BAB I
PENDAHULUAN
Batasan tentang ilmu kalam meliputi pengertian ilmu kalam, filsafat dan tasawuf. Ilmu kalam sendiri membahas tentang segi-segi mengenai Tuhan dan berbagai definisinya. Karena itu ia sering diterjemahkan sebagai Teologis. Sekalipun sebenarnya tidak seluruhnya sama dengan pengertian teologis dalam agama kristen, misalnya (dalam pengertian teologia dalam agama kristen ilmu fiqh akan termasuk teologia). Karena itu sebagian kalangan ahli yang mnghendaki pengertian yang lebih persis akan menerjemahkan ilmu kalam sebagai teologia dialektis atau teologia rasional dan mereka melihatnya sebagai sumber pokok.
Tasawuf sendiri sebagai suatu ilmu yang mempelajari cara dan bagaimana seorang muslim berada dekat, sedekat mungkin dengan Allah. Tasawuf terbagi dua yaitu tasawuf amali dan tasawuf falsafi. Dari pengelompokkan tersebut tergambar adanya unsur-unsur kefilsafatan dalam ajaran tasawuf, seperti penggunaan logika dalam menjelaskan maqamat (al-fana, al-baqa, ittihad, hulul, wahdat al-wujud).
Setelah pada abad ke-6 hijriah terjadi pencampuran antara filsafat dengan ilmu kalam, sehingga ilmu kalam menelan filssafat secara mentah-mentah dan dituangkan dalam berbagai bukti dengan nama tauhid. Yaitu pembahasan problema ilmu kalam dengan menekankan penggunaan sematic (logika) Aristoteles sebagai metode, sama dengan metode yang ditempuh para filosof. Kendatipun ilmu kalam tetap menjadikan nash-nash agama sebagai sumber pokok, tetapi dalam kenyataannya penggunaan dalil diindahkan secara nyata.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ilmu Kalam
Syech Muhammad Abdul mengatakan bahwa asal makna tauhid adalah mengittikadkan bahwa Allah adlah Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Ilmu tauhid juga disebut ilmu kalam, dimana tauhid ialah ilmu yang membahas tentang wujud Allah, tentang sifat-sifat yang wajib dan sifat-sifat yang jaiz disifatkan kepada-Nya dan tentang sifat-sifat yang sama sekali wajib ditiadakan dari padanya. Karena ilmu kalam mengarahkan pembahasannya kepada segi-segi mengenai Tuhan dan berbagai darivasinya, karena itu ia sering disebut ilmu kalam atau ilmu tauhid.
A. Pengertian Filsafat
Poedjawijatna mengatakan bahwa kata filsafat berasal dari kata Arab yang berhubungan rapat dengan kata Yunani. Kata Yunaninya adalah philosophia. Dalam philosohia merupakan kata majemuk yang terdiri atas philo dan sophia, philo artinya cinta dalam arti yang luas, yaitu ingin selalu berusaha mencapai yang diinginkan. Sophia artinya kebijaksanaan yang artinya pandai. Jadi filsafat dipandang sebagai ilmupengetahuan karena filsafat dapat menjawab apa yang ada berdasarkan pemikiran yang ada.
B. Pengertian Tasawuf
Tasawuf diambil dari pencatatan Shafa artinya suci bersih, ibarat kilat kaca. Shuf artinya bulu binatang (bulu domba). Shuffah artinya golngan sahabat nabi yang menyisihkan diri disamping masjid. Shufanah artinya sebangsa kaya mersik tumbuh di padang pasir Arab,. Yang dimaksud dengan kaum tasawuf atau kaum sufi itu ialah kaum yang telah menyisihkan diri di samping masjid. Shufanah artinya sebangsa saja mersik tumbuh di padang pasir Arab. Yang dimaksud dengan kaum sufi itu ialaj kaum yang telah menyisihkan diri dari orang banyak, dengan maksud memberishkan hati, laksana kilat kaca terhadap Tuhan atau memakai pakaian yang sederhana, jangan menyerupai pakaian orang dunia, biar hidup kelihatan kurus kering bagai kayu di padang pasir atau memperdalam penyeledikikan tentang hubungan makhluk dengna sang Khalik. Tasawuf adalah salah satu filsafat Islam yang maksudnya bermula ialah zuhud dari duni fana.
