRANATAL
A. Tahap-Tahap Perkembangan Masa Pranatal
Pada umumnya ahli psikologi perkembangan membagi periode Pranatal atas tiga tahap perkembangan, yaitu:
a. Tahap germinal
b. Tahap embriorik
c. Tahap janin
B. Arti Penting Periode Pranatal Bagi Perkembangan
Pembuahan sel telur wanita oleh sperma laki-laki dianggap sebagai salah satu masa yang sangat penting dan menentukan perkembangan manusia pada periode-periode selanjutnya menurut Elizabeth B. Hurluck (1980), setidaknya ada 4 kondisi yang memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan individu baru di masa datang yaitu:
a. Penentuan sifat bawaan
b. Penentuan jenis kelamin
c. Penentuan jumlah anak
d. Penentuan posisi urutan anak
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pranatal
a) Kesehatan ibu
b) Gizi ibu
c) Pemakaian bahan kimia oleh ibu
d) Keadaan dan ketegangan emosi ibu
2. PERKEMBANGAN PADA MASA BAYI
A. Pertumbuhan Fisik
1. Tinggi dan berat badan
Pada saat baru lahir bayi memiliki kepala yang sangat besar dibandingkan bagian tubuh lainnya. Pada saat rentang waktu 12 tahun perkembangan bayi sudah banyak berubah dimana bayi sudah bisa duduk, berdiri, membungkuk, memanjat dan bahkan berjalan. Pada saat lahir panjang bayi ± 20 inci atau 50 cm dengan berat badan 3,4 kg. Selama bulan-bulan pertama kehidupannya, berat badan bayi bertambah sekitar 5 hingga 6 ons per minggu. Pada usia 2 tahun berat badan mencapai sekitar 13 hingga 19 dengan tinggi sekitar 32 hingga 35 inci.
2. Perkembangan refleks
Refleks adalah gerakan-gerakan bayi yang bersifat otomatis dan tidak terkoordinir sebagai reaksi terhadap rangsangan tertentu serta memberi bayi respons penyesuaian diri terhadap lingkungan.
Refleks-refleks utama pada bayi yang baru lahir, Selfert dan Hoffinung menyebutkan ada 12 gerakan refleks yaitu: pernapasan, menghisap, mencari, menelan, mengedip, biji mata, moro, memegang, penguatan leher, bebinski, melangkah, berenang. Kedua belan refleks tersebut terbagi dua:
a. Refleks survuival
b. Refleks primitif
3. Refleks menghisap dan mencari
Refleks menghisap terlihat pada saat bayi baru lahir secara otomatis akan menghisap benda yang ditempatkan dimulutnya dengan refleks menghisap akan memudahkan bayi memperoleh makanan sebelum mereka mengasosiasikan puting susu dengan makanan.
Refleks mencari dan menghisap akan menghilang setelah bayi berusaha kira-kira 3 hingga 4 bulan. Kemudian usia bayi 1 tahun refleks menghisap menyatu dan diperluas dengan aktivitas makan yang disengaja.
4. Refleks moro (moro refleks)
Refleks moro adalah suatu respons tiba-tiba dari bayi yang baru lahir sebagai akibat adanya suara atau gerakan yang mengejutkannya. Refleks moro ini merupakan suatu upaya mempertahankan hidup. Bayi yang sehat aka menunjukkan respons tersebut apabila ia terkejut.
5. Refleks menggenggam (grasping refleks)
Refleks menggenggam merupakan langkah awal bagi bayi untuk lebih memudahkan melakukan aktivitas menggenggam selanjutnya yang lebih sengaja. Refleks ini terjadi ketika sesuatu menyentuh telapak tangan bayi dan bayi akan merespons dengan cara menggenggam dengan kuat. Beberapa refleks yang muncul pada bayi yang baru lahir yang menghilang karena bergabung ke dalam beberapa tindakan yang lebih konfleks dan spontan.
