KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Kami menyadari bahwa yang namanya manusia itu tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan. Tentunya dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan, hal ini karena keterbatasan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu kami mohon maaf atas segala kekurangan tersebut, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami nantikan, kesemuanya itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
BAB I
PENDAHULUAN
Filsafat pada saat itu masih berwujud ilmu pengetahuan yang masih global. Sehingga nantinya satu demi satu berkembang dan memisahkan diri menjadi ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri.
Zaman Yunani terbagi menjadi 2 yaitu: periode Yunani kuno dan periode Yunani klasik. Periode Yunani kuno di isi oleh ahli fikir alam (Thales, Anoximondros, Pythagoras, Xenophanes, dan Democritos) sedangkan pada periode Yunani klasik di isi oleh ahli fikir seperti Socrotes, Plato, dan Aristoteles.
Namun pemakalah di sini hanya akan membahas periode Yunani klasik.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Yunani Klasik
Pada periode Yunani klasik ini perkembangan filsafat menunjukkan kepesatan yaitu di tandainya semakin besar minat orang terhadap filsafat. Aliran yang mengawali periode Yunani klasik ini adalah Sofisme. Keberadaan Sofisme ini dengan keahliannya dalam bidang bahasa, politik, retorika dan terutama memaparkan tentang kosmos dan kehidupan manusia di masyarakat sehingga keberadaannya dapat membawa perubahan budaya dan peradaban Athena.
Antara kaum sofis dengan Socrates mempunyai hubungan yang erat sekali, bahkan Aristophanes menyebutkan bahwa sesungguhnya Socraets termasuk kaum Sofis. Perbedaannya antara kaum Sofis dengan Socrates adalah bahwa pemikiran filsafat Socrates sebagai suatu reaksi dan kritik terhadap pemikiran kaum sofis.
Sofisme bukan merupakan suatu aliran atau ajaran, tetapi lebih merupakan suatu gerakan dalam bidang intelektual yang disebabkan oleh pengaruh kepesatan minat orang terhadap filsafat. Di sini terdapat beberapa faktor yang mendorong timbulnya kaum Sofis yaitu:
1. Perkembangan secara pesat kota Athena dalam bidang politik dan ekonomi.
2. Setelah kota Athena mengalami keramaian penduduknya yang bertempat tinggal, maka kebutuhan dalam bidang pendidikan tidak terelakkan lagi desakan kaum intelektual.
3. Karena pemukiman perkotaan bangsa Yunani biasanya terletak di pantai, kontak dan pergaulan dengan bangsa lain tidak dapat dihindari lagi.
Salah satu tokoh Sofisme adalah Gorgias (480-380 M). Gorgias inilah tokoh Sofisme yang paling banyak muridnya, walaupun masih banyak lagi tokoh yang kecil, misalnya Hippias, Prodikos, dan Kritias.
Menurut pendapatnya (Gorgias) yang penting dalam bagaimana dapat meyakinkan orang lain agar menerima pendapat kita, dengan demikian dalam berdebat bukan mencari kebenaran, tetapi bagaimana memenangkan perdebatan. Pemikiran yang penting meliputi:
1. Mencari keterangan tentang asal-usul yang ada
2. Bagaimana peran manusia sebagai makhluk yang mempunyai kehendak berfikir karena dengan kehendak berfikir itulah manusia pengetahuan yang nantinya akan menentukan sikap hidupnya.
Hal terpenting dengan munculnya Sofisme ini adalah mempunyai peran yang sangat penting dalam rangka meyiapkan kelahiran pemikiran filsafat Yunani klasik yang dipelopori Socrates, Plato, dan Aristoteles.
SOCRATES (469-399)
Mengenai riwayat Socrates tidak banyak diketahui dan tidak ada orang yang tahu persis bila mana Socrates di lahirkan tetapi sebagai sumber utama keterangan tentang dirinya dapat diperoleh dari tulisan Aristhopanes Xenophon, Plato dan Aristoteles yang ialah bahwa pada tahun 399 ia dijatuhi hukuman mati dengan harus minum racun.
Socrates tidak meninggalkan apa-apa, sedangkan keterangan tentang dirinya didapat dari muridnya dan orang yang banyak menulis tentang Sacrates adalah Plato yang berupa dialog-dialog oleh karena Sokrates tidak memberikan suatu sistem dan tidak meninggalkan tulisan sedikitpun, maka sulit sekali untuk menentukan bagaimana ajaran Socrates yang sebenarnya barang kali ajarannya dapat dirangkumkan sebagai berikut:
“Jiwa manusia bukanlah nafas semata-mata, jiwa itu adalah intisari manusia, hakikat manusia sebagai pribadi yang bertanggung jawab”.