C. Hubungan Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf
Telah dijelaskan di atas bahwa ilmu kalam atau ilmu tauhid itu ialah ilmu yang membahas tentang wujud Allah. Karena filsafat berdasarkan pemikiran maka pada masa pemerintahan khlalifah Al-Ma’mun, mereka mempertemukan system filsafat dengan syste ilmu kalam dan menjadikan ilmu yang berdiri sendiri diantara ilmu-ilmu yang ada.
Adakalanya karena penyesuaian mereka dengan ahli-ahli filsafffat di dalam memberi nama ilmu mantiq (ilmu Logika) diantara ilmu-ilmu mereka sedangkan mantiq dan kalam adalah sinonim.
Ketika ilmu tauhid dinamakan ilmu kalam penanaman ilmu tauhid dengan ilmu kalam sebenarnya dimaksudkan untuk membedakan antara mutakallimin dan filsafat.mutakallimin dan filsafat islam mempertahankan atau memperkuat keyakinan mereka sama-sama menggunakan metode filsafat, tetapi mereka berbeda landasan awal berpijak. Mutakallimin lebih dahulu bertolak dari Al-Qur’an dan Hadits, sementara filsafat berpijak pada logika. Meskipun demikian tujuan yang ingin mereka capai adalah satu yakni keesaan dan ke Maha Kuasaan Allah SWT,. Dengan kata lain mereka berbeda jalan untuk mencapai tujuan yang sama.
Selanjutnya penjelasan tentang tasawuf sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwa tasawuf adalah mensucikan diri dari dunia fana. Dengan tujuan untuk memperoleh hubungan langsung dan disadari dengan Tuhan, sehingga sadar benar bahwa seseorang berada di hadirat Tuhan. An intisari dari sufisme itu adalah kesadaran akan adanya komunikasi dan dialog antara roh manusia dengan Tuhan dengan cara mengasingkan diri dan berkontemplasi. Kesadaran beada dekat dengan Tuhan itu dapat mengambil bentuk ijtihad atau meyatu dengan Tuhan.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Ilmu kalam ialah salah satu dari empat disiplin keilmuan yang telah tumbuh dna menjadi bagian dari tradisi kajian tentang agama Islam. Ilmu kalam membahas tentang segi-segi mengenai Tuhan, dan ilmu filsafat membidangi hal-hal yang bersifat perenungan spektakulater tentang hidup ini dan lingkupnya seluas-luasnya, kemudian ilmu tasawuf membidangi segi-segi penghayatan dan pengalaman keagamaan yang lebih bersifat pribadi, sehingga tekanan orientalisnya pun sangat esotaristik, mengenai hal-hal batiniah. Pada dasarnya ilmu kalam yang terdapat dalam ajaran agama islam untuk mempertebal rasa keimanan kepada Tuhan.
2. Saran
Kami dari kelompok dua menyarankan kepada para pembaca khususnya lokal A bahasa Inggris (BI) Sulthan Thaha Saifuddin Jambi agar lebih teliti mengananalisis isi makalah kami. Karena kami menyadari bahwa dalam isi makalalh ini masih banyak terdapat kelemahan dan kesalahan maka dari itu kritik dan saran yang sifatnya membangun demi makalah kami yang akan datang kami terima denagn hati terbuka.