6. Rangkaian tingkah laku dan keadaan bayi
Perkembangan refleks dalam fungsi metorik pada bayi kemuidan memunculkan serangkaian tingkah laku yang lebih kompleks. Dengan tingkah laku yang kompleks tersebut telah memungkinkan bayi sebagai makhluk biologis dapat bertahan hidup.
Tingkah Laku Ciri Utama
Siklus tidur dan bangun Neonnatal : 80 % waktu dihabiskan untuk tidur.
6 – 7 : tidur sepanjang malan tanpa bangun.
12 bulan : 50 % dihabiskan waktu untuk tidur.
Tingkah laku Neontital : basah dan BAB setiap saat.
2 bulan : bayi BAB 2 kali sehari
4 bulan : interval makan dan BAB bisa diramalkan.
Tingkah laku makan dan minum Neonnatal : bayi makan 7 – 8 kali sehari.
1 bulan : bayi makan 5 – 6 kali sehari.
2 bulan : memakan makanan padat.
12 bulan : makan 3 kali sehari.
7. Pola tidur dan bangun
Bayi yang baru lahir menghabiskan lebih banyak waktunya untuk tidur. Rata-rata bayi yang baru lahir selama 16 hingga 17 jam sehari. Biasanya jumlah tidur bayi itu berkurang secara teratur setiap bulan.
8. Pola makan dan minum
Perkembangan fisik pada bayi tergantung makanan yang baik selama 2 tahun pertama. Bayi membutuhkan makanan yang mengandung sejumlah protein, kalori, vitamin dan mineral. Bagi bayi usia 4 – 6 bulan pertama, ASI atau susu formula lain merupakan sumber makanan dan energi yang utama. Memberi ASI berarti susu yang bersih dan dapat dicerna serta menolong mengimunisasi bayi yang baru lahir dari penyakit.
9. Pola buang air
Kemampuan untuk mengendalikan buah air ini sangat tergantung pada kematangan otot dan motivasi yang mereka miliki. Ketika baru lahir bayi belum mampu mengendahkan buang airnya sehingga buang air setiap saat. Pada usia empat bulan, interval buang airnyasudah bisa diramalkan.
10. Perkembangan keterampilan motorik
Secara garis besarnya, urutan perkembangan keterampilan motorik ini mengikuti dua prinsip.
a. Prinsip cephalocaudal (dari kepala keekor), menunjukkan urutan perkembangan, dimana bagian atas badan lebih dahulu berfungsi dan terampil digunakan sebelum bagian yang lebih rendah.
b. Prinsip proximodistal (dari dekat kejauh), menunjukkan perkembangan keterampilan motorik, dimana bagian tengah badan lebih dahulu terampilan sebelum bagian-bagian disekelilingnya atau bagian yang lebih jauh.
11. Keterampilan motorik kasar
Gross motor skill, meliputi keterampilan otot-otot besar lengan, kaki dan batang tubuh seperti berjalan dan melompat. Sebelum tingkah laku refleks menghilang, bayi sudah dapat melakukan beberapa gerakan tubuh yang lebih terkendali dan disengaja.
Keterampilan Motorik Usia Normatif
Mengangkat dagu sambil tengkurap 1 bulan
Mengangkat dada sambil tengkurap 2 bulan
Duduk dengan bantuan 4 bulan
Duduk tanpa bantuan 7 bulan
Berdiri dengan bantuan 8 bulan
Berdiri dengan berpegang pada perabot 9 bulan
Merangkak 10 bulan
Berjalan dengan bimbingan 11 bulan
Berusaha berdiri sendiri 12 bulan
Naik tangga 13 bulan
Berdiri sendiri 14 bulan
Berjalan 15 bulan
Naik turun tangga tanpa bantuan 18 bulan
Dapat lari dan berjalan mundur 24 bulan
12. Keterampilan motorik halus
Keterampilan motorik halus meliputi otot-otot kecil yang ada diseluruh tubuh, seperti menyentuh dan memegang. Bayi dilahirkan dengan dilengkapi seperangkat komponen penting yang kelak akan menjadi gerakan-gerakan lengan, tangan dan jari yang terkoordinir dengan baik. Meskipun demikian, pada saat baru dilahirkan bayi masih mengalami kesulitan dalam mengontrol keterampilan motorik halusnya.