Oleh karena jiwa adalah inti sari manusia, maka manusia wajib mengutamakan kebahagiaan jiwanya,lebih dari pada kebahagiaan tubuhnya atau kebahagiaan yang lahiriah. Menurut Socrates alat untuk mencapai kebahagiaan ialah kebajikan atau keutamaan. Pendirian Sockrates yang terkenal adalah “Keutamaan adalah pengetahuan”. Berdasarkan pandangan yang demikian maka manurut Socrates tidak mungkin orang dengan sengaja melakukan salah, kalau orang berbuat salah, hal itu disebabkan karena ia tidak berpengetahuan, karena ia keliru oleh karena kebaikan atau keutamaan adalah satu, maka kebajikan hanya ada satu saja, menyeluruh. Memiliki kebajikan yang itu berarti memiliki segala kebajikan.
PLATO (427-347)
Plato adalah pengikut Socrates yang taat diantara para pengikutnya yang mempunyai pengaruh besar. Selain sebagai ahli fikir juga dikenal sebagai sastrawan yang terkenal. Sebagai orang yang dilahirkan dalam lingkungan keluarga bangsawan ia mendapatkan pendidikan yang baik dari seorang bangsawan, bernama Pyrilampes. Sejak anak-anak ia telah mengenal Socrates dan kemudian menjadi gurunya selama 8 tahun.
Pada usia 40 tahun ia mengunjungi Italia dan Sielia, untuk belajar ajaran Pythagoras, kemudian sekembalinya ia mendirikan sekolah: Akademis. Sekolah tersebut dinamakan akademis, karena berdekatan dengan kuil Akademos seorang pahlawan Athena. Ia memberikan pengajaran secara baik dalam bidang ilmu pengetahuan dan filsafat terutama bagi orang-orang yang akan menjadi politikus.
Sebagai titik tolak pemikiran filsafatnya ia mencoba menyelesaikan permasalahan lama: mana yang benar yang berubah-ubah atau yang terap. Mana yang benar antara pengetahuan yang lewat indra dengan pengetahuan yang lewat akal, sebagai penyelesaian persoalan yang dihadapi Plato tersebut di atas, ia menerangkan bahwa manusia itu sesungguhnya berada dalam dua dunia, yaitu dunia pengalaman yang bersifat tidak tetap, bermacam-macam dan berubah serta dunia ide yang bersifat tetap. Hanya satu macam dan tidak berubah, dunia pengalaman merupakan bayang-bayang dari dunia ide sedangkan dunia realitas dunia inilah yang menjadi “model” dunia pengalaman dengan demikian, dunia yang sesungguhnya atau dunia realitas itu adalah 2 ide.
Pemikiran tentang tuhan Plato mengemukakan bahwa terdapat beberapa masalah bagi manusia yang tidak pantas apabila tidak mengetahuinya. Masalah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Manusia itu mempunyai Tuhan sebagai penciptanya.
2. Tuhan itu mengetahui segala sesuatu yang diperbuat oleh manusia.
3. Tuhan hanya dapat diketahui dengan cara negatif, tidak ada ayah, tidak ada anak dan lain-lain.
4. Tuhan yang menjadikanalam ini baik tidak mempunyai peraturan menjadi mempunyai peraturan.
Sebagai puncak pemikiran filsafat Plato adalah pemikirannya tentang negara ini sebagai upaya Plato untuk memperbaiki keadaan negara yang dirasakan buruk. Menurut Plato di dalam negara yang ideal terdapat tiga golongan berikut:
a. Golongan tertinggi, terdiri dari orang-orang yang memerintah
b. Golongan pembantu, terdiri dari para prajurit yang bertugas menjaga keamanan negara dan menjaga ketaatan para warganya
c. Golongan rakyat biasa, terdiri dari petani, pedagang, tukang yang bertugas memikul ekonomi negara.
ARISTOTELES (384-322)
Aristoteles dilahirkan di Stragesra Yunani Utara, anak seorang dokter pribadi Raja Makedonia. Pada waktu ia berumur 17 ia dikirim ke Athena setelah Plato meninggal dunia, Aristoteles mendirikan sekolah di Assos.
Karya-karya Aristoteles berjumlah delapan pokok bahasan sebagai berikut:
1. Logika terdiri dari:
- Categorial (kategori-kategori)
- De Interpretatione (perihal penafsiran)
- Analyties Riora (analika logika yang lebih dahulu)
- Analytica Posteriora (analitika logika yang kemudian)
- Topika
- De Sophsties Elenchis (tentang cara berargumentasi kaum Sofis)
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Kami menyadari bahwa yang namanya manusia itu tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan. Tentunya dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan, hal ini karena keterbatasan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu kami mohon maaf atas segala kekurangan tersebut, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami nantikan, kesemuanya itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
BAB I
PENDAHULUAN
Filsafat pada saat itu masih berwujud ilmu pengetahuan yang masih global. Sehingga nantinya satu demi satu berkembang dan memisahkan diri menjadi ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri.