DAFTAR PUSTAKA
Hamka, Tasawuf Modern (Edisi Bar), Penerbit PT. Pustaka Parjima, Jakarta, 1997
A. Hanafi, MA,. Pengatnar Theology Islam, cetakan ke-6, penerbit PT. AL-Husna Zikra, Jakarta, 1995
PENDAHULUAN
Batasan tentang ilmu kalam meliputi pengertian ilmu kalam, filsafat dan tasawuf. Ilmu kalam sendiri membahas tentang segi-segi mengenai Tuhan dan berbagai definisinya. Karena itu ia sering diterjemahkan sebagai Teologis. Sekalipun sebenarnya tidak seluruhnya sama dengan pengertian teologis dalam agama kristen, misalnya (dalam pengertian teologia dalam agama kristen ilmu fiqh akan termasuk teologia). Karena itu sebagian kalangan ahli yang mnghendaki pengertian yang lebih persis akan menerjemahkan ilmu kalam sebagai teologia dialektis atau teologia rasional dan mereka melihatnya sebagai sumber pokok.
Tasawuf sendiri sebagai suatu ilmu yang mempelajari cara dan bagaimana seorang muslim berada dekat, sedekat mungkin dengan Allah. Tasawuf terbagi dua yaitu tasawuf amali dan tasawuf falsafi. Dari pengelompokkan tersebut tergambar adanya unsur-unsur kefilsafatan dalam ajaran tasawuf, seperti penggunaan logika dalam menjelaskan maqamat (al-fana, al-baqa, ittihad, hulul, wahdat al-wujud).
Setelah pada abad ke-6 hijriah terjadi pencampuran antara filsafat dengan ilmu kalam, sehingga ilmu kalam menelan filssafat secara mentah-mentah dan dituangkan dalam berbagai bukti dengan nama tauhid. Yaitu pembahasan problema ilmu kalam dengan menekankan penggunaan sematic (logika) Aristoteles sebagai metode, sama dengan metode yang ditempuh para filosof. Kendatipun ilmu kalam tetap menjadikan nash-nash agama sebagai sumber pokok, tetapi dalam kenyataannya penggunaan dalil diindahkan secara nyata.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ilmu Kalam
Syech Muhammad Abdul mengatakan bahwa asal makna tauhid adalah mengittikadkan bahwa Allah adlah Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Ilmu tauhid juga disebut ilmu kalam, dimana tauhid ialah ilmu yang membahas tentang wujud Allah, tentang sifat-sifat yang wajib dan sifat-sifat yang jaiz disifatkan kepada-Nya dan tentang sifat-sifat yang sama sekali wajib ditiadakan dari padanya. Karena ilmu kalam mengarahkan pembahasannya kepada segi-segi mengenai Tuhan dan berbagai darivasinya, karena itu ia sering disebut ilmu kalam atau ilmu tauhid.
A. Pengertian Filsafat
Poedjawijatna mengatakan bahwa kata filsafat berasal dari kata Arab yang berhubungan rapat dengan kata Yunani. Kata Yunaninya adalah philosophia. Dalam philosohia merupakan kata majemuk yang terdiri atas philo dan sophia, philo artinya cinta dalam arti yang luas, yaitu ingin selalu berusaha mencapai yang diinginkan. Sophia artinya kebijaksanaan yang artinya pandai. Jadi filsafat dipandang sebagai ilmupengetahuan karena filsafat dapat menjawab apa yang ada berdasarkan pemikiran yang ada.
B. Pengertian Tasawuf
Tasawuf diambil dari pencatatan Shafa artinya suci bersih, ibarat kilat kaca. Shuf artinya bulu binatang (bulu domba). Shuffah artinya golngan sahabat nabi yang menyisihkan diri disamping masjid. Shufanah artinya sebangsa kaya mersik tumbuh di padang pasir Arab,. Yang dimaksud dengan kaum tasawuf atau kaum sufi itu ialah kaum yang telah menyisihkan diri di samping masjid. Shufanah artinya sebangsa saja mersik tumbuh di padang pasir Arab. Yang dimaksud dengan kaum sufi itu ialaj kaum yang telah menyisihkan diri dari orang banyak, dengan maksud memberishkan hati, laksana kilat kaca terhadap Tuhan atau memakai pakaian yang sederhana, jangan menyerupai pakaian orang dunia, biar hidup kelihatan kurus kering bagai kayu di padang pasir atau memperdalam penyeledikikan tentang hubungan makhluk dengna sang Khalik. Tasawuf adalah salah satu filsafat Islam yang maksudnya bermula ialah zuhud dari duni fana.
