A. Sejarah Materialisme
Menurut Giddens, Materialisme Marx tidak berangkat dari sesuatu ”posisi antologi apapun juga yang di pikirkan secara logis” materialisme marx hanya berangkat dari suatu bentuk pemahaman bahwa kesadaran manusia merurupakan produk intraksi antar manusia dan dunia secara dialetik,di man di dalam intraksi tersebut, manusia secara aktif memberikan bentuk kepada dunianya,dan demikian pula sebaliknya dunia juga memberikan bentuk kepada manusia. Di dalam hal ini nampak bersebrangan dengan Feuerbach para ahli filsafat materialisme lainnya yan terlebih dahulu yang memahami hubungan kesadaran dengan dunia,sebagai suatu hubungan yang bersifat ”searah”.
Menurut Giddens, Marx menafsirkan sejarah sebagai ”suatu proses penciptaan dan peuasaan serta penciptaan ulang dari kebutuhan manusia yang terus-menerus.” di sini konsep ”kerja”, yang berarti intraksi-kreatif antara manusia dengan alam lebih penting karena menjadi landasan dari masyarakat manusia.
B. Materialisme
Materialisme adalah paham dalam filsafat yang menyatakan bahwa hal yang dapat di katakan benar-benar ada adalah materi. Pada dasarnya semua hal terdiri atas materi dan semua penomena adalah hasil intraksi material. Materi adalah satu-satunya substansi sebagai teori materialisme termasuk paham antologi monistik.
Materialisme tidak mengakui entitas-entitas non material: roh, setan dan malaikat. Pelaku-pelaku immaterial tidak ada. Tidak ada Allah atau dunia adikodrati/supranatural. Realitas satu-satunya adalah materi dan segalah sesuatu menupakan manispetasi dari aktipitas materi. Materi dan aktipitasnya bersifat abadi tidak ada penggerak utama atau sebab pertama. Tidak ada kehidupan,tidak ada pikiran yang kekal. Semua gejalah berubah, akhirnya melampaui eksestensi, yang kembali lagi ke dasar material primordial, abadi, dalam suatu peralihan wujud yang abadi dari materi .
C. Depenisi Materialisme
Kata materialisme terdiri dari materi dan isme. Dalam kamus besar bahasa Indonesia materi adalah bahan benda; segalah sesuatu yang tanpak. masih dari kamus yang sama disebutkan bahwa meterialis adalah pengikut paham (ajaran) materialisme atau juga orang yang mementingkan kebendaan (harta,uang dsb).
Materialisme adalah pandagan hidup yang mencari dasar segala sesuatu yang mengatasi alam indra. Ini sesuatu dengan kaedah dalam bahasa Indonesia. Jika ada kata yang berhubungan dengan kata ”ismi” maka artinya adalah paham atau aliran.
D. Ciri-ciri Paham Materialisme
Ada lima dasar ideology yang di jadikan paham ini:
a. Segala yang ada (wujud) berasal dari satu sumber yaitu materi (Ma’dah).
b. Tidak meyakini adanya alam gaib.
c. Menjadikan panca-indra sebagai satu-satu nya alat pencapai ilmu.
d. Memposisikan ilmu sebagai pengganti agama dalam peletakan hukum.
e. Menjadikan kecondongan dan tabiat manisia sebagai akhlak.
E. Materialisme
Menurut Friedrich Engels materialisme pra-marx gagal memahami dan menjelaskan perkembangan dan gagal menginterprestasikan persoalan-persolan sosial (Dutt,1964) materialisme marx bukan paham yang menyatakan bahwa segala sesuatu adalah materi sepeti yang di ajarkan mazhab yang di pimpin oleh Molenschott dan Buechnr, melainkan bahwa kebudaan di dasarkan atas pertimbangan ekonomis.
F. Aliran-aliran dalam materialisme
1. Materialisme Mekanik
Materilisme mekanik adalah aliran filsafat yang pandangannya materialisme sedangkan metodenya mekanis. Aliran ini mengajarkan bahwa materi itu selalu dalam keadaan gerk dan berubah, gerak itu adalah gerakan yang mekanis artinya, gerak yang tetap selamanya atau gerak yang berulang-ulang (endless loop) seperti mesin yang tanpa perkembangan atau peningkatan secara kualitatif.
Materi mekanik tersistematis ketika ilmu tentang mekanik mulai berkembang dengan pesat,tokoh-tokoh yang terkenal sebagai pengusung materialisme pada waktu itu ialah demokritus (± 460-370 SM), Heraklitus (±500 sm) kedua pemikir Yunani ini berpendapat bahwa aktivitas psikis hanya merupakan gerakan atom-atom yang sangat lembut dan mudah bergerak.