Zaman Yunani terbagi menjadi 2 yaitu: periode Yunani kuno dan periode Yunani klasik. Periode Yunani kuno di isi oleh ahli fikir alam (Thales, Anoximondros, Pythagoras, Xenophanes, dan Democritos) sedangkan pada periode Yunani klasik di isi oleh ahli fikir seperti Socrotes, Plato, dan Aristoteles.
Namun pemakalah di sini hanya akan membahas periode Yunani klasik.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Yunani Klasik
Pada periode Yunani klasik ini perkembangan filsafat menunjukkan kepesatan yaitu di tandainya semakin besar minat orang terhadap filsafat. Aliran yang mengawali periode Yunani klasik ini adalah Sofisme. Keberadaan Sofisme ini dengan keahliannya dalam bidang bahasa, politik, retorika dan terutama memaparkan tentang kosmos dan kehidupan manusia di masyarakat sehingga keberadaannya dapat membawa perubahan budaya dan peradaban Athena.
Antara kaum sofis dengan Socrates mempunyai hubungan yang erat sekali, bahkan Aristophanes menyebutkan bahwa sesungguhnya Socraets termasuk kaum Sofis. Perbedaannya antara kaum Sofis dengan Socrates adalah bahwa pemikiran filsafat Socrates sebagai suatu reaksi dan kritik terhadap pemikiran kaum sofis.
Sofisme bukan merupakan suatu aliran atau ajaran, tetapi lebih merupakan suatu gerakan dalam bidang intelektual yang disebabkan oleh pengaruh kepesatan minat orang terhadap filsafat. Di sini terdapat beberapa faktor yang mendorong timbulnya kaum Sofis yaitu:
1. Perkembangan secara pesat kota Athena dalam bidang politik dan ekonomi.
2. Setelah kota Athena mengalami keramaian penduduknya yang bertempat tinggal, maka kebutuhan dalam bidang pendidikan tidak terelakkan lagi desakan kaum intelektual.
3. Karena pemukiman perkotaan bangsa Yunani biasanya terletak di pantai, kontak dan pergaulan dengan bangsa lain tidak dapat dihindari lagi.
Salah satu tokoh Sofisme adalah Gorgias (480-380 M). Gorgias inilah tokoh Sofisme yang paling banyak muridnya, walaupun masih banyak lagi tokoh yang kecil, misalnya Hippias, Prodikos, dan Kritias.
Menurut pendapatnya (Gorgias) yang penting dalam bagaimana dapat meyakinkan orang lain agar menerima pendapat kita, dengan demikian dalam berdebat bukan mencari kebenaran, tetapi bagaimana memenangkan perdebatan. Pemikiran yang penting meliputi:
1. Mencari keterangan tentang asal-usul yang ada
2. Bagaimana peran manusia sebagai makhluk yang mempunyai kehendak berfikir karena dengan kehendak berfikir itulah manusia pengetahuan yang nantinya akan menentukan sikap hidupnya.
Hal terpenting dengan munculnya Sofisme ini adalah mempunyai peran yang sangat penting dalam rangka meyiapkan kelahiran pemikiran filsafat Yunani klasik yang dipelopori Socrates, Plato, dan Aristoteles.
SOCRATES (469-399)
Mengenai riwayat Socrates tidak banyak diketahui dan tidak ada orang yang tahu persis bila mana Socrates di lahirkan tetapi sebagai sumber utama keterangan tentang dirinya dapat diperoleh dari tulisan Aristhopanes Xenophon, Plato dan Aristoteles yang ialah bahwa pada tahun 399 ia dijatuhi hukuman mati dengan harus minum racun.
Socrates tidak meninggalkan apa-apa, sedangkan keterangan tentang dirinya didapat dari muridnya dan orang yang banyak menulis tentang Sacrates adalah Plato yang berupa dialog-dialog oleh karena Sokrates tidak memberikan suatu sistem dan tidak meninggalkan tulisan sedikitpun, maka sulit sekali untuk menentukan bagaimana ajaran Socrates yang sebenarnya barang kali ajarannya dapat dirangkumkan sebagai berikut:
“Jiwa manusia bukanlah nafas semata-mata, jiwa itu adalah intisari manusia, hakikat manusia sebagai pribadi yang bertanggung jawab”.