C. Hubungan Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf
Telah dijelaskan di atas bahwa ilmu kalam atau ilmu tauhid itu ialah ilmu yang membahas tentang wujud Allah. Karena filsafat berdasarkan pemikiran maka pada masa pemerintahan khlalifah Al-Ma’mun, mereka mempertemukan system filsafat dengan syste ilmu kalam dan menjadikan ilmu yang berdiri sendiri diantara ilmu-ilmu yang ada.
Adakalanya karena penyesuaian mereka dengan ahli-ahli filsafffat di dalam memberi nama ilmu mantiq (ilmu Logika) diantara ilmu-ilmu mereka sedangkan mantiq dan kalam adalah sinonim.
Ketika ilmu tauhid dinamakan ilmu kalam penanaman ilmu tauhid dengan ilmu kalam sebenarnya dimaksudkan untuk membedakan antara mutakallimin dan filsafat.mutakallimin dan filsafat islam mempertahankan atau memperkuat keyakinan mereka sama-sama menggunakan metode filsafat, tetapi mereka berbeda landasan awal berpijak. Mutakallimin lebih dahulu bertolak dari Al-Qur’an dan Hadits, sementara filsafat berpijak pada logika. Meskipun demikian tujuan yang ingin mereka capai adalah satu yakni keesaan dan ke Maha Kuasaan Allah SWT,. Dengan kata lain mereka berbeda jalan untuk mencapai tujuan yang sama.
Selanjutnya penjelasan tentang tasawuf sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwa tasawuf adalah mensucikan diri dari dunia fana. Dengan tujuan untuk memperoleh hubungan langsung dan disadari dengan Tuhan, sehingga sadar benar bahwa seseorang berada di hadirat Tuhan. An intisari dari sufisme itu adalah kesadaran akan adanya komunikasi dan dialog antara roh manusia dengan Tuhan dengan cara mengasingkan diri dan berkontemplasi. Kesadaran beada dekat dengan Tuhan itu dapat mengambil bentuk ijtihad atau meyatu dengan Tuhan.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Ilmu kalam ialah salah satu dari empat disiplin keilmuan yang telah tumbuh dna menjadi bagian dari tradisi kajian tentang agama Islam. Ilmu kalam membahas tentang segi-segi mengenai Tuhan, dan ilmu filsafat membidangi hal-hal yang bersifat perenungan spektakulater tentang hidup ini dan lingkupnya seluas-luasnya, kemudian ilmu tasawuf membidangi segi-segi penghayatan dan pengalaman keagamaan yang lebih bersifat pribadi, sehingga tekanan orientalisnya pun sangat esotaristik, mengenai hal-hal batiniah. Pada dasarnya ilmu kalam yang terdapat dalam ajaran agama islam untuk mempertebal rasa keimanan kepada Tuhan.
2. Saran
Kami dari kelompok dua menyarankan kepada para pembaca khususnya lokal A bahasa Inggris (BI) Sulthan Thaha Saifuddin Jambi agar lebih teliti mengananalisis isi makalah kami. Karena kami menyadari bahwa dalam isi makalalh ini masih banyak terdapat kelemahan dan kesalahan maka dari itu kritik dan saran yang sifatnya membangun demi makalah kami yang akan datang kami terima denagn hati terbuka.
DAFTAR PUSTAKA
Hamka, Tasawuf Modern (Edisi Bar), Penerbit PT. Pustaka Parjima, Jakarta, 1997
A. Hanafi, MA,. Pengatnar Theology Islam, cetakan ke-6, penerbit PT. AL-Husna Zikra, Jakarta, 1995
Labels:
Makalah
Thanks for reading . Please share...!
0 Komentar untuk " "
Yang sudah mampir wajib tinggalkan komentar