13. Perkembangan sensor
Bayi yang baru lahir telah dilengkapi dengan peralatan yang dirancang sedemikian rupa untuk mengumpulkan informasi alat-alat yang berfungsi untuk menangkap informasi inilah yang disebut dengan indera (sense) atau sistem sensorik.
14. Pengecapan
Bayi yang baru lahir juga telah memiliki kepekatan rasa hal ini terbukti dengan jelas bahwa bayi lebih menyukai rasa manis dan mereka akan menghisap labuh kuat dan cepat ketika mengeluarkan air gula dibanding dengan mengeluarkan air biasa atau air tawar.
15. Penciuman
Bayi yang baru lahir juga telah memiliki reaksi terhadap berbagai bau, baik bau harum atau bau busuk bayi yang baru lahir juga dapat mengenali bau payudara ibunya.
16. Pendengaran
Setelah lahir bayi sudah bisa dapat mendengar sekalipun belum sempurna, namun pendengaran bayi ini akan berkembang sehingga ia akan memperlihatkan kemampuan melokalisasi sumber suara dan membedakan keras atau lunaknya serta durasi melalui respons yang berbeda.
17. Peglihatan
Secara psikologis dan anatomis, bayi yang baru lahir telah memiliki kesiapan untuk merespons secara diferensial berbagai aspek penglihatannya. Dari penelitian yang dilakukan oleh Fantz dapat ditarik kesimpulan bahwa:
a. Bayi yang baru lahir telah mampu membuat diskriminasi visual secara baik.
b. Bayi merespons secara selektif berbagai stimulasi visual. Misalnya bayi lebih senang melihat pola atau bentuk daripada warna atau kecerahan.
18. Perkembangan otak
Pada waktu bayi masih berada dalam kandungan ibunya, bedanya telah membentuk sekitar 1,5 milyar sel-sel saraf permenit. Pada saat lahir berat otak bayi seperdelapan otak dewasanya, maka pada saat umur 2 tahun kedua otak bayi sudah mencapai kira-kira 75 % dari otak dewasanya.
B. Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif adalah salah satu aspek perkembangan manusia yang berkaitan dengan pengertian (pengetahuan), yaitu semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan memikirkan lingkungannya.
Pengertian kognitif itu sendiri dapat dipahami sebagai sebuah istilah yang digunakan psikologi untuk menjelaskan semua aktivitas mental yang berhubungan dengan persepsi, pikiran, ingatan dan pengelolaan informasi yang memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan, memecahkan masalah.
C. Perkembangan Attachment
Attachment yang menggambarkan pertalian atau ikatan antara ibu dan anak dan Attachment mengacu pada ikatan antara dua orang individu atau lebih; sifatnya adalah hubungan psikologis yang diskriminatif dan spesifik serta mengikat seseorang dengan orang lain dalam rentang waktu dan ruang tertentu.
Tahap-Tahap Pembentukan Attachment
Tahap Usia/Bulan
Tahap I
Indiscriminate Sociability 0 – 2 - Bayi tidak membedakan antara orang-orang dan merasa senang dengan atau menerima dengan senang orang yang dikenal dan yang lebih dikenal.
Tahap 2
Attachment is the makin 2 – 7 - Bayi mulai mengakui dan menyukai orang-orang yang dikenal, tersenyum pada orang yang lebih dikenal.
Tahap 3
Specific, clear –cut Attachment 7 – 24 - Bayi telah mengembangkan keterikatan dengan ibu atau pengasuh pertama lainnya dan akan berusaha untuk menangis ketika berpisah dengannya.