Oleh karena jiwa adalah inti sari manusia, maka manusia wajib mengutamakan kebahagiaan jiwanya,lebih dari pada kebahagiaan tubuhnya atau kebahagiaan yang lahiriah. Menurut Socrates alat untuk mencapai kebahagiaan ialah kebajikan atau keutamaan. Pendirian Sockrates yang terkenal adalah “Keutamaan adalah pengetahuan”. Berdasarkan pandangan yang demikian maka manurut Socrates tidak mungkin orang dengan sengaja melakukan salah, kalau orang berbuat salah, hal itu disebabkan karena ia tidak berpengetahuan, karena ia keliru oleh karena kebaikan atau keutamaan adalah satu, maka kebajikan hanya ada satu saja, menyeluruh. Memiliki kebajikan yang itu berarti memiliki segala kebajikan.
PLATO (427-347)
Plato adalah pengikut Socrates yang taat diantara para pengikutnya yang mempunyai pengaruh besar. Selain sebagai ahli fikir juga dikenal sebagai sastrawan yang terkenal. Sebagai orang yang dilahirkan dalam lingkungan keluarga bangsawan ia mendapatkan pendidikan yang baik dari seorang bangsawan, bernama Pyrilampes. Sejak anak-anak ia telah mengenal Socrates dan kemudian menjadi gurunya selama 8 tahun.
Pada usia 40 tahun ia mengunjungi Italia dan Sielia, untuk belajar ajaran Pythagoras, kemudian sekembalinya ia mendirikan sekolah: Akademis. Sekolah tersebut dinamakan akademis, karena berdekatan dengan kuil Akademos seorang pahlawan Athena. Ia memberikan pengajaran secara baik dalam bidang ilmu pengetahuan dan filsafat terutama bagi orang-orang yang akan menjadi politikus.
Sebagai titik tolak pemikiran filsafatnya ia mencoba menyelesaikan permasalahan lama: mana yang benar yang berubah-ubah atau yang terap. Mana yang benar antara pengetahuan yang lewat indra dengan pengetahuan yang lewat akal, sebagai penyelesaian persoalan yang dihadapi Plato tersebut di atas, ia menerangkan bahwa manusia itu sesungguhnya berada dalam dua dunia, yaitu dunia pengalaman yang bersifat tidak tetap, bermacam-macam dan berubah serta dunia ide yang bersifat tetap. Hanya satu macam dan tidak berubah, dunia pengalaman merupakan bayang-bayang dari dunia ide sedangkan dunia realitas dunia inilah yang menjadi “model” dunia pengalaman dengan demikian, dunia yang sesungguhnya atau dunia realitas itu adalah 2 ide.
Pemikiran tentang tuhan Plato mengemukakan bahwa terdapat beberapa masalah bagi manusia yang tidak pantas apabila tidak mengetahuinya. Masalah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Manusia itu mempunyai Tuhan sebagai penciptanya.
2. Tuhan itu mengetahui segala sesuatu yang diperbuat oleh manusia.
3. Tuhan hanya dapat diketahui dengan cara negatif, tidak ada ayah, tidak ada anak dan lain-lain.
4. Tuhan yang menjadikanalam ini baik tidak mempunyai peraturan menjadi mempunyai peraturan.
Sebagai puncak pemikiran filsafat Plato adalah pemikirannya tentang negara ini sebagai upaya Plato untuk memperbaiki keadaan negara yang dirasakan buruk. Menurut Plato di dalam negara yang ideal terdapat tiga golongan berikut:
a. Golongan tertinggi, terdiri dari orang-orang yang memerintah
b. Golongan pembantu, terdiri dari para prajurit yang bertugas menjaga keamanan negara dan menjaga ketaatan para warganya
c. Golongan rakyat biasa, terdiri dari petani, pedagang, tukang yang bertugas memikul ekonomi negara.
ARISTOTELES (384-322)
Aristoteles dilahirkan di Stragesra Yunani Utara, anak seorang dokter pribadi Raja Makedonia. Pada waktu ia berumur 17 ia dikirim ke Athena setelah Plato meninggal dunia, Aristoteles mendirikan sekolah di Assos.
Karya-karya Aristoteles berjumlah delapan pokok bahasan sebagai berikut:
1. Logika terdiri dari:
- Categorial (kategori-kategori)
- De Interpretatione (perihal penafsiran)
- Analyties Riora (analika logika yang lebih dahulu)
- Analytica Posteriora (analitika logika yang kemudian)
- Topika
- De Sophsties Elenchis (tentang cara berargumentasi kaum Sofis)
Labels:
Makalah
Thanks for reading TOKOH YUNANI KLASIK. Please share...!
0 Komentar untuk "TOKOH YUNANI KLASIK"
Yang sudah mampir wajib tinggalkan komentar