Klasifikasi industri berdasarkan bahan mentahnya dibedakan menjadi industri agraris dan non agraris.
a. Industri Agraris
Industri agraris adalah industri yang mengolah bahan mentah langsung atau tidak langsung dari hasil pertanian, misalnya industri minyak goreng, kopi, teh, gula, dan tekstil.
b. Industri Nonagraris
Industri non-agraris adalah industri yang mengolah bahan mentah langsung ataupun tidak langsung dari hasil tambang, misalnya industri semen, perminyakan, besi dan baja.
Klasifikasi industri berdasarkan tahapan proses produksinya dibagi menjadi dua, yaitu industri hulu dan industri hilir.
a. Industri Hulu
Industri hulu adalah industri yang tahapan produksinya mengolah bahan mentah atau bahan baku menjadi barang setengah jadi. Misalnya, industri lembaran besi dan baja, industri lembaran karet, industri kayu olahan, industri kain lembaran, dan industri kertas koran.
b. Industri Hilir
Industri hilir adalah industri yang tahapan produksinya mengolah bahan setengah jadi menjadi barang jadi. Misalnya, industri lembaran besi dan baja menjadi industri pipa, seng, dan kawat.
Klasifikasi industri berdasarkan asal modalnya dibagi menjadi tiga, yaitu industri PMDN, industri PMA, dan industri patungan.
a. Industri PMDN
Industri PMDN adalah industri yang seluruh modalnya berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri oleh para pengusaha swasta nasional atau pemerintah, contohnya PT. Gudang Garam.
b. Industri PMA
Industri PMA adalah industri yang seluruh modalnya berasal dari penanaman modal asing, contohnya Freeport.
c. Industri Patungan
Industri patungan adalah industri yang modalnya berasal dari kerja sama antara swasta nasional dan industri asing. Besarnya persentase modal ditentukan dengan peraturan penanaman modal di Indonesia, contohnya Indosat.
Klasifikasi industri berdasarkan pasarnya dibagi menjadi dua, yaitu industri lokal dan industri dasar.
a. Industri Lokal (Nonbasic Industry)
Industri lokal adalah industri yang pasarnya hanya di dalam negeri saja, misalnya industri ikan segar dan industri ikan basah. Industri ini sebagian besar dilakukan oleh negara-negara berkembang.
b. Industri Dasar (Basic Industry)
Industri dasar adalah industri yang pasarnya meliputi dalam dan luar negeri. Misalnya, industri pesawat terbang, industri tekstil, dan industri mebel.
Klasifikasi industri berdasarkan produktivitas perorangan dibagi menjadi tiga, yaitu industri primer, sekunder, dan tersier.
a. Industri Primer
Industri primer adalah industri yang menghasilkan barang-barang tanpa pengolahan lebih lanjut. Misalnya, anyaman dari bambu, perkakas rumah tangga dari tanah, dan kerajianan dari kulit.
b. Industri Sekunder
Industri sekunder adalah industri yang menghasilkan barang-barang yang membutuhkan pengolahan lebih lanjut sehingga bentuk bahannya tidak terlihat lagi. Misalnya, industri pipa, besi, barang elektronik, dan sepatu.
c. Industri Tersier
Industri tersier adalah industri yang bergerak di bidang usaha pariwisata, jasa, dan perdagangan.
Klasifikasi industri berdasarkan subjek yang mengusahakannya dibagi menjadi dua, yaitu industri rakyat dan industri negara.
a. Industri Rakyat
Industri rakyat adalah industri yang diusahakan oleh rakyat dan sebagian besar industri ini adalah industri kecil dan ringan. Misalnya, industri tahu, tempe, dan kerajinan kulit.
b. Industri Negara
Industri negara adalah industri yang diusahakan oleh negara dan biasanya industri ini bentuk usahanya adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) misalnya PT. Tambang Timah dan Pertamina.
Klasifikasi industri berdasarkan terdapatnya bahan mentah industri dibagi menjadi tiga, yaitu industri ekstraktif, nonekstraktif, dan fasilitatif.
a. Industri Ekstratif
Industri ekstratif adalah industri yang bahan bakunya diperoleh langsung dari alam, seperti pertanian, perikanan, kehutanan, dan pertambangan.
1) Industri Reproduktif
Industri reproduktif adalah industri yang bahan bakunya diperoleh dari alam, tetapi selalu menggantinya dengan yang baru. Contohnya, industri pertanian dan perkebunan.
2) Industri Manufaktur
Industri manufaktur adalah industri yang mengolah bahan baku dan menghasilkan barang keperluan sehari-hari atau digunakan oleh industri lain. Contohnya industri pangan.
b. Industri Nonekstraktif
Industri nonekstratif adalah industri yang bahan bakunya diperoleh dari tempat lain atau industri lain. Contohnya, industri pakaian atau garmen.
c. Industri Fasilitatif
Industri fasilitatif adalah industri yang menjual jasa untuk keperluan orang lain. Contohnya industri asuransi, pariwisata, angkutan, dan konsultan.
Klasifikasi industri berdasarkan Badan Pusat Statistik dibagi menjadi empat, yaitu industri besar, sedang, kecil, dan rumah tangga.
a. Industri Besar
Industri besar adalah industri yang jumlah tenaga kerjanya berjumlah 100 orang lebih
b. Industri Sedang
Industri sedang adalah industri yang jumlah tenaga kerjanya berjumlah antara 20-29 orang.
c. Industri Kecil
Industri kecil adalah industri yang jumlah tenaga kerjanya 5-19 orang.
d. Industri Rumah Tangga
Industri rumah tangga adalah industri yang jumlah tenaga kerjanya 1-4 orang.
Jenis-jenis industri yang lain adalah industri campuran, trafik, konveksi, dan perakitan.
1) Industri campuran adalah industri yang membuat atau menghasilkan lebih dari satu macam barang karena hasilnya saling diperlukan. Contohnya, industri mi instan, plastik, dan susu.
2) Industri trafik adalah industri yang seluruh bahan mentahnya diperoleh dari impor karena bahan bakunya tersedia atau belum dihasilkan di dalam negeri. Contohnya, industri wol, minuman bir, dan minuman anggur.
3) Industri konveksi adalah industri yang membuat pakaian jadi. Contohnya, pakaian jaket kulit, kemeja dan celana.
4) Industri perakitan atau asembling adalah industri yang aktivitasnya melakukan perakitan atau penyetelan mesin-mesin atau onderdil-onderdil untuk mewujudkan barang jadi. Contohnya industri kendaraan bermotor dan mesin-mesin pabrik.
TINGGALKAN KOMENTAR JIKA INGIN COPY Makalah tentang industri ini ya
Labels:
Makalah
Thanks for reading Makalah tentang industri. Please share...!
paie
ReplyDeleteterima kasih...
ReplyDelete