Tahap 4
Goal – coordinated parteneships 24 – seterusnya - Sekarang bayi merasa lebih aman dalam berhubungan dengan pengasuh pertama, bayi tidak merasa sedih selama berpisah dari ibu atau pengasuh pertamanya dalam jangka waktu yang lainnya.
D. Perkembangan Rasa Percaya (Trust)
Erikson menyatakan bahwa tahun-tahun pertama kehidupan ditandai oleh perkembangan rasa percaya (trust) dan rasa tidak percaya (mistrust). Keadaan percaya pada umumnya mengandung tiga aspek, yaitu:
- Bahwa bayi belajar percaya pada kesamaan dan kesinambungan dari pengaruh di luarnya.
- Bahwa bayi menganggap dirinya cukup dapat dipercaya pada kemampuan organ-organnya sendiri untuk menanggulangi dorong-dorongan.
- Bahwa bayi menganggap dirinya cukup dapat dipercaya sehingga mengasuh tak perlu waspada dirugikan.
- Bukti pertama yang menunjukkan adanya kepercayaan sosial pada bayi terlihat pada kesenangan menikmati air susu, kepulasan tidur dan kemudahan buang air besar.
E. Perkembangan Otonomi
Otonomi adalah kebebasan individu manusia untuk memilih, untuk menjadi kesatuan yang bisa memerintah, menguasai dan menentukan dirinya sendiri.
Ada juga yang menyatakan bahwa otonomi atau kemandirian merupakan tahap kedua psikososial yang berlangsung pada akhir masa bayi dan masa baru pandai berjalan. Otonomi dibangun atas perkembangan kemampuan mental dan kemampuan motorik.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Zulkifli. L. 2009. Psikologi Perkembangan. Bandung. PT. Remaja Rosda Karya.
Pasaki, Soepartinah.1981. Anak dan Perkembangan. Jakarta. Gramedia.
1. MASA PRANATAL
A. Tahap-Tahap Perkembangan Masa Pranatal
Pada umumnya ahli psikologi perkembangan membagi periode Pranatal atas tiga tahap perkembangan, yaitu:
a. Tahap germinal
b. Tahap embriorik
c. Tahap janin
B. Arti Penting Periode Pranatal Bagi Perkembangan
Pembuahan sel telur wanita oleh sperma laki-laki dianggap sebagai salah satu masa yang sangat penting dan menentukan perkembangan manusia pada periode-periode selanjutnya menurut Elizabeth B. Hurluck (1980), setidaknya ada 4 kondisi yang memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan individu baru di masa datang yaitu:
a. Penentuan sifat bawaan
b. Penentuan jenis kelamin
c. Penentuan jumlah anak
d. Penentuan posisi urutan anak
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pranatal
a) Kesehatan ibu
b) Gizi ibu
c) Pemakaian bahan kimia oleh ibu
d) Keadaan dan ketegangan emosi ibu
2. PERKEMBANGAN PADA MASA BAYI
A. Pertumbuhan Fisik
1. Tinggi dan berat badan
Pada saat baru lahir bayi memiliki kepala yang sangat besar dibandingkan bagian tubuh lainnya. Pada saat rentang waktu 12 tahun perkembangan bayi sudah banyak berubah dimana bayi sudah bisa duduk, berdiri, membungkuk, memanjat dan bahkan berjalan. Pada saat lahir panjang bayi ± 20 inci atau 50 cm dengan berat badan 3,4 kg. Selama bulan-bulan pertama kehidupannya, berat badan bayi bertambah sekitar 5 hingga 6 ons per minggu. Pada usia 2 tahun berat badan mencapai sekitar 13 hingga 19 dengan tinggi sekitar 32 hingga 35 inci.
2. Perkembangan refleks
Refleks adalah gerakan-gerakan bayi yang bersifat otomatis dan tidak terkoordinir sebagai reaksi terhadap rangsangan tertentu serta memberi bayi respons penyesuaian diri terhadap lingkungan.