Mulai abad ke 4 Sebelum Masehi pandangan materilisme primitif ini mulai menurun pengaruhnya di gantikan dengan pandangan idealisme yang di usung oleh plato dan Aristoteles.sejek itu, ±1700 tahunlamanya dunia filsafat di kuasai oleh filsafat idialisme.
2. Materialisme Metafisik
Materialisme metafisikdi wakili oleh Ludwig feurbach, pandangan materialisme ini mengakui bahwa adanya ”ide absolute” pra-dunia dari Hegel, danya terlebih dahuluh “kategori-kategori logis” sebelum dunia ada, adalah tidak lain sisa-sisa khayalan dari kepercaan tentang adanya pencipta di luar dunia; bahwa dunia materil yang dapat di rasakan oleh Panca Indra kita adalah satu-satunya realitet. Tetapi materialisme metafisik melihat segala sesuatu tidak secara keseluruhannya,tidak dari saling hubungannya, atau segala sesuatu itu berdiri sendiri, dan segala sesuatu yang real itu tidak bergerak, diam.
Pandangan ini mengidamkan seorang manusia suci atau seorang resi suci yang penuh cinta kasih. Feur Bach berusaha memindahkan agama lama yang menekankan hubungan manusia dengan tuhan menjadi sebuah agama baru yaitu hubungan cinta kelamin antara manusia dengan manusia. seperti kata feurbach: ”Tuhan adalah bayangan manusia dalam cermin”, Feurbach menentang teologi, dalam filsafatnya atau “agama baru” -nya Feurbach mengganti kedudukan Tuhan dengan manusia, pendeknya manusia itu tuhan. Feurbach tidak melihat peran aktif dari ide dalam perkembangan materi, yang materi bagi Feurbach adalah misalnya, manisia (baca: materi, pen) sedangkan dunia di mana manusia itu tinggal tidak ada baginya.
3. Materialisme Dialektis Menurut Karl Marx
Materialisme dialektis adalah aliran filsafat yang bersandar pada matter (benda) dan metodenya dialektis. Aliran ini mengajarkan bahwa materi itu mempunyai keterhubungan satu dengan dengan lainnya, saling memepengaruhi, dan saling bergantung satu dengan yang lainnya .gerak materi itu adalah gerakan dialektis yaitu pergerakan atau perubahan menuju bentuk yang lebih tinggi atau lebih maju seperti spiral. Tokoh-tokoh pencetus filsafat ini adalah Karl Marx (1818-1883 m), Friendrich Engels (1820-1895 m).
Gerakan materi itu adalah gerak intern, yaitu bergerak atau berubah karena dorongan dari factor dalamnya (motive force-nya ).yang disebut ”diam“ itu hanya tampaknya atau bentuknya, sebab hakikat dari gejala yang tampaknya atau bentuknya “diam” itu isinya tetap gerak, jadi ”diam“ itu juga suatu bentuk gerak.
Metode yang di pakai adalah dialektika Hegel, Marx mengakui bahwa orang Yunani-lah yang pertama kali menemukan metode dialektika, tetapi Hegel-lah yang mensistematiskan metode tersebut. Tetapi oleh marx di jungkir balikan dengan bersandarkan materialisme. Marx dan temannya Engels mengambil materialisme feurbach dan membuang metodenya yang metafisis sebagai dasr dari filsafatnya. Dan memakai dielektika sebagai metode dan membuang pandangan idealis hegel. Dialektika hegel menentang dan menggulingkan metode metafisis yang selama beabad-abad menguasai lapangan filsafat. Hegel mengatakan ”yang penting dalam filsafat adalah metode bukan kesimpulan-kesimpulan mengenai ini dan itu”. Ia menunjukan kelemahan-kelemahan metafisika.
Kaum metafisis memandang sesuatu bukan dari keseluruhannya,tidak dari hubungannya, tetapi di pandangnya sebagai sesuatu yang berdiri sendiri, sedangkan hegel memandang dunia sebagai badan kesatuan,segala sesuatu di dalamnya terdapat saling hubungan organic.kaum metafisis melihat segala sesuatu tidak dari geraknya ,melainkan sebagi yang diam, mati dan tidak berubah-ubah, sedang hegel melihat segalah sesuatu dari perkembangannya, dan perkembangan itu disebabkan kontradiksi internal,kaum metafisik berpendapat bahwa : ”segalah yang bertentangan adalah irasionil”. Mereka tidak tahu bahwa akal (reason) itu sendiri adalah pertentangan.
Menurut Giddens, Materialisme Marx tidak berangkat dari sesuatu ”posisi antologi apapun juga yang di pikirkan secara logis” materialisme marx hanya berangkat dari suatu bentuk pemahaman bahwa kesadaran manusia merurupakan produk intraksi antar manusia dan dunia secara dialetik,di man di dalam intraksi tersebut, manusia secara aktif memberikan bentuk kepada dunianya,dan demikian pula sebaliknya dunia juga memberikan bentuk kepada manusia. Di dalam hal ini nampak bersebrangan dengan Feuerbach para ahli filsafat materialisme lainnya yan terlebih dahulu yang memahami hubungan kesadaran dengan dunia,sebagai suatu hubungan yang bersifat ”searah”.
Menurut Giddens, Marx menafsirkan sejarah sebagai ”suatu proses penciptaan dan peuasaan serta penciptaan ulang dari kebutuhan manusia yang terus-menerus.” di sini konsep ”kerja”, yang berarti intraksi-kreatif antara manusia dengan alam lebih penting karena menjadi landasan dari masyarakat manusia.
B. Materialisme
Materialisme adalah paham dalam filsafat yang menyatakan bahwa hal yang dapat di katakan benar-benar ada adalah materi. Pada dasarnya semua hal terdiri atas materi dan semua penomena adalah hasil intraksi material. Materi adalah satu-satunya substansi sebagai teori materialisme termasuk paham antologi monistik.
Materialisme tidak mengakui entitas-entitas non material: roh, setan dan malaikat. Pelaku-pelaku immaterial tidak ada. Tidak ada Allah atau dunia adikodrati/supranatural. Realitas satu-satunya adalah materi dan segalah sesuatu menupakan manispetasi dari aktipitas materi. Materi dan aktipitasnya bersifat abadi tidak ada penggerak utama atau sebab pertama. Tidak ada kehidupan,tidak ada pikiran yang kekal. Semua gejalah berubah, akhirnya melampaui eksestensi, yang kembali lagi ke dasar material primordial, abadi, dalam suatu peralihan wujud yang abadi dari materi .
C. Depenisi Materialisme
Kata materialisme terdiri dari materi dan isme. Dalam kamus besar bahasa Indonesia materi adalah bahan benda; segalah sesuatu yang tanpak. masih dari kamus yang sama disebutkan bahwa meterialis adalah pengikut paham (ajaran) materialisme atau juga orang yang mementingkan kebendaan (harta,uang dsb).
Materialisme adalah pandagan hidup yang mencari dasar segala sesuatu yang mengatasi alam indra. Ini sesuatu dengan kaedah dalam bahasa Indonesia. Jika ada kata yang berhubungan dengan kata ”ismi” maka artinya adalah paham atau aliran.
D. Ciri-ciri Paham Materialisme
Ada lima dasar ideology yang di jadikan paham ini:
a. Segala yang ada (wujud) berasal dari satu sumber yaitu materi (Ma’dah).
b. Tidak meyakini adanya alam gaib.
c. Menjadikan panca-indra sebagai satu-satu nya alat pencapai ilmu.
d. Memposisikan ilmu sebagai pengganti agama dalam peletakan hukum.
e. Menjadikan kecondongan dan tabiat manisia sebagai akhlak.
E. Materialisme
Menurut Friedrich Engels materialisme pra-marx gagal memahami dan menjelaskan perkembangan dan gagal menginterprestasikan persoalan-persolan sosial (Dutt,1964) materialisme marx bukan paham yang menyatakan bahwa segala sesuatu adalah materi sepeti yang di ajarkan mazhab yang di pimpin oleh Molenschott dan Buechnr, melainkan bahwa kebudaan di dasarkan atas pertimbangan ekonomis.
F. Aliran-aliran dalam materialisme
1. Materialisme Mekanik
Materilisme mekanik adalah aliran filsafat yang pandangannya materialisme sedangkan metodenya mekanis. Aliran ini mengajarkan bahwa materi itu selalu dalam keadaan gerk dan berubah, gerak itu adalah gerakan yang mekanis artinya, gerak yang tetap selamanya atau gerak yang berulang-ulang (endless loop) seperti mesin yang tanpa perkembangan atau peningkatan secara kualitatif.
Materi mekanik tersistematis ketika ilmu tentang mekanik mulai berkembang dengan pesat,tokoh-tokoh yang terkenal sebagai pengusung materialisme pada waktu itu ialah demokritus (± 460-370 SM), Heraklitus (±500 sm) kedua pemikir Yunani ini berpendapat bahwa aktivitas psikis hanya merupakan gerakan atom-atom yang sangat lembut dan mudah bergerak.
Mulai abad ke 4 Sebelum Masehi pandangan materilisme primitif ini mulai menurun pengaruhnya di gantikan dengan pandangan idealisme yang di usung oleh plato dan Aristoteles.sejek itu, ±1700 tahunlamanya dunia filsafat di kuasai oleh filsafat idialisme.
2. Materialisme Metafisik
Materialisme metafisikdi wakili oleh Ludwig feurbach, pandangan materialisme ini mengakui bahwa adanya ”ide absolute” pra-dunia dari Hegel, danya terlebih dahuluh “kategori-kategori logis” sebelum dunia ada, adalah tidak lain sisa-sisa khayalan dari kepercaan tentang adanya pencipta di luar dunia; bahwa dunia materil yang dapat di rasakan oleh Panca Indra kita adalah satu-satunya realitet. Tetapi materialisme metafisik melihat segala sesuatu tidak secara keseluruhannya,tidak dari saling hubungannya, atau segala sesuatu itu berdiri sendiri, dan segala sesuatu yang real itu tidak bergerak, diam.
Pandangan ini mengidamkan seorang manusia suci atau seorang resi suci yang penuh cinta kasih. Feur Bach berusaha memindahkan agama lama yang menekankan hubungan manusia dengan tuhan menjadi sebuah agama baru yaitu hubungan cinta kelamin antara manusia dengan manusia. seperti kata feurbach: ”Tuhan adalah bayangan manusia dalam cermin”, Feurbach menentang teologi, dalam filsafatnya atau “agama baru” -nya Feurbach mengganti kedudukan Tuhan dengan manusia, pendeknya manusia itu tuhan. Feurbach tidak melihat peran aktif dari ide dalam perkembangan materi, yang materi bagi Feurbach adalah misalnya, manisia (baca: materi, pen) sedangkan dunia di mana manusia itu tinggal tidak ada baginya.
3. Materialisme Dialektis Menurut Karl Marx
Materialisme dialektis adalah aliran filsafat yang bersandar pada matter (benda) dan metodenya dialektis. Aliran ini mengajarkan bahwa materi itu mempunyai keterhubungan satu dengan dengan lainnya, saling memepengaruhi, dan saling bergantung satu dengan yang lainnya .gerak materi itu adalah gerakan dialektis yaitu pergerakan atau perubahan menuju bentuk yang lebih tinggi atau lebih maju seperti spiral. Tokoh-tokoh pencetus filsafat ini adalah Karl Marx (1818-1883 m), Friendrich Engels (1820-1895 m).
Gerakan materi itu adalah gerak intern, yaitu bergerak atau berubah karena dorongan dari factor dalamnya (motive force-nya ).yang disebut ”diam“ itu hanya tampaknya atau bentuknya, sebab hakikat dari gejala yang tampaknya atau bentuknya “diam” itu isinya tetap gerak, jadi ”diam“ itu juga suatu bentuk gerak.
Metode yang di pakai adalah dialektika Hegel, Marx mengakui bahwa orang Yunani-lah yang pertama kali menemukan metode dialektika, tetapi Hegel-lah yang mensistematiskan metode tersebut. Tetapi oleh marx di jungkir balikan dengan bersandarkan materialisme. Marx dan temannya Engels mengambil materialisme feurbach dan membuang metodenya yang metafisis sebagai dasr dari filsafatnya. Dan memakai dielektika sebagai metode dan membuang pandangan idealis hegel. Dialektika hegel menentang dan menggulingkan metode metafisis yang selama beabad-abad menguasai lapangan filsafat. Hegel mengatakan ”yang penting dalam filsafat adalah metode bukan kesimpulan-kesimpulan mengenai ini dan itu”. Ia menunjukan kelemahan-kelemahan metafisika.
Kaum metafisis memandang sesuatu bukan dari keseluruhannya,tidak dari hubungannya, tetapi di pandangnya sebagai sesuatu yang berdiri sendiri, sedangkan hegel memandang dunia sebagai badan kesatuan,segala sesuatu di dalamnya terdapat saling hubungan organic.kaum metafisis melihat segala sesuatu tidak dari geraknya ,melainkan sebagi yang diam, mati dan tidak berubah-ubah, sedang hegel melihat segalah sesuatu dari perkembangannya, dan perkembangan itu disebabkan kontradiksi internal,kaum metafisik berpendapat bahwa : ”segalah yang bertentangan adalah irasionil”. Mereka tidak tahu bahwa akal (reason) itu sendiri adalah pertentangan.
Labels:
Makalah
Thanks for reading Materialisme. Please share...!
0 Komentar untuk "Materialisme"
Yang sudah mampir wajib tinggalkan komentar