Hubungan antara emosi dan tingkah laku pengaruh emosi terhadap tingkah laku
Rasa takut atau marah dapat menyebabkan seseorang gemetar. Dalam ketakutan mulut menjadi kering, cepatnya jantung berdetak/berdenyut, derasnya aliran darah/tekanan darah, sistem pencernaan mungkin berubah selama pemunculan emosi. Cairan pencernakan/getah lambung terpengaruh oleh gangguan emosi. Keadaan
Rasa takut atau marah dapat menyebabkan seseorang gemetar. Dalam ketakutan mulut menjadi kering, cepatnya jantung berdetak/berdenyut, derasnya aliran darah/tekanan darah, sistem pencernaan mungkin berubah selama pemunculan emosi. Cairan pencernakan/getah lambung terpengaruh oleh gangguan emosi. Keadaan
emosi yang menyenangkan dan relaks berfungsi sebagai alat pembantu untuk mencerna, sedangkan perasaan tidak enak atau tertekan menghambat/mengganggu pencernaan.
Di antara rangsangan yang meningkatkan kegiatan kelenjar sekresi dari getah lambung adalah ketakutan-ketakutan yang kronis, kegembiraan yang berlebihan, kecemasan-kecemasan dan kekuatiran-kekuatiran. Semua ini menyebabkan menurunya kegiatan sistem pencernaan dan kadang-kadang menyebabkan sembelit. Satu-satunya cara penyembuhan yang efektif adalah menghilangkan penyebab dari ketegangan emosi. Peradangan di dalam perut/lambung, diarhe, dan sembelit adalah keadaan-keadaan yang terkenal yang terjadinya berhubungan dengan gangguan emosi. Radang tidak dapat disembuhkan demikian juga diarhe atau sembelit apahila faktor-faktor yang menyebabkan munculnya emosi tidak dihilangkan Keadaan emosi yang normal sangat bermanfaat bagi kesehatan oleh karena itu kegembiraan yang berlebihan, ketakutan atau kecemasan hendaknya dihindari. Seseorang yang tidak mudah terganggu cenderung mempunyai pencernaan yang baik.
Gangguan emosi juga dapat menjadi penyebab kesulitan berbicara Hambatan-hambatan dalam berbicara tertentu telah diketemukan bahwa tidak disebabkan oleh kelainan dalam organ bicara. Ketegangan emasional yang cukup lama mungkin menyebabkan seseorang gagap. Seorang gagap seringkali relatif dapat normal dalam berbicara, apabila mereka dalam keadaan relaks atau senang. Bila dia dihadapkan kepada situasi-situasi yang menyebabkan ia kebingungan, dapat terjadi ia akan menunjukkan ketidaknormalan dalam bicara. Banyak situasi yang timbul di sekolah atau dalam suatu kelompok yang dapat menyebabkan seseorang menjadi tidak tenang.
Sikap-sikap takut, malu-malu atau agresif dapat merupakan akibat dan ketegangan emosi atau frustrasi dan dapat muncul dengan hadirnya individu tertentu atau situasi-situasi tertentu. Justru karena rilaks kita berbeda-beda terhadap setiap orang yang kita jumpai, maka jika kita merespon dengan cara yang sangat khusus terhadap hadirnya individu-individu tertentu akan terangsang timbulnya emosi tertentu . Seorang siswa tidak senang kepada gurunya bukan karena pribadi guru, namun bisa disebabkan sesuatu yang terjadi pada anak sehubungan dangan situasi kelas. Jika ia merasa malu karena gagal dalam menghafal bahan pelajaran di muka kelas, pada kesempatan lain ia mungkin takut untuk berpartisipasi dalam kegiatan menghafal. Akibatnya ia mungkin memutuskan untuk membolos, atau mungkin ia melakukan kegiatan yang lebih jelek lagi yaitu melarikan diri dari semuanya itu, dari orang tuanya, gurunya, atau dari otoritas-otoritas lain. penderitaan emosional dan frustrasi mempengaruhi efektivitas belajar. Faktor-faktor afektif dalam pengalaman individu mempengaruhi jumlah , apa yang dipelajari. Seorang anak di sekolah akan belajar lebih ? bila ia termotivasi, karena ia merasa perlu belajar. Sekali hal ada pada dirinya selanjutnya ia akan mengembangkan usahanya untuk mencapai prestasi hal ini akan mengurangi rasa akan kelelahan.
Motivasi untuk belajar akan membantu individu dalam memusatkan perhatian pada apa yang ia sedang kerjakan dan dengan cara itu berarti ia memperoleh kepuasan. Karena reaksi setiap pelajar tidak sama, sangat untuk belajar yang diberikan harus berbeda-beda dan dengan kondisi anak. Dengan demikian rangsangan-rangsangan yang dihasilkan perasaan yang tidak penyenangkan, akan sangat mempengaruhi hasil belajar dan demikian pula rangsangan yang menghasilkan perasaan yang menyenangkan akan mempermudah siswa belajar.
Di antara rangsangan yang meningkatkan kegiatan kelenjar sekresi dari getah lambung adalah ketakutan-ketakutan yang kronis, kegembiraan yang berlebihan, kecemasan-kecemasan dan kekuatiran-kekuatiran. Semua ini menyebabkan menurunya kegiatan sistem pencernaan dan kadang-kadang menyebabkan sembelit. Satu-satunya cara penyembuhan yang efektif adalah menghilangkan penyebab dari ketegangan emosi. Peradangan di dalam perut/lambung, diarhe, dan sembelit adalah keadaan-keadaan yang terkenal yang terjadinya berhubungan dengan gangguan emosi. Radang tidak dapat disembuhkan demikian juga diarhe atau sembelit apahila faktor-faktor yang menyebabkan munculnya emosi tidak dihilangkan Keadaan emosi yang normal sangat bermanfaat bagi kesehatan oleh karena itu kegembiraan yang berlebihan, ketakutan atau kecemasan hendaknya dihindari. Seseorang yang tidak mudah terganggu cenderung mempunyai pencernaan yang baik.
Gangguan emosi juga dapat menjadi penyebab kesulitan berbicara Hambatan-hambatan dalam berbicara tertentu telah diketemukan bahwa tidak disebabkan oleh kelainan dalam organ bicara. Ketegangan emasional yang cukup lama mungkin menyebabkan seseorang gagap. Seorang gagap seringkali relatif dapat normal dalam berbicara, apabila mereka dalam keadaan relaks atau senang. Bila dia dihadapkan kepada situasi-situasi yang menyebabkan ia kebingungan, dapat terjadi ia akan menunjukkan ketidaknormalan dalam bicara. Banyak situasi yang timbul di sekolah atau dalam suatu kelompok yang dapat menyebabkan seseorang menjadi tidak tenang.
Sikap-sikap takut, malu-malu atau agresif dapat merupakan akibat dan ketegangan emosi atau frustrasi dan dapat muncul dengan hadirnya individu tertentu atau situasi-situasi tertentu. Justru karena rilaks kita berbeda-beda terhadap setiap orang yang kita jumpai, maka jika kita merespon dengan cara yang sangat khusus terhadap hadirnya individu-individu tertentu akan terangsang timbulnya emosi tertentu . Seorang siswa tidak senang kepada gurunya bukan karena pribadi guru, namun bisa disebabkan sesuatu yang terjadi pada anak sehubungan dangan situasi kelas. Jika ia merasa malu karena gagal dalam menghafal bahan pelajaran di muka kelas, pada kesempatan lain ia mungkin takut untuk berpartisipasi dalam kegiatan menghafal. Akibatnya ia mungkin memutuskan untuk membolos, atau mungkin ia melakukan kegiatan yang lebih jelek lagi yaitu melarikan diri dari semuanya itu, dari orang tuanya, gurunya, atau dari otoritas-otoritas lain. penderitaan emosional dan frustrasi mempengaruhi efektivitas belajar. Faktor-faktor afektif dalam pengalaman individu mempengaruhi jumlah , apa yang dipelajari. Seorang anak di sekolah akan belajar lebih ? bila ia termotivasi, karena ia merasa perlu belajar. Sekali hal ada pada dirinya selanjutnya ia akan mengembangkan usahanya untuk mencapai prestasi hal ini akan mengurangi rasa akan kelelahan.
Motivasi untuk belajar akan membantu individu dalam memusatkan perhatian pada apa yang ia sedang kerjakan dan dengan cara itu berarti ia memperoleh kepuasan. Karena reaksi setiap pelajar tidak sama, sangat untuk belajar yang diberikan harus berbeda-beda dan dengan kondisi anak. Dengan demikian rangsangan-rangsangan yang dihasilkan perasaan yang tidak penyenangkan, akan sangat mempengaruhi hasil belajar dan demikian pula rangsangan yang menghasilkan perasaan yang menyenangkan akan mempermudah siswa belajar.
Labels:
Makalah
Thanks for reading Hubungan antara emosi dan tingkah laku pengaruh emosi terhadap tingkah laku. Please share...!
0 Komentar untuk "Hubungan antara emosi dan tingkah laku pengaruh emosi terhadap tingkah laku"
Yang sudah mampir wajib tinggalkan komentar