Refleks-refleks utama pada bayi yang baru lahir, Selfert dan Hoffinung menyebutkan ada 12 gerakan refleks yaitu: pernapasan, menghisap, mencari, menelan, mengedip, biji mata, moro, memegang, penguatan leher, bebinski, melangkah, berenang. Kedua belan refleks tersebut terbagi dua:
a. Refleks survuival
b. Refleks primitif
3. Refleks menghisap dan mencari
Refleks menghisap terlihat pada saat bayi baru lahir secara otomatis akan menghisap benda yang ditempatkan dimulutnya dengan refleks menghisap akan memudahkan bayi memperoleh makanan sebelum mereka mengasosiasikan puting susu dengan makanan.
Refleks mencari dan menghisap akan menghilang setelah bayi berusaha kira-kira 3 hingga 4 bulan. Kemudian usia bayi 1 tahun refleks menghisap menyatu dan diperluas dengan aktivitas makan yang disengaja.
4. Refleks moro (moro refleks)
Refleks moro adalah suatu respons tiba-tiba dari bayi yang baru lahir sebagai akibat adanya suara atau gerakan yang mengejutkannya. Refleks moro ini merupakan suatu upaya mempertahankan hidup. Bayi yang sehat aka menunjukkan respons tersebut apabila ia terkejut.
5. Refleks menggenggam (grasping refleks)
Refleks menggenggam merupakan langkah awal bagi bayi untuk lebih memudahkan melakukan aktivitas menggenggam selanjutnya yang lebih sengaja. Refleks ini terjadi ketika sesuatu menyentuh telapak tangan bayi dan bayi akan merespons dengan cara menggenggam dengan kuat. Beberapa refleks yang muncul pada bayi yang baru lahir yang menghilang karena bergabung ke dalam beberapa tindakan yang lebih konfleks dan spontan.
6. Rangkaian tingkah laku dan keadaan bayi
Perkembangan refleks dalam fungsi metorik pada bayi kemuidan memunculkan serangkaian tingkah laku yang lebih kompleks. Dengan tingkah laku yang kompleks tersebut telah memungkinkan bayi sebagai makhluk biologis dapat bertahan hidup.
Tingkah Laku Ciri Utama
Siklus tidur dan bangun Neonnatal : 80 % waktu dihabiskan untuk tidur.
6 – 7 : tidur sepanjang malan tanpa bangun.
12 bulan : 50 % dihabiskan waktu untuk tidur.
Tingkah laku Neontital : basah dan BAB setiap saat.
2 bulan : bayi BAB 2 kali sehari
4 bulan : interval makan dan BAB bisa diramalkan.
Tingkah laku makan dan minum Neonnatal : bayi makan 7 – 8 kali sehari.
1 bulan : bayi makan 5 – 6 kali sehari.
2 bulan : memakan makanan padat.
12 bulan : makan 3 kali sehari.
7. Pola tidur dan bangun
Bayi yang baru lahir menghabiskan lebih banyak waktunya untuk tidur. Rata-rata bayi yang baru lahir selama 16 hingga 17 jam sehari. Biasanya jumlah tidur bayi itu berkurang secara teratur setiap bulan.
8. Pola makan dan minum
Perkembangan fisik pada bayi tergantung makanan yang baik selama 2 tahun pertama. Bayi membutuhkan makanan yang mengandung sejumlah protein, kalori, vitamin dan mineral. Bagi bayi usia 4 – 6 bulan pertama, ASI atau susu formula lain merupakan sumber makanan dan energi yang utama. Memberi ASI berarti susu yang bersih dan dapat dicerna serta menolong mengimunisasi bayi yang baru lahir dari penyakit.
9. Pola buang air
Kemampuan untuk mengendalikan buah air ini sangat tergantung pada kematangan otot dan motivasi yang mereka miliki. Ketika baru lahir bayi belum mampu mengendahkan buang airnya sehingga buang air setiap saat. Pada usia empat bulan, interval buang airnyasudah bisa diramalkan.
10. Perkembangan keterampilan motorik
Secara garis besarnya, urutan perkembangan keterampilan motorik ini mengikuti dua prinsip.
a. Prinsip cephalocaudal (dari kepala keekor), menunjukkan urutan perkembangan, dimana bagian atas badan lebih dahulu berfungsi dan terampil digunakan sebelum bagian yang lebih rendah.
b. Prinsip proximodistal (dari dekat kejauh), menunjukkan perkembangan keterampilan motorik, dimana bagian tengah badan lebih dahulu terampilan sebelum bagian-bagian disekelilingnya atau bagian yang lebih jauh.
11. Keterampilan motorik kasar
Gross motor skill, meliputi keterampilan otot-otot besar lengan, kaki dan batang tubuh seperti berjalan dan melompat. Sebelum tingkah laku refleks menghilang, bayi sudah dapat melakukan beberapa gerakan tubuh yang lebih terkendali dan disengaja.
Keterampilan Motorik Usia Normatif
Mengangkat dagu sambil tengkurap 1 bulan
Mengangkat dada sambil tengkurap 2 bulan
Duduk dengan bantuan 4 bulan
Duduk tanpa bantuan 7 bulan
Berdiri dengan bantuan 8 bulan
Berdiri dengan berpegang pada perabot 9 bulan
Merangkak 10 bulan
Berjalan dengan bimbingan 11 bulan
Berusaha berdiri sendiri 12 bulan
Naik tangga 13 bulan
Berdiri sendiri 14 bulan
Berjalan 15 bulan
Naik turun tangga tanpa bantuan 18 bulan
Dapat lari dan berjalan mundur 24 bulan
12. Keterampilan motorik halus
Keterampilan motorik halus meliputi otot-otot kecil yang ada diseluruh tubuh, seperti menyentuh dan memegang. Bayi dilahirkan dengan dilengkapi seperangkat komponen penting yang kelak akan menjadi gerakan-gerakan lengan, tangan dan jari yang terkoordinir dengan baik. Meskipun demikian, pada saat baru dilahirkan bayi masih mengalami kesulitan dalam mengontrol keterampilan motorik halusnya.
13. Perkembangan sensor
Bayi yang baru lahir telah dilengkapi dengan peralatan yang dirancang sedemikian rupa untuk mengumpulkan informasi alat-alat yang berfungsi untuk menangkap informasi inilah yang disebut dengan indera (sense) atau sistem sensorik.
14. Pengecapan
Bayi yang baru lahir juga telah memiliki kepekatan rasa hal ini terbukti dengan jelas bahwa bayi lebih menyukai rasa manis dan mereka akan menghisap labuh kuat dan cepat ketika mengeluarkan air gula dibanding dengan mengeluarkan air biasa atau air tawar.
15. Penciuman
Bayi yang baru lahir juga telah memiliki reaksi terhadap berbagai bau, baik bau harum atau bau busuk bayi yang baru lahir juga dapat mengenali bau payudara ibunya.
16. Pendengaran
Setelah lahir bayi sudah bisa dapat mendengar sekalipun belum sempurna, namun pendengaran bayi ini akan berkembang sehingga ia akan memperlihatkan kemampuan melokalisasi sumber suara dan membedakan keras atau lunaknya serta durasi melalui respons yang berbeda.
17. Peglihatan
Secara psikologis dan anatomis, bayi yang baru lahir telah memiliki kesiapan untuk merespons secara diferensial berbagai aspek penglihatannya. Dari penelitian yang dilakukan oleh Fantz dapat ditarik kesimpulan bahwa:
a. Bayi yang baru lahir telah mampu membuat diskriminasi visual secara baik.
b. Bayi merespons secara selektif berbagai stimulasi visual. Misalnya bayi lebih senang melihat pola atau bentuk daripada warna atau kecerahan.
18. Perkembangan otak
Pada waktu bayi masih berada dalam kandungan ibunya, bedanya telah membentuk sekitar 1,5 milyar sel-sel saraf permenit. Pada saat lahir berat otak bayi seperdelapan otak dewasanya, maka pada saat umur 2 tahun kedua otak bayi sudah mencapai kira-kira 75 % dari otak dewasanya.
B. Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif adalah salah satu aspek perkembangan manusia yang berkaitan dengan pengertian (pengetahuan), yaitu semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan memikirkan lingkungannya.
Pengertian kognitif itu sendiri dapat dipahami sebagai sebuah istilah yang digunakan psikologi untuk menjelaskan semua aktivitas mental yang berhubungan dengan persepsi, pikiran, ingatan dan pengelolaan informasi yang memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan, memecahkan masalah.
C. Perkembangan Attachment
Attachment yang menggambarkan pertalian atau ikatan antara ibu dan anak dan Attachment mengacu pada ikatan antara dua orang individu atau lebih; sifatnya adalah hubungan psikologis yang diskriminatif dan spesifik serta mengikat seseorang dengan orang lain dalam rentang waktu dan ruang tertentu.
Tahap-Tahap Pembentukan Attachment
Tahap Usia/Bulan
Tahap I
Indiscriminate Sociability 0 – 2 - Bayi tidak membedakan antara orang-orang dan merasa senang dengan atau menerima dengan senang orang yang dikenal dan yang lebih dikenal.
Tahap 2
Attachment is the makin 2 – 7 - Bayi mulai mengakui dan menyukai orang-orang yang dikenal, tersenyum pada orang yang lebih dikenal.
Tahap 3
Specific, clear –cut Attachment 7 – 24 - Bayi telah mengembangkan keterikatan dengan ibu atau pengasuh pertama lainnya dan akan berusaha untuk menangis ketika berpisah dengannya.
Tahap 4
Goal – coordinated parteneships 24 – seterusnya - Sekarang bayi merasa lebih aman dalam berhubungan dengan pengasuh pertama, bayi tidak merasa sedih selama berpisah dari ibu atau pengasuh pertamanya dalam jangka waktu yang lainnya.
D. Perkembangan Rasa Percaya (Trust)
Erikson menyatakan bahwa tahun-tahun pertama kehidupan ditandai oleh perkembangan rasa percaya (trust) dan rasa tidak percaya (mistrust). Keadaan percaya pada umumnya mengandung tiga aspek, yaitu:
- Bahwa bayi belajar percaya pada kesamaan dan kesinambungan dari pengaruh di luarnya.
- Bahwa bayi menganggap dirinya cukup dapat dipercaya pada kemampuan organ-organnya sendiri untuk menanggulangi dorong-dorongan.
- Bahwa bayi menganggap dirinya cukup dapat dipercaya sehingga mengasuh tak perlu waspada dirugikan.
- Bukti pertama yang menunjukkan adanya kepercayaan sosial pada bayi terlihat pada kesenangan menikmati air susu, kepulasan tidur dan kemudahan buang air besar.
E. Perkembangan Otonomi
Otonomi adalah kebebasan individu manusia untuk memilih, untuk menjadi kesatuan yang bisa memerintah, menguasai dan menentukan dirinya sendiri.
Ada juga yang menyatakan bahwa otonomi atau kemandirian merupakan tahap kedua psikososial yang berlangsung pada akhir masa bayi dan masa baru pandai berjalan. Otonomi dibangun atas perkembangan kemampuan mental dan kemampuan motorik.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Zulkifli. L. 2009. Psikologi Perkembangan. Bandung. PT. Remaja Rosda Karya.
Pasaki, Soepartinah.1981. Anak dan Perkembangan. Jakarta. Gramedia.
Labels:
Makalah
Thanks for reading PSIKOLOGI PERKEMBANGAN MASA PRANATAL DAN MASA BAYI. Please share...!
0 Komentar untuk "PSIKOLOGI PERKEMBANGAN MASA PRANATAL DAN MASA BAYI"
Yang sudah mampir wajib tinggalkan